tidur haruslah menyenangkan..... |
Bencana Belum Reda
kini saatnya hidup bebas dari semua
pergi tidur alangkah enaknya
aku bayangkan bantal dan guling
dua banyak masing-masing
setelah cuci semua badan
aku menuju kamar depan
tersenyum sendiri seperti orang edan
membayangkan tidur selimutan
tapi ternyata bencana belum juga reda
di depan pintu ayah berdiri begitu gagahnya
melihat mataku seperti curiga
padahal hanya mau mengatakan
"Awas lho, jangan lupa berdo'a"
Semuanya sirna karena ayah maunya instan. Ayah butuh anak tidur segera. Tak Peduli dengan apa yang terjadi dalam pikiran dan perasaan anak-anak. Anak-anak harus tidur karena ayah punya kesibukan lain yang mendesak. Salah satunya adalah menonton bola di televisi.....
No comments:
Post a Comment