Tuhan Pemarah, Menurut Ayah
Setelah semua selesai
makan
Ayah berbicara
pelan-pelan
icara pelan-pelan
jangan lupa bersyukur
kepada Tuhan
aku ikut apa kata
ayah
aku nurut apa
perintah ayah
tapi kali ini aku
ingin bertanya
karena sesak rasanya
di dada
“bagaimana caranya
kita bersyukur ayah” tanyaku
“sedangkan dimana
Tuhakita tidak tahu”
Ayah tiba-tiba marah
tak terduga
Menunjuk-nunjuk
hidung penuh angkara murka
“Astagfirulloh,
jangan tanya itu“
“Astagfirulloh,
neraka menunggumu”
Aku duduk seperti es
beku
Tak mengerti kepada
Allah SWT marah kepadaku
Aku diam layu
Tak tahu kenapa ayah
marah ditanya begitu
No comments:
Post a Comment