Wednesday, December 30, 2015

100 keindahan akhlak Rosululloh

100 AKHLAK dalam Keindahan PRILAKU RASULULLAH *
Semoga bermanfaat...
Al-Imam Jakfar Shadiq RA berkata :
"Saya tidak ingin seseorang meninggal dunia sementara ia belum mengetahui sebagian perilaku Rasulullah Saw."
1. Ketika berjalan, beliau berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
2. Ketika berjalan, beliau tidak menyeret langkah kakinya.
3. Pandangan beliau selalu mengarah ke bawah.
4. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya... tidak ada seorangpun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
5. Ketika menjabat tangan seseorang, beliau tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
6. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
7. Bila memandang seseorang, beliau tidak memandang sinis bak pejabat pemerintah.
8. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
9. Beliau senantiasa menggunakan tangan saat mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
10. Beliau lebih banyak diam dan baru akan berbicara bila perlu.
11. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, beliau mendengarkan dengan baik.
12. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
13. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
14. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan denganu mengingat Allah.
15. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, beliau senantiasa duduk di tempat yang akhir dan dekat pintu, bukan di bagian depan.
16. Tidak menentukan satu tempat khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
17. Tidak pernah bersandar saat di hadapan masyarakat.
18. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
19. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, beliauu senantiasa mengabaikannya.
20. Bila seseorang melakukan kesalahan, beliau tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
21. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
22. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapapun.
23. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
24. Senantiasa mengulang-ulangan jawabanya atas sebuah pertanyaan agar jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
25. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, beliau tidak mengatakan mengapa si fulan berkata demikian, tapi beliau mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang mengatakan demikian?"
26. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.
27. Menerima undangan para abdi dan budak.
28. Senantiasa menerima hadiah, meski hanya seteguk susu.
29. Melakukan silaturahmi lebih dari yang lain.
30. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
31. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
32. Senantiasa menyampaikan hal-hal yangu menyebabkan kebaikan agamau dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkaliu-kali mengatakan, "Orang-orang yang hadir hendaknya menyampaikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir."
33. Senantiasau menerima uzur orang-orang yang punya uzur.
34. Tidak pernah merendahkan seseorang.
35. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.u
36. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.u
37. Tidak pernah mencari-cari aibj orang lain.
38. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan beliau selalu bersikap baik kepada semua orang.
39. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
40. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
41. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski tempat tinggalnya dipinggiran Madinah yang sangat jauh.
42. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
43. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
44. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
45. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang baru datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yang manakah Rasulullah.
46. Akrab dan dekat dengan para sahabatnya.
47. Beliau adalah orang yang paling setia dalam menepati janji.
48. Senantiasa memberikan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
49. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, beliau memendekkan shalatnya.
50. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, beliau memendekkan shalatnya.
51. Orang yang paling mulia di sisi beliau adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
52. Tidak ada seorangpun yang putus asa dari Rasulullah Saw. Beliau selalu mengatakan, "Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikan kebutuhannya kepada saya!"
53. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada beliau, Rasulullah Saw pasti memenuhinya bila mampu, namun bila tidak mampu beliau menjawabnya dengan ucapan atauh janji yang baik.
54. Tidak pernah menolak permintaan seseorang, kecuali permintaan untuk maksiat.
55. Beliau sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.
56. Rasulullah Saw sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
57. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan membuat mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
58. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada saat yang sama beliau sangat takut kepada Allah.
59. Saat gembira, Rasulullah Saw memejamkan kedua matanya dan tidak banyak menunjukkan kegembiraannya.
60. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
61. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil karena bercanda.
62. Rasulullah Saw mengubah nama yang jelek dengan nama yang baik.
63. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
64. Tidak sedih dan marah karena kehilangan dunia.
65. Saat marah karena Allah, tidak seoranpun yang akan mengenalnya.
66. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam karena dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
67. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
68. Dalam kondisi senang atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
69. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
70. Dalam hal makanan dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
71. Duduk dan makan di atas tanah.
72. Tidur di atas tanah.
73. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
74. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
75. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah pasti mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
76. Kemana saja pergi, beliau selalu beralaskan abanya sendiri.
77. Baju beliau lebih banyak berwarna putih.
78. Bila memakai baju baru, maka baju sebelumny pasti diberikan kepada fakir miskin.
79. Baju kebesarannya khusus dipakai untuk hari Jumat.
80. Ketika memakai baju dan sandal, beliau memulainya dari sebelah kanan.
81. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
82. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
83. Senantiasa dalam kondisi memiliki wudu dan setiap mengambil wudu pasti menyikat giginya.
84. Cahaya mata beliau adalah shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman saat shalat.
85. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
86. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
87. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
88. Tidak pernah memuji makanan dan tidak juga mencelanya.
89. Memakan makanan apa saja yang dihidangkan kepadanya.
90. Di depan hidangan makanan beliau senantiasa makan makanan yang ada di depannya.
91. Di depan hidangan makanan, beliau yang paling duluan hadir dan paling akhir meninggalkannya.
92. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
93. Tidak pernah makan dua model makanan.
94. Ketika makan tidak pernah sendawa.
95. Sebisa mungkin beliau tidak makan sendirian.
96. Mencuci kedua tangan setelah selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
97. Ketika minum, beliau meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan akhirnya baca Alhamdulillah.
98. Rasulullah lebih memiliki rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
99. Bila ingin masuk rumah, beliau meminta izin sampai tiga kali.
100. Waktu di dalam rumah, beliau bagi menjadi tiga bagian : satu bagian untuk Allah, satu bagian untuk keluarga dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri beliau bagi dengan masyarakat.

Holiday is happy day

Alhamdulillah kami sekeluarga yang sama-sama bekerja di sekolah dapat liburan semester 1. Kali ini kita refresh ke Sondokoro Karanganyar. Mampu menghilangkan sedikit penat yang berlipat, semoga mendatangkan manfaat dan meningkatkan semangatttt......aamiin.

Monday, December 28, 2015

Melayani itu membahagiakan

Hari ini di TASPEN Solo mengantar keluarga bulik untuk mengurus pensiunan suami yang meninggal seminggu lalu. Senang rasanya bisa membantu walaupun dengan naik kijang merah tua rasa merci...hehehe. Ada yang menarik dari kantor TASPEN Solo, selain tempatnya bersih, pegawainya ramah ternyata ada beberapa fasilitas untuk pengujung.
Yang pertama, ada layanan untuk minuman gratis, berupa air putih, teh maupun kopi. Ada juga layanan pijat refleksi untuk pengunjung yang menunggu antrian. Tampak sederhana mungkin, tapi bagi saya cukup istimewa, kenapa istimewa? Karena sangat jarang sekali kita jumpai adanya kantor dengan fasilitas yang memanjakan para pelanggan.
Ini kantor berani menggaransi pelayanan yang cukup singkat ada baner yang bertuliskan, " apabila kami melayani lebih dari satu jam, (jika berlas memenuhi syarat) maka anda berhak mendapatkan sebuah payung dari kami". Sebuah standar dan konsekwensi dari sebuah kantor yang siap dengan layana primanya. Sebuah pelajaran dari kantor TASPEN Solo.b

Wednesday, December 2, 2015

Sopir Mobil "Molen" yang dermawan.

"Kriiiing.....kring.....hughhhh...hghhhh!!!!" Suara telp berdering. Diangkatlah itu telp sama Pak Marno. " Assalamualaikum, ada apa bos". "Segera kirim,cor satu "molen" yach!". "Siap boss......!!!" Jawab Pak Marno singkat.
Pak Marno bergegas berangkat, tak lupa ambil kunci dan surat-surat buat perjalanan. Pak Marno berangkat ke depo pengisia cor bangunan, setelah selesai berangkat dia menuju tempat dibangunya sebuah pabrik.
Sampai Pak Marno di sebuah lampu "bangjo", kebetulan menyala merah. Ketika berhenti di lampu merah, pak Marno melihat seorang ibu-ibu tua, dengan pakaian kotor, rambut mulai memutih dan terlihat kecapekan. Dia meminta belas kasihan para pengguna jalan. Ternyata pak Marno, melihat dan membayangkan seandainya orang tersebut adalah keluarganya. " Pak, kasihani saya pak, dari tadi pagi belum makan." kata ibu tua dan mengagetkan pak Marno. Dengan segera pak Marno ambil uang dan dikasihkan ibu tersebut. " Ini buk, buat beli makan yach biar badanya nggak sakit" kata pak Marno sambil memberikan sejumlah uang.
" tiiiinnntinnnn.....tiinnnnn!" Suara klakson dari belakang, ternyata lampu sudah menyala hijau. Pak Marno melanjutkan perjalanan.
Sekitar 2 km perjalanan, Pak Marno kembali terkena lampu merah. Kali ini pak Marno melihat seorang anak kecil dengan sandal jepit yang sudah usang, kaos yang kusam, celana yang kotor dan wajah yang kasihan. Ini anak juga meminta minta di sepanjang jalur lampu merah, kembali Pak Marno terbayang akan wajah anaknya, keponakanya dan anak kecil yang dia kenal.
Sungguh kasihan itu anak, sambil pak Marno menyiapkan uang untuk diberikan ke anak tersebut. Ternyata lampu sudah hijau, sebelum anak itu sampai ke mobil Molen pak Marno.
Akhirnya Pak Marno melemparkan uang ke anak itu saat melintas di sampingnya mengenai wajahnya. Sepintas terlihat dari kaca spion, si anak mengajungkan jempol dan membungkukan badanya, mungkin itu sebagai pertanda ucapan terima kasihnya.
Pak Marno pun tersenyum sambil nyopir "molen".
"Allohu Akbar....Allahu Akbar" terdengar adzan dhuhur berkumandang, Pak Marno mencari masjid untuk istirahat sebentar dan mengerjakan sholat. Akhirnya setelah beberapa waktu ada masjid, dan Pak Marno menepikan dan memarkir mobil "molen". Ambil air wudhu lanjut sholat, selesai bersiap melanjutkan perjalanan.
Saat memakai sepatu, Pak Marno melihat seorang ibu yang menggendong anaknya sambil mengais, mencari sesuatu di bak sampah. Nampaknya ibu ini seorang pemulung. Pak Marno pun mendekati ibu itu, "lagi nyari apa bu...???
Sambil terkaget ibu itu menjawab, "mencari botol bekas sama plastik bekas pak, buat di jual lagi".
Pak Marno perhatianya tertuju, pada si anak kecil yang di gendongnya kemudian bertanya, "apa nggak kasihan anaknya buk".
"Kalau nggak begini kita nggak bisa makan pak," jawab si ibu dengan sedih.
Karena tidak tega pak Marno mengambil dua lembar uang lima puluh ribuan dan dikasihkan ke ibu tersebut. " ini buk, buat beli makanan untuk ibu dan anak ibu, sekarang ibu pulang. Hari ini cukup nyari sampahnya. Kasihan anak ibu"
Si ibu sangat terharu sambil meneteskan air matanya, " terima kasih pak.... Semoga Alloh memudahkan rizki dan urusan bapak. Terima kasih ya pak....terima kasih!"
"Iya buk sama-sama, sekarang ibu pulang istirahat dan saya akan melanjutkan perjalanan"
Pak Marno melanjutkan perjalanan dengan mengendarai mobil molenya. Pak Marno berlalu dengan perasaan gembira karena bisa berbagi dengan orang-orang yang di laluinya.
Ternyata perasaan bahagia saat berbagi itu perlu latihan, makanya kita harus melatih diri untuk berbagi, dimulai dari hal yang paling kecil dan mudah. #mobilmolen_hamzahmariberbagi.

Saturday, November 7, 2015

Dampak dosa dan maksiat

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyampaikan beberapa dampak-dampak dari perbuatan dosa dan maksiat. Diantaranya:

1. Menghalangi masuknya ilmu (ke dalam hati)
2. Menyebabkan kehampaan hati dari mengingat Allah
3. Menyebabkan pelakunya terasa asing diantara orang2 yang sholih/ baik
4. Menghadirkan kegelapan ke dalam hati pelakunya
5. Menyebabkan lemahnya hati dan badan
6. Menghalangi pelakunya untuk melakukan ketaatan
7. Akan melahirkan perbuatan maksiat dan dosa yang lainnya
8. Menyebabkan lemahnya jiwa
9. Menyebabkan hati tidak sensitif terhadap dosa dan maksiat (menganggap dosa dan maksiat sebagai perkara yang biasa saja)
10. Menyebabkan kebutaan pandangan hati
11. Menyebabkan semua urusan dipersulit
12. Menghalangi datangnya rizki
13. Menyebabkan kerendahan, kehinaan dan kekurangan
14. Menyebabkan pelakunya lupa dan lalai terhadap (kemashlahatan) diri sendiri
15. Menyebabkan hilangnya nikmat yang ada dan nikmat yang berkesinambungan

Demikianlah dampak perbuatan dosa dan maksiat jika dikerjakan oleh seseorang.

Sumber: Kitab Ad-Daa' wa Ad-Dawaa' karya Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Wednesday, November 4, 2015

Tukang Bakso

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai.. Hujan rintik-rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor….. terdengar suara tek…tekk.. .tek…suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat…, ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak-anak, siapa yang mau bakso?

“Mauuuuuuuuu..”, secara serempak dan kompak anak-anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya.

Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.

“Mang kalo boleh tahu, kenapa uang-uang itu pisahkan? Barangkali ada tujuan?”

“Iya pak, memang sengaja saya memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak saya, mana yang menjadi hak orang lain / amal ibadah, dan mana yang menjadi hak cita-cita penyempurnaan iman seorang muslim”.

“Maksudnya…?”, saya melanjutkan bertanya.

“Iya Pak, kan agama dan islam menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Sengaja saya membagi 3 tempat, dengan pembagian sebagai berikut :

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari untuk keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq /sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso saya selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena saya ingin menyempurnakan agama yang saya pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar, Maka kami sepakat dengan istri bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini kami harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji.. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi saya dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat… sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Semoga bermanfaat.

Saturday, October 31, 2015

Percayakan Pada Ahlinya.

Alkisah, ada sepasang suami istri. Keduanya saling mencintai. Hanya saja  sifat keduany a sangat bertolak belakang. Suami berjiwa sangat tenang, dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun. Sedang si istri sangat temperamental, senang meluapkan emosi karena sebab-sebab yang remeh.

Pada suatu hari mereka berdua melakukan perjalanan laut dg sebuah kapal. Beberapa hari mereka berada di atas samudra. Tiba-tiba terjadi angin topan, kapal oleng digoncangkan oleh ombak yang menggulung-nggulung.

Sang istri tidak mampu lagi menahan dirinya. Dia berteriak-teriak tanpa tahu apa yang mesti dilakukannya. Dia segera menemui suaminya dengan harapan akan menemukan solusi bagaimana menyelamatkan diri dari kematian yang sedang mengintai.

Seluruh penumpang kapal tidak berbeda kondisinya dari sang istri. Tapi sang istri terkejut bukan main. Ia menemukan suaminya duduk tenang seperti kebiasaannya. Sang istri bertambah marah dan menuduh suaminya tidak punya perasaan dan kepedulian.

Sang suami memandang istrinya. Dan dengan wajah kering dan pandangan marah suami menghunuskan pisau ke dada istrinya. Lalu bertanya dengan suara tegas dan serius :

“Apakah kamu tidak takut dengan pisau ini?”

Dengan penuh keheranan sang istri menjawab : “Tentu saja tidak.”

Suami bertanya lagi : “Kenapa?”

Istri menjawab : ” Karena pisau itu dipegang oleh orang yang ku percayai dan aku cintai “.

Seketika sang suami tersenyum dan berkata pada istrinya : “Begitu juga aku. Ombak-ombak yang sedang mengamuk ini berada di tangan Dzat yang aku percayai dan yang ku cintai. Jadi kenapa aku harus takut? Bukankah Dia berkuasa atas segalanya?”

Saudaraku yang dirahmati Alloh...

Maka jika ombak kehidupan menyerangmu

Angin kencang dunia menjatuhkanmu

Janganlah takut

Janganlah khawatir

Karena semua yang ada di dunia ini berada dalam genggaman tanganNya

Dia mengetahui dirimu melebihi pengetahuanmu tentang dirimu sendiri.

Dia mengetahui segala yang terbuka dan tersembunyi.

Semoga bermanfaat....

Kisah Koas Kaki Usang


Al-Kisah ada seorang kaya raya (Milyader), sedang sakit parah, ϑάη menjelang ajal menjemput dikumpulkanlah anak-anak tercintanya..

Beliau berwasiat : "Anak-anaku, jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada kalian agr tolong pakaikan kaos kaki kesayangan ayah, walaupun kaos kaki itu sudah robek, ayah ingin pake barang kesayangan semasa bekerja di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipake bila ayah dikubur nanti.."

Singkat cerita Akhirnya sang Ayah meninggal dunia..

Saat mengurus Jenazah dan saat mengkafani, anak2nya minta ke pak modin untuk memakaikan kaus kaki yang robek itu sesuai wasiat ayahnya..

Akan tetapi pak modin menolaknya : maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat..

Terjadi diskusi panas antara anak2 yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak modin yang juga ustad yang melarangnya..

Karena tidak ada titik temu dipanggilah penasihat keluarga sekaligus notaris..

Beliau menyampaikan : sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo kita buka ber-sama2 siapa tahu ada petunjuk..!!

Maka dibukalah surat wasiat alm milyader buat anak2nya yang di titipkan kepada Notaris tersebut..

Ini bunyinya: Anak-anaku,pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaus kaki robek kepada mayat ayah..

Lihatlah anak2ku, padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah dan sawah di-mana2, rumah mewah banyak..

Tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati..!!

Bahkan kaus kaki robek saja tidak boleh dibawa mati..

Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita yang ikhlas..

Anak2ku inilah yg ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang sementara..
.
Salam sayang dari Ayah,jadikan lah dunia ini sebagai jalan menuju ALLAH..!!

Anak outdor

Kemarin si Hamzah ikut ke Klaten buat acara di tempat budhe, "ngunduh mantu". Acaranya di sebuah hall yang ada taman, kolam ikan juga area bermain. Okey,,,, pertama datang si Hamzah perhatianya udah tertuju ke suara gemericik air dengan ikan, sama patung rusa, plorotan sama pohon  rindang dekat king lam ikan.
Ambil snack resepsi, berlari ke kolam, berbagi sama ikan. Bosen....lari ke rusa, naiki nadanya pegang tanduknya. Ada plorotan naik dannnnn......"pluruuuuuuttttt....!!!"
Pohon rindang di datang trus naik......
Asyik coy.....!!!!

Thursday, October 1, 2015

Bercanda itu indikasi keakraban

Kemarin saya sampai sekolah langsung digodaian anak~anak kelas 9 di SMPIT Az Zahra, gara~garanya semalem klub sepakbola kesayangan saya si Arsenal kalah 2~3 dari musuhnya. Kebetulan kita sama~sama penggemar bola..hehehe
Tapi enjoy aja...... saya menganggap ini sebuah keakraban yang tervisualisai dengan candaan, dalam hal ini berupa bulying sehat. Karena tidak menyentuh fisik atau kekurangan seseorang, hanya sesuatu yang digemarinya.
Ketika kita telah berani bercanda dengan seseorang, bisa dikatakan kita sudah mulai menjalin keakraban dan kedekatan. Mungkin kita pernah mengalami hal tersebut, dilingkungan kerja misalnya, kita bisa bercanda habis~habisan dengan seorang teman, sementara dengan teman yang lain kita merasa canggung untuk bercanda.
Nah..... seorang pendidik yang jarang bercanda bersama murid, jangan~jangan ada jarak di hati mereka.
Bisa jadi orang tua yang jarang bercanda bareng orang tuanya juga lagi ada "pemisah".
Rosululoh aja juga pernah bercanda dengan umatnya je .... ni contohnya

Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencariunta untuk memindahkan barang-barangnya.Rasulullah berkata : “Kalau begitu kamu pi
ndahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”.Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul bebanyang berat.“Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?”Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibuselain unta”Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)*
Selain itu ....
Rasulullah SAW juga pernah bergurau dengan nenek-nenek tua yang datang dan berkata, “Doakan aku kepada Allahagar Allah memasukkan aku ke surga .”Maka Nabi SAW berkata kepadanya, “Wahai Ummu Fulan! Sesungguhnya surga itu tidak dimasuki orang yang sudah tua .”Maka wanita tua itu pun menangis , karena ia memahami apa adanya.Kemudian Rasulullah SAW memahamkannya, bahwa ketika dia masuk surga, tidak akan masuk surga sebagai orang yang sudah tua, tetapi berubah menjadi muda belia dan cantik.Lalu Nabi SAW membaca firman Allah SWT:“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita-wanita surga) itu dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS Al Waqi’ah: 35-37)
Bolehlah kita bercanda untuk menambah keakraban sesama saudara, yang perlu diperhatikan kita tahu sejauh mana batasan kita bercanda, kapan dan dimana kita boleh bercanda...

Tuesday, September 29, 2015

Tangan terjepit karena ramai di masjid

Sore itu telah berlalu dengan ditandai adzan Magrib yang telah berkumandang. " Allahu Akbar...... Allahu Akbar!!".
"Abii...aku ikut ke masjid yach?" Farhan minta persetujuan Abi nya. Karena memang dimasjid saat Magrib banyak anak seusia Farhan yang ikut ke Masjid.
"Boleh sayang..... tapi ada syaratnya!! Kamu nanti sholat di samping abi dan ngaak lari-lari, mainan atau ramai sampai sholat selesai. Gimana, deal?" Kata Abi Farhan sambil mengulurkan tangan
" Deal.." jawab Farhan mantab sambil menyambut tangan Abi.
Sholat pun dimulai, sepertinya akan berjalan lancar. Farhan berdiri di samping abi dengan tenang.
"Allah Akbar....." terdengar imam mengucapkan takbirotul ihrom tanda sholat dimulai dan diikuti oleh para jamaah. Tak terkecuali abi farhan.
Awalnya Farhan juga ikut takbir, tapiiii selang beberapa waktu dia melihat Abi kemudian ambil langkah seribu... lari...lari dia di masjid. Mainan sapu, mainan teralis sama Hakim dan Syifa' yang merupakan anak seumuran dia.
"Abiiiii..sakiittt biii..tanganku....huaaaahaaa!" Teriakan Farhan membuat kekhusuan para jamaah yang sedang berdoa terpecah. Ternyata tangan Si Farhan terjepit pintu gerbang yang ada di Masjid saat dia bermain dengan temanya.
" huuuuuuhuuuuuu....sakit biii...tanganku saakiiiit!!" Kata Farhan sambil menangis saat abi menghampirinya.
"Mana tanganya? Adik kenapa? Terjepit yach....?" Tanya abi sambil menggendong dan sesekali meniup tangan si Farhan.
Setelah Farhan terdiam abi tanya sama Farhan, kenapa kok bisa sampai terjepit.
" lha tadi khan mainan, aku naik di gerbang! Trus gerbangnya di dorong sama Zaenal, akhirnya tanganku terjepit bi..!!" Kata si Farhan pada abinya.
"Bukanya tadi pas mau ke masjid mas Farhan sudah deal sama Abi, nggak lari lari, sholat samping abi sama nggak mainan khan?" Tanya abi ke Farhan.
Farhan hanya mengangguk kepala sambil melihat ke abi.
"Besok lagi kalau ke masjid jangan ramai, lari atau mainan di masjid yach, biar nanti nggak terjepit lagi.." kata abi
"Iya bi....besok kalau ke masjid aku tenang ahhh.....!" Jawab farhan
#suatu hari saat Hamzah terjepit tanganya karena ramai dan mainan di masjid waktu sholat magrib.

Terjebak dalam hal yang sia~sia

Kita mungkin sering melihat orang berbuat hal yang sia~sia hanya karena kurang yakin dengan apa yang terjadi. Sehingga perbnuatan tersebut terlihat koyol untuk dilakukan... jangan~jangan kita juga pernah melakukanya????
Ketika ban sepeda kempes masih nggak percaya sampai sampai harus di pencet lagi, bukanya dilihat aja udah ketahuan????
Ketika terkena kotoran ayam, masih aja di cium itu kotoran ayamnya! Mungkin biar yakin kalau yang itu benar~benar kotoran ayam....
Kita lihat apakah kamu memiliki keyakinan dan ketelitian yang baik....silahkan baca dibawah ini.......
"Ada 10 Hal yang AKU TAHU tentang KAMU"

1. kamu lagi baca tulisan ini

2. Kamu manusia.

3. Kamu ga bisa nyebutin huruf 'P' kalo bibir atas dan bibir bawahmu tidak bersentuhan.

4. Kamu baru saja mencobanya.

6. Kamu tersenyum sendiri.

7. Sampai ga sadar kalo sebenarnya no.5 itu ga ada.

8. Kamu cek no. 5. Ternyata emang ga ada.

9. Kamu ketawa sendiri sambil agak memaki- maki dalam hati.

Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan Kawan

1. Kamu memang malas untuk membaca semua kata 'Kawan' di atas.

2. Kamu ga sadar di antaranya ada kata 'Kawin'.

3. Kamu terus mencari perkataan 'Kawin' yang sebenarnya memang tidak ada.

4. Kamu sudah kena jebakan Betmen !!

5. Kamu bagikan aja biar bukan kamu aja yang dikerjain ................

Btw Ada 3 (tiga) Hal yang gak bisa dilakukan oleh manusia..

1 : Menjilat Sikunya Sendiri...

2 : Melihat Kupingnya sendiri tanpa bantuan cermin...

3 : Gak bisa bernafas jika sedang mengeluarkan lidah.......

Sudah,......... masukin lagi lidahnya....!!!! cuma ngetest aja koq tadi.....

Pasti kamu keluarin  lidahmu kaan...??
Yuk senyum,kan senyum jg sedekah..  sedekah itu amal yg dpt pahala...

Monday, September 28, 2015

Mabit di masjid

Sabtu, 26 Sept 2015 halaman masjid Syahadatulloh sudah dipenuhi santri TPA dari kelas 4 sampai usia smp untuk melakukan sebuah kegiatan yang ternyata sudah mereka tunggu~tunggu. "Mabittt.....", yaa mabit kalau dulu saya waktu kecil dikenal dengan istilah "turu mejid".
Memang intinya mabit itu tidur / bermalam di sebuah tempat. Untuk kali ini tidur/bermalam di masjid.
Kami bermusyawarah bagaimana agar anak anak TPA kami, nantinya dapat mengikat hatinya dengan masjid. Maka kami berupaya untuk memenuhi memori mereka dengan hal yang menyenangkan terkait dengan masjid. Tetapi tidak lupa untuk mengisi relung jiwa mereka untuk tetap berdekatan dengan Alloh Ta'ala.
Akhirnya mabit menjadi salah satu pilihan untuk membentuk kader yang siap berada digaris terdepan dalam menjaga masjid di masa yang akan datang.
Dua bulan sekali itu yang mereka minta, batas waktu minimal yang semoga dapat memberikan hasil yang maksimal.
Nah.kalau kemarin itu kita agenda malam tahfidz juz amma buat mengasah memori mereka. Malam bangun sholat tahajud bersama, lanjut subuh, penutup terus jalan sehat.
Si Hamzah nggak ketinggalan ikut tidur di masjid.....ini anak emang asyik.!!!!
Sampai ketemu 2 bulan yang akan datang!!..semoga istiqomah dan berkah...aamiin.

Friday, September 4, 2015

Sakit antara Silaturahmi dan Nasehat.

Seminggu sudah merawat Uminya Hamzah di sebuah rumah sakit Islam. Sakit kepala selama 8 bulan terakgir telah ketemu penyebabnya, alternatif terakhir memang harus diakukan operasi.
Jumat, 28 Agustus 2015 daftarkan diri untuk melakukan operasi. Hanya keluarga dekat yang kita beritahu, memang kita nggak mau merepotkan orang lain. Jumat obsevasi dan Sabtu baru operasi, alhamdulillah berjalan lancar. Tapi harus dirawat 5-6 hari ke depan.
Awalnya nggak ada saudara yang kami kasih kabar, sekali lagi takut merepotkan karena terkait jarak dan waktu. Tetapi adik kami, ngeshare di sebuah grup WhatsApps keluarga besar untuk meminta do'a agar diberi kemudahan dalam kami berobat.
Udah deh....ketahuan juga akhirnya. Satu persatu berdatangan untuk membesuk. Doa dipanjatkan, nasehat disampaikan. Silatutahmi terjalin lagi dengan adanya kejadian ini. Mungkin inilah secuil hikmah dibalik sakit yang tersembunyi. Walaupun ada juga budhe yang dekat dengan rumah sakit agak "marah" sih, karena kita nggak ngasih tahu beliau....hehehe. Keluarga yang diluar Jawa tidak ketinggalan untuk menanyakan kondisi terkini. Nasehat tak pernah lupa untuk kami yang sedang diuji. Subhanalloh......silaturahmi yang tidak terbatas oleh jarak dan waktu.
Tetangga mulai curiga, beberapa hari nggak tampak sholat berjamaah di masjid.     Mulailah mereka bertanya-tanya. Akhirnya ketahuan juga.....hahaha. Sepulang sholat subuh beberapa jamaah bertanya pada ibu bapak terkait dimana kami berada. Udah deh nggak bisa ngelak lagi....ketahuan untuk yang kedua kali niiiii.....
Serta merta mereka membuat rencana untuk pergi ke Rumah sakit tempat kami berada. Subhanalloh, tetangga berdatangan padahal jarak Rumah Sakit cuup jauh, karena terletak diluar daerah. Alhamdulillah kami mendapatkan semangat secara mental maupun spiritual. Karena banyak nasehat yang kami dapatkan. Bersabar, bersyukur, menikmati apa yang terjadi dan bertawakal pada Alloh adalah nasehat yang kembali meningkatkan semangat agar segera sehat.
Inilah hikmah dibalik sakit yang dapat kami rasakan, silaturahmi dan nasehat yang datang bertubi-tubi bikin hati tenang kembali.
Semoga dapat memicu kami untuk senantiasa beristiqomah menjalin silaturahmi dan saling menasehati.
Semoga dapat mendorong kami untuk segera menjenguk jika ada saudara, teman, atau tetangga yang sedang sakit.
#sebuah coretan untuk motivasi diri
#hanifabuhamzahfara_rsiyarsissolo
#04092015

Wallahu 'alam bi showab.

Manfaat Sakit

Seminggu sudah menemani istri yang terbaring sakit di Rumah Sakit. Sejak 28 Agustus 2015 harus menginap di rumah sakit. Seorang kawan memberi semangat untuk kami melalui sebuah pesan melalui WhatsApps. Semoga bermanfaat :
"KEUNTUNGAN KETIKA KITA SAKIT"

(1). Sakit itu "Dzikrullah".

Mereka yang menderitanya akan lebih sering menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.

(2). Sakit itu "Istighfar".

Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit, sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampun.

(3). Sakit itu "Tauhid".

Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibah (Laa ilaaha illa Allah) yang akan terus diucapkan ?

(4). Sakit itu "Muhasabah"

Kita lagi sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung2 bekal akhirat kembali.

(5). Sakit itu "Jihad".

Kita ketika sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhan.

(6). Bahkan sakit itu "Ilmu".

Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

(7). Sakit itu "Nasihat".

Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat menghibur yang sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

(8). Sakit itu "Silaturrahim".

Saat menjenguk, bukankah keluarga yang jarang bertemu akhirnya datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra ? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

(9). Sakit itu "Penggugur Dosa".

Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia. Anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya.

(10). Sakit itu "Mustajab Do'a".

Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta dido'akan oleh yang sakit.

(11). Sakit itu salah satu keadaan yang "Menyulitkan Syaitan".

Diajak maksiat tak mampu dan tak mau. Dosa yang telah lalu disesali, kemudian diampuni.

(12). Sakit itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis".

Satu sikap ke-Insyaf-an yang disukai Nabi & para makhluk langit.

(13). Sakit itu meningkatkan kualitas "Ibadah".

Rukuk - Sujud lebih khusyuk, Tasbih - Istighfar lebih sering, Bermunajat - Do'a jadi lebih lama.

(14). Sakit itu memperbaiki "Akhlak".

Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut & Tawadhu.

(15). Sakit itu membawa kita untuk selalu ingat "KEMATIAN".

Semoga kita Husnul Khotimah pada saat dipanggil olehNYA.

Wallahu'allam bis-shawwab

Saturday, August 29, 2015

Obat penenang bagi yang sakit

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ "(Dan apabila aku sakit. Dialah yang menyembuhkan aku)." [QS. Asy-Syu'ara': Ayat 80]

Thursday, August 27, 2015

Hamzah's Trauma

Hamzah beberapa hari ini dia selalu menolak saat diajak ke masjid,terutama sholat Magrib dan sholat Isya'. Ini anak kenapa???
Setelah ditanya ternyata ini anak ada trauma (takut) sama salah satu jamaah masjid yg namanya Hr. Siapa si Hr?? Salah seorang pengidap (maaf) epilepsi. Awal mula si Hamzah takut karena waktu itu dia dimasjid dan kebetulan tepat di belakangnya ada Hr yang menatap kosong dan "menakutkan" bagi anak-anak.
Hamzah melihat ke belakang dan terkejut melihat si Hr dengan tatapan kosong dan tajam. Nampaknya kejadian itu masuk ke "alam bawah sadarnya", hal inilah yang membuat dia menjadi ketakutan yang berlebihan. Biasa disebut dengan phobia. Yang salah satu penyebabnya adalah pengalaman traumatis.
Kita sudah berusaha menyembuhkan si Hamzah dengan beberapa cara. Salah satunya kita dongengkan dia tentang penderitaan seorang yang kena epilepsi. Terkadang kami juga mengajaknya membayangkan saat bermain sepakbola bersama si Hr. Bahkan kita juga beberapa kali mengilustrasikan dia menolong si Hr.
Wallahu 'alam, sampai saat ini Hamzah masih cukup takut dengan si Hr. Kaget yang bikin takut karena masuk ke alam bawah sadarnya. Suatu saat nanti Insya Alloh dia akan berani kembali. Hilang ketakutanya akan si Hr.

Monday, August 17, 2015

Keadaan Umat Islam (sebuah ilustrasi)

Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam.

Di tangan kirinya ada kapur, ditangan kanannya ada penghapus.
Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah
“Penghapus!”

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.

Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan.

Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”.
Dan permainan diulang kembali. Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya.

Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kpd murid-muridnya.

“Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yg haq itu haq, yg bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh-musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yg haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tsb, tetapi karena terus disosialisasikan dg cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dg hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya.
Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.”

“Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yg pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yg lumrah, sex pra-nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain.

Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?” tanya Guru kpd murid-muridnya.

“Paham Bu Guru”

“Baik permainan kedua,” Ibu Guru melanjutkan.

“Bu Guru ada Qur’an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu “dijaga” sekelilingnya oleh ummat yg dimisalkan karpet.

Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.

Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah dan ditukar dg buku lain, tanpa memijak karpet?”

Murid-muridnya berpikir. Ada yg mencoba alternatif dg tongkat, dan lain-lain,tetapi tak ada yg berhasil.
Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an ditukarnya dg buku Filsafat materialisme.Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.

“Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasa pun tak akan rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar".

Jika seseorang ingin membuat rumah yg kuat, maka dibina pondasi yg kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yg kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau pondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…”

“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari’at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yg mereka inginkan.”

“Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak, Bu Guru?” tanya mereka.

“Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan
sadar, lalu mereka bangkit serentak.
*****
Semoga bermanfaat

Friday, August 14, 2015

Belajar Akidah dari Beo dan Kucing


كان هناك شيخ يعلم تلاميذه العقيد
Ada seorang guru agama yg mengajarkan Aqidah kepada murid2nya

يعلمهم لا إله إلا اللـه يشرحها لهم
Dia mengajarkan "La ilaaha illallah" kepada mereka & menjelaskan maknanya

يربيهم عليها أسوة بما كان يفعل رسول الله صلى الله عليه وسلم
Mendidik mereka dengan keteladanan Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-

عندما كان يعلم أصحابه العقيدة ويغرسها في نفوسهم
Ketika mengajarkan aqidah beliau berusaha menanamkanya ke dalam jiwa murid-muridnya

وكان الشيخ يحب تربية الطيور والقطط
Sang guru itu senang memelihara burung & kucing

فأهداه أحد تلاميذه ببغاء
Lalu seorang muridnya pun menghadiahkan padanya seekor burung kakak tua

ومع الأيام أحب الشيخ الببغاء
Makin hari sang guru pun makin suka dgn burung itu

وكان يأخذه معه في دروسه
Dan sering membawanya pada saat mengajar murid-muridnya

حتى تعلم الببغاء نطق كلمة لا إله إلا الله.
Sehingga kakak tua itu pun belajar mengucapkan kalimat tauhid "La ilaha illallah"

فكان ينطقها ليلا ونهارا…
Burung kakak tua itu pun mampu mengucakan (laa ilaaha illallah) siang & malam

وفي مرة وجد التلاميذ شيخهم يبكي?
Suatu ketika murid-murid mendapati sang guru sedang menangis

وينتحب وعندما سألوه
Ketika ditanya beliau pun menjelaskan dengan terbata- bata

قال لهم هجم القط على الببغاء وقتله
Kucing telah menerkam kakak tua dan membunuhnya

فقالوا له لهذا تبكي .
Mereka pun bertanya dgn hairan: kerana inikah engkau menangis!!

إن شئت أحضرنا لك غيره وأفضل منہ ..
Kalau engkau menginginkan, kami mampu datangkan burung yang lain bahkan yg jauh lebih baik

رد الشيخ وقال لا أبكي لهذا …
Sang guru berkata: bukan kerana itu aku menangis

ولكن أبكاني أنه عندما هاجم القط الببغاء
Tetapi... Yang membuat aku menangis adalah: ketika diserang kucing

أخذ يصرخ ويصرخ إلي أن مات
Burung itu hanya menjerit2 saja sampai matinya

مع أنه كان يكثر من قول لا إله إلا الله
Padahal dia sering sekali mengucapkan kalimat "laa ilaaha illallah"

إلا أنه عندما هاجمه القط نسيها
Tetapi ketika diterkam kucing ia lupa kalimat tersebut

ولم يقم إلا بالصراخ .
Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya menjerit & merintih!!!

لأنه كان يقولها بلسانه
Kerana waktu hayatnya ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dengan lisannya saja

فقط ولم يعلمها قلبه ولم يشعر بها .
Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayatinya

ثم قال الشيخ :
Sang guru pun berkata

أخاف أن نكون مثل هذا الببغاء
Aku khawatir kalau nanti kita seperti kakak tua itu

نعيش حياتنا نردد لا إله إلا الله
Saat kita hidup mengulang-ulang kalimat "laa ilaaha illallah"

بألسنتنا وعندما يحضرنا الموت ننساها
Dengan lisan kita, tapi ketika maut datang kita pun lupa

ولا نتذكرها؛ لأن قلوبنا لم تعرفها
Tidak mampu mengingatnya, kerana hati kita belum menghayatinya

فأخذ الطلبة يبكون؛ خوفا من عدم الصدق في لا إله إلا اللـه
Kemudian para muridnya pun menangis, khawatir tidak jujur terhadap kalimat tauhid ini

ونحن.... هل تعلمنا لا إله إلا الله بقلوبنا !!!!
Dan kita sendiri... adakah kita telah menanamkan kalimat "laa ilaaha illallah" ini ke dalam hati sanubari kita?

ما ارتفع شيء إلى السماء أعظم من الإخلاص ،
Tidak ada sesuatu pun yg naik ke langit yang lebih agung berbanding keikhlasan

و لا نزل شيء إلى الأرض أعظم من التوفيق
Dan tidak ada sesuatu pun yang turun ke bumi yang lebih agung dari taufiq Allah

..و بقدرالإخلاص يكون التوفيق
Sesuai kadar keikhlasan kita taufiq Allah kita dapatkan

من روائع ما وصلني ..
Ini termasuk hal-hal menarik yang sampai kepadaku

إهداء لمن أحبهم
Hadiah buat org2 yang kucintai...

.......................

أبو عمر المالكي
Abo Omar Al-Maliki (PG) —

Friday, August 7, 2015

Stop Marah, Stop Nangis....!!!!!


Si Farhan, seorang anak yang suka marah. Setiap hari dia pasti marah, meskipun hanya sekali. Selain marah dia juga suka menangis. Abi sama uminya merasa sedih dengan hal tersebut. Suatu hari dipanggilah si Farhan sama abinya. " Han, sini nak tak bilangin abi!". Dengan segera si Farhan mendatangi abinya, " ada apa bi?". 
"Farhan, kamu hari ini marah nggak sayang?" tanya abi
" Marahh..... lha tadi si zaenal ambil mainanku.... ya aku marah!!!" jawab Farhan.
" lha kamu hari ini nangis nggak??"
" nangis jugaaa, lha minta jajan sama umi nggak boleh...!!" kata Farhan.
Dengan nada rendah, abi Farhan memeluk Farhan  sambil berkata, “ Farhan sayang…. Abi sama umi tu sediihhh banget kalau melihat adik marah sama nagis tiap hari. Khan anak sholih dan hebat nggak boleh marahh…apalagi nangis….!!”. Farhan hanya melihat abinya sambil terdiam. “Nanti adik kalau marah abi akan buat tanda silang di bukunya adik. Jadi tiap adik nangis, abi akan buat tanda silang di bukunya adik”. Tambah abi Farhan.
“ trus bukuku habis no bi….” jawab Farhan.
“ Kalau kamu marah dan nangis abi kasih tanda silang. Tapi kalau adik nggak marah dan nangis, tanda silangnya di hapus abi! Gimana?” tanya abi Farhan.
Farhan hanya terdiam, “ ya bii….” Jawabnya singkat.
**
Hari berlalu, tampaknya si Farhan masih suka marah dan meangis. Abinya pun dengan konsisten memberikan tanda silang pada buku si Farhan.
Selang dua minggu kemudian, ternyata belum ada perubahan yang cukup baik pada diri FArhan. Dia masih sering nangis dan marah. Buku si Farhan hampir penuh dengan tanda silang dari abinya. Sampai suatu hari dengan sengaja Abi memasukan buku yang penuh tanda silang tersebut ke dalam tas si Farhan.
Saat sampai sekolah, bu guru meminta anak-anak untuk mengeluarkan buku tulis, “anak-anak sekarang keluarkan buku tulis kalian!”
Farhan pun mengambil buku tulis di dalam tasnya. Tapi dia terkejut sepertinya ada buku yang bukan milikinya, kemudian dia mabil buku yang sudah agak kumal dan dibukanya. Dia terkejut ketika melihat buku itu penuh dengan tanda silang.
“ternyata abi selalu memberikan tanda silang kalau aku marah dan menangis” katanya dalam hati.
“ Farhan, ayo di buka bukunya. Lho kok bukumu penuh tanda silang?” tanya bu Guru.
“ ini abi saya bu… setiap marah dan nangis abi membuat tanda silang di buku saya!” jelas Farhan.
“ coba ibu lihat, lhoo ini banyak sekali tanda silangnya. Berarti kamu sering nangis dan marah yach?” tanya bu Guru.
Farhan hanya terdiam mendengarkan kata-kata ibu Guru.
**
Sore hari saat bertemu dengan Farhan, abi bertanya “ Gimana tadi di sekolah mas? Belajar dan bermain apa aja kamu?”
“Tadi aku bawa buku yang banyak silangnya Bi, ternyata udah banyak ya bi? Aku sampai nggak bisa nulis.” Jawab Farhan. “Aku di tanya bu Guru kenapa banyak tanda silangnya di bukuku.” “Trus kamu bilang apa?” potong Abi. “Ya aku bilang kalau marah dan nangis ibu ngasih tanda silang di buku” jawab Farhan.
“Mulai sekarang aku nggak mau marah sama nangis, biar bukuku bersih.!” Kata Farhan.
“Alhamdulillah, nanti kalau dalam sehari kamu nggak nangis dan marah maka abi hapus tanda silangnya!”
Mulai saat itu si Farhan sudah jarang menangis dan marah lagi.
**
Pernah suatu hari setelah kejadian itu, si Farhan minta es krim sama uminya. “ Mii, aku minta es krim yach..!!!
“ndak boleh sayang, khan kemarin habis belie es krim?” tolak umi Farhan. Alhamdulillah Farhan tidak nangis dan marah saat minta es krim namun tidak dituruti.
Uminya bilang sama abi tentang kejadian hari itu. Selang 3 hari abi pulang dari kerja, dia memanggil si Farhan. “ Han, sini nak. Abi mau bilang sesuatu!”
Farhan pun datang menghampiri abinya. “ Alhamdulillah abi lihat kamu sekarang udah jarang marah sama nangis lagi. Apalagi pas kemarin minta es krim tapi dibilangin umi manut. Joss!!” kata abinya ke FArhan.
“Karena kamu udah nggak suka marah dan nangis, abi kasih hadiah mau nggak?” tanya abinya.
“ mau dong bi, hadiahe apa?” tanya Farhan kegirangan.
Kemudian abi mengeluarkan sebuah es krim dari plastic dan di hadiahkan untuk si Farhan. Dia kelihatan senang, dan menikmati es krim dengan lahab.

*) cerita menjelang tidur karena Hamzah masih suka marah dan nangis.

Friday, July 17, 2015

Ramadhan telah pergi

"Siapa yang hari ini sudah tilawah?" Tanya ibu kepada kami yang sedang duduk santai selepas isya' di malam takbir iedul fitri. Pertanyaan ringan tapi berat makna. Rutinitas Ramadhan telah berganti setelah datangnya hari yang fitri. Masjid, surau dan mushola kembali sunyi. Tilawah sesuatu yang bikin lelah, Al Quran hanya menjadi penghias rak buku dan meja, tersingkirkan untuk dibaca. Penuh debu,lusuh karena tak tersentuh.
Tahajud tak lagi berlanjut,tak ada asa untuk menjaga puasa, banyak pula TPA yang "kembali" menipis santrinya. Sungguh inilah keadaan umat disekitar kita, sungguh Romadhon bulan yang penuh mulia. Sebulan penuh pembelajaran bagi Muslim, tapi ujianya sebelas bulan kedepan. Untuk menguji mana muslim sungguhan dan mana muslim "musiman".
Semoga kita mampu menjaga keistiqomahan untuk menjadi muslim sungguhan, muslim yang benar-benar muslim sampai hidup kita "kelar"..aamiin

Tuesday, July 14, 2015

Hamzah dan sepeda kecilnya

Masih ingat saat pertama kali kita bisa naik sepeda? Atau mungkin saat kita belajar naik sepeda?. Ada perasaan penasaran untuk menaklukan si roda dua bertenaga manusia (sepeda ontel). Mungkin ini juga yang dirasakan si Hamzah, beberapa hari terakhir dia lagi asyik-asyiknya belajar sepeda, dan alhamdulillah ini anak udah mampu "gowes" dengan roda dua.
Seperti nggak kenal capek ini anak, teringat sehabis dzuhur, panas terik matahari yang begitu menyengat tak mengendurkan semangat untuk terus berlatih dengan giat. "Abii....ayo kita berangkat!!!", katanya. Sawah menjadi tempat mewah untuk membayar lelah, " okey brow...lets go....!!. Akhirnya saya mendampinginya bersepeda disiang hari, banyak yang melihat dan memberi opini, "kasian bapakmu lee...panas e ngene je!". "Panas-panas kok pit pitan tho leee....?"
Abaikan semua, tetap semangat di suhu yang menyengat,,,

Sunday, June 28, 2015

PENYIMPANGAN POLA PENAMAAN BILANGAN DAN PETUAH USIA JAWA.


Mencermati urutan bilangan, terutama dalam bahasa Jawa, akan menimbulkan pertanyaan tentang nama bilangan yang menyimpang (berbeda) dari pola yang ada.

Penyimpangan tersebut terjadi pada beberapa angka sampai angka 60. Ya, sampai angka 60, tidak jauh-jauh dari capaian usia manusia Jawa.
Sepertinya penyimpangan tersebut memang ditujukan untuk mengingatkan usia manusia.
Coba kita lihat.

Pertama angka 11-19 tidak disebut sepuluh siji, sepuluh loro, …, sepuluh songo; melainkan sewelas, rolas,…, songolas.

Disini sepuluhan diganti welasan.
Artinya pada usia 11-19 adalah saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) terutama kepada lawan jenis.
Masa akil balik. Masa remaja.
Dalam banyak bahasa bilangan 11-19 memang diberi nama dengan pola yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan belasan.
Dalam bahasa Inggris disebut dengan teen, sehingga remaja pada usia tersebut disebut teenagers.

Selanjutnya bilangan 21-29 dalam bahasa Jawa juga dinamakan berbeda dengan pola umum yang ada.

Dalam bahasa lain biasanya sesuai pola. Misal dalam bahasa Indonesia diucapkan dua puluh satu, dua puluh dua,…, dua puluh sembilan. Dalam bahasa jawa tidak diberi nama rongpuluh siji, rongpuluh loro, dst; melainkan selikur, rolikur, …, songo likur. Di sini terdapat satuan LIKUR yang tidak lain merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi.

Pada usia 21-29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “tempat duduknya”, pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; apakah sebagai pegawai, pedagang, seniman, penulis, dan lain sebagainya.

Namun demikian ada penyimpangan di atas penyimpangan tadi. Bilangan 25 tidak disebut sebagai limang likur, melainkan selawe.

SELAWE singkatan dari SEneng-senenge LAnang lan WEdok. Puncak asmaranya laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan. Maka pada usia tersebutlah pada umumnya orang menikah(dadi manten)

Mungkin tidak tepat pada usia 25, tapi diantara 21-29 lah yang pas.

Pada saat kedudukan sudah diperoleh, pada saat itulah seseorang siap untuk menikah. Bilangan selanjutnya sesuai dengan pola: telung puluh, telung puluh siji, telung puluh loro, dst.
Tapi ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50.
Setelah sepuluh, rongpuluh, telung puluh, patang puluh, mestinya limang puluh. Tapi 50 nama -nya menjadi seket.

Pasti ada sesuatu di sini.
SEKET dapat dipanjangkan menjadi SEneng KEthonan, suka memakai kethu/tutup kepala/topi/kopiah.

Tanda Usia semakin lanjut, tutup kepala bisa utk nutup botak, atau rambut yang memutih. Di sisi lain bisa juga  Kopiah atau tutup kepala melambangkan orang yang beribadah.

Pada usia 50 mestinya seseorang lebih memperhatikan ibadahnya. Setelah sejak umur likuran bekerja keras mencari kekayaan untuk kehidupan dunia, sekitar 25 tahun kemudian, yaitu pada usia 50 perbanyaklah ibadah, untuk bekal memasuki kehidupan akhirat. Dan kemudian masih ada satu bilangan lagi, yaitu 60, yang namanya menyimpang dari pola, bukan enem puluh melainkan sewidak atau suwidak. T

SEWIDAK dapat dipanjangkan menjadi SEjatine WIs wayahe tinDAK.

Artinya: sesungguhnya sudah saatnya pergi. Maka kalau usia kita sudah mencapai 60, lebih berhati-hatilah dan tentu saja semakin banyaklah bersyukur, karena usia selebihnya adalah bonus.

KITA MENGETAHUI, TAPI SAYANG .. KITA TIDAK MENGAMALKAN..


Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengisahkan: "Seorang anak perempuan meninggal karena Thoun, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya: "Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat!"

Anak perempuan itu menjawab: "Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Allah, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu rakaat sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya"..

Berkata Ibnul Qayyim: "Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya (sesungguhnya kami mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan), akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya.."

��Kita mengetahui, bahwa ucapan سبحان الله وبحمده Subhanallahi wa bihamdihi sebanyak 100 kali  akan  menghapuskan dosa-dosa kita, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan. Akan tetapi sayang.. Berapa banyak hari kita yang berlalu tanpa kita mengucapkannya sedikitpun..��

��Kita mengetahui, bahwa pahala  dua rakaat Dhuha setara  dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang.. Hari berganti hari tanpa kita melakukan sholat Dhuha...��

��Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah karena Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api  neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar..��

��Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya.. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini..��

��Kita mengetahui, bahwa siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu..��

��Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya seperti berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur.  Tapi sayang, sampai saat ini kita tidak berniat membantu seorang janda pun..��

��Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu huruf dari Al Qur'an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak pernah meluangkan waktu membaca Al Qur'an dalam jadwal harian kita...��

��Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang,  kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita mampu melaksanakannya..��

��Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam..��

⚡Kita mengetahui, bahwa hari kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu..��

��Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita, tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau  dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka..��

Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah.. Semoga kita segera merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan datangnya hari perhitungan yang pasti akan kita hadapi..

Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..

Hari ketika lisan kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan tangan kita yang menjadi saksi..

Dan pada  hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, karena  pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing-masing..

�� Diterjemahkan
Di kota Madinah
_________________________

Wednesday, June 24, 2015

Filosofi cublak cublak suweng.......!!!

Masih ingat lagu dolanan yg satu ini..??

CUBLAK2 SUWENG

Lagu dolanan anak-anak di Jawa, karya kanjeng  Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’ (simbol) yang sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup.

Cublak-cublak suweng, ...
artinya tempat Suweng.
Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.

Suwenge teng gelenter,......
artinya suweng berserakan.
Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati yg sebenarnya sudah ada atau berserakan di sekitar manusia.

Mambu ketundhung gudel,......
Mambu (baunya)
Ketundhung (dituju)
Gudel (anak Kerbau)
Maknanya banyak orang berusaha mencari harta sejati itu.
Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, dengan tujuan untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Pak empo lera-lere,...
Pak empo (bapak ompong)
Lera-lere (menengok kanan kiri).
Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

Sopo ngguyu ndhelikake,.......
Sopo ngguyu (siapa yg tertawa)
Ndhelikake (dia yg menyembunyikan).
Menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau Kebahagian Sejati.
Dia adalah orang yang tersenyum ~ sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.

Sir-sir pong dele kopong,........
Sir (bahasa arab = hati nurani yg paling dlm yg tertutup oleh tirai / kelambu / hijab )
pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong.
Maknanya bahwa untuk sampai kepada penemuan Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum sumeleh, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.

Pesan Moralnya :
“Untuk mencari harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya sendiri atau serakah, tamak, rakus dan mendewakan kesuksesan duniawi ( wordly affair) tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati nurani (sir) sehingga harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi berkah bagi siapa saja ”

Mugi2 ingkang maos sanepo meniko angsal manfaatipun.

Saturday, June 13, 2015

Nikmat Sempat....!!!!! Think about it...!!!!


�� Ketika aku membuka lembaran-lembaran file pegawai yang telah pensiun, kutemukan catatan berikut  ini:

�� Dahulu aku berangan-angan…..Andai aku menjadi seorang pegawai kantoran…...

▪Dan benar saja, akhirnya akupun bekerja sebagai pegawai Sehingga akupun terobsesi untuk segera menikah.

�� Dahulu aku berangan-angan ….Kiranya aku dapat menikah.....

▪Dan benar saja, akupun menikah, akan tetapi hidup ini demikian sepi tanpa kehadiran anak.

�� Akupun berangan-angan….kiranya aku dikaruniakan anak

▪Dan benar saja, akupun diberikan karunia anak -anak.

⏰ Akan tetapi ,tidak berselang beberapa lama akhirnya aku jenuh dengan dinding2 apartemenku sendiri.

�� Akupun kembali berangan-angan..Andai aku memiliki rumah pribadi. Terdapat halaman dan tamannya…

▪Dan benar saja, setelah berusaha keras akupun memiliki rumah itu, akan tetapi… anak anak ku sudah pada dewasa..

�� Akupun kembali berangan-angan. Duhai kiranya aku dapat menikahkan mereka…

▪Dan benar saja, akhirnya merekapun telah menikah.

�� Tapi aku jenuh dengan pekerjaanku dengan segala kesulitannya,semuanya terasa sangat melelahkanku.

�� Akupun kembali berangan-angan..Andai aku segera pensiun agar aku dapat beristirahat.

▪Benar saja, akupun akhirnya pensiun.

�� Akan tetapi akupun tinggal seorang diri persis seperti kala aku baru lulus kuliah dahulu.

�� Akan tetapi ketika baru lulus kuliah dahulu. Saat itu aku tengah menyongsong kehidupan,

Sementara saat ini aku sedang menyongsong akhir kehidupan.
Namun meskipun demikian, aku masih saja memiliki setumpuk angan -angan…

�� Kini aku berangan-angan untuk menghafalkan Al Qur’an

▪Tapi… ingatanku telah mengkhianatiku (cepat lupa)

�� Aku juga berangan-angan untuk berpuasa mendekatkan diri kepada Allah......
▪Tapi kesehatanku tidak lagi mendukungku.

�� Aku juga berangan-angan untuk bangun shalat malam....

▪Tapi kakiku tak mampu lagi menahan beban tubuhku

✅ Sungguh benarlah Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, al-Musthafa,

“Pergunakanlah sebaik-baiknya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:

1⃣ Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
2⃣ Masa sehatmu sebelum   masa sakitmu
3⃣ Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu
4⃣ Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
5⃣ Masa hidupmu sebelum datang kematianmu

�� Ya Allah....Bantulah kami untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan melakukan ibadah sebaik-baiknya kepada-Mu.

�� Saudaraku…
Jika dalam aktivitas harianmu tidak terdapat ;

√ Dua rakaat Shalat Duha,

√ Atau 1 hizb bacaan Qur’an

√ Atau shalat Witir di malam hari,

√ Atau ungkapan kalimat baik yang kau ucapkan,

√ Atau sedekah yang dapat memadamkan kemurkaan Allah,

√ Atau amalan rahasia yang tak diketahui melainkan Allah.

�� Maka masih adakah nikmat hidup tersisa untukmu?

Diterjemahkan oleh Fadlan Akbar, Lc. dari artikel berbahasa Arab dgn sedikit editan.

Thursday, June 11, 2015

Kebahagiaan tersembunyi

"aabii....biii...kalau buang plastik jangan sembarangan, nanti banjir lho!" Terdengar suara Hamzah sediki teriak memanggil saya dipagi itu. Degggh.....saya teringat tadi habis minum seplastik sari kacang ijo dan bungkusnya saya buang di dekat pintu. "apa tho dik, kok teriak-teriak?" Sambil saya datangi dia. " abiii...kalau buang sampah jangan sembarang, nanti banjir!" Kata si Hamzah. "mana....?" Jawab saya sekenanya. "Tuu deket pintu, abi yg buang tho?" Sambil nunjuk ke sampah plastik bekas sari kajang ijo.
" ooo....itu tho?" Jawab saya sambil tersenyum. "Tapi ntar kalau adik buang sampah juga di tempate lho yach? Ntar kalau banjir gimana?". Maunya sih memastikan Hamzah juga akan buang sampah di tempatnya. Tapi ternyata jawabnya beda dari apa yang saya perkirakan. "Ngaak apa apa, ya nanti kalau banjir aku renang, khan asyik.....!" Ini anak ngelesnya bisaaaaa aja!! Waduhhhh.... uminya yang dari tadi liat malah ketawa denger jawaban si Hamzah.
Yach itu dia si Hamzah......
Tapi saya ambil aja hikmahnya. Bersyukur Alhamdulillah dia ada kepedulian terhadap lingkungan, semoga Alloh memberikan kepekaan hati untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan di hati nak....aamiin. Walaupun saat ini dia seperti itu masalah mood aja, kalau bagus yaaaa bagussss. Kalau lagi blank yaaaa...gituu dech.
Memang kepedulian terhadap orang lain sekarang sudah menjadi hal yang cukup "istimewa" di negara kita... dah tau sendiri lah kondisi masyarakat kita.
Islam mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama bisa melalui zakat, infak, sodaqoh

Hamzah bergaya dengan burung hantu