Di sebuah sekolah, untuk meningkatkan kualitas keimanan dan takwa para guru diadakan kajian rutin setiap seminggu sekali sepulang sekolah sampai waktu sholat Asar. Suatu ketika ada seorang Ustad yang menjadi pembicara dalam kajian rutin tersebut selesai tidak tepat waktu. Beliau menyelesaikan kajian sekitar jam 15.20 menit, dimana waktu asar telah berlalu. Kemudian para ibu-ibu guru langsung bergegas pulang, hanya ada beberapa ibu guru yang mengikuti sholat jama'ah di masjid.
Keesokan harinya ketika berada di dalam kantor kepala sekolah meminta waktu sebentar kepada para guru yang saat itu berada di dalam kantor, "Ibu-ibu kemarin apa M (baca:menstruasi) nya barengan semua tho? Kok, banyak yang gak sholat Asar berjamaah. Kajian itu khan tujuannya juga agar bisa sholat bareng." Semua guru terdiam tidak ada yang menanggapi kata-kata kepala sekolah. Inti dari kata-kata itu sebenarnya adalah mengajak para guru agar sholat Asar berjamaah terlebih dahulu walaupun kajian waktu itu selesainya agak sedikit molor.
Mungkin tidak semua guru bisa menerima dengan cara menegur sang kepala sekolah karena cukup membuat hati agak tersinggung "apa M nya barengan semua tho?". Mungkin pemilihan kata yang perlu kita perhatikan untuk mengingatkan orang lain agar nasehat atau peringatan kita bisa mengenai jiwa orang yang kita nasehati. Seandainya sang kepala sekolah berkata, "Ibu-ibu mohon maaf sebelumnya, kita harapkan untuk kajian yang akan datang kita sholat asar nya berjamaah di masjid sekolah yach..??" Mungkin itu akan merasa lebih mengena. Karena intinya sama dengan yang diatas, menyuruh sholat asar berjamaah di masjid sekolah....
Mari kita berusaha membuat NASEHAT SELEZAT COKLAT karena bisa jadi SATU MAKNA BEDA RASA.....
No comments:
Post a Comment