Si Farhan, seorang anak yang suka marah. Setiap
hari dia pasti marah, meskipun hanya sekali. Selain marah dia juga suka
menangis. Abi sama uminya merasa sedih dengan hal tersebut. Suatu hari
dipanggilah si Farhan sama abinya. " Han, sini nak tak bilangin abi!".
Dengan segera si Farhan mendatangi abinya, " ada apa bi?".
"Farhan, kamu hari ini marah nggak
sayang?" tanya abi
" Marahh..... lha tadi si zaenal ambil
mainanku.... ya aku marah!!!" jawab Farhan.
" lha kamu hari ini nangis nggak??"
" nangis jugaaa, lha minta jajan sama umi
nggak boleh...!!" kata Farhan.
Dengan nada rendah, abi Farhan memeluk
Farhan sambil berkata, “ Farhan sayang….
Abi sama umi tu sediihhh banget kalau melihat adik marah sama nagis tiap hari.
Khan anak sholih dan hebat nggak boleh marahh…apalagi nangis….!!”. Farhan hanya
melihat abinya sambil terdiam. “Nanti adik kalau marah abi akan buat tanda
silang di bukunya adik. Jadi tiap adik nangis, abi akan buat tanda silang di
bukunya adik”. Tambah abi Farhan.
“ trus bukuku habis no bi….” jawab Farhan.
“ Kalau kamu marah dan nangis abi kasih tanda
silang. Tapi kalau adik nggak marah dan nangis, tanda silangnya di hapus abi!
Gimana?” tanya abi Farhan.
Farhan hanya terdiam, “ ya bii….” Jawabnya
singkat.
**
Hari berlalu, tampaknya si Farhan masih suka
marah dan meangis. Abinya pun dengan konsisten memberikan tanda silang pada
buku si Farhan.
Selang dua minggu kemudian, ternyata belum ada
perubahan yang cukup baik pada diri FArhan. Dia masih sering nangis dan marah.
Buku si Farhan hampir penuh dengan tanda silang dari abinya. Sampai suatu hari
dengan sengaja Abi memasukan buku yang penuh tanda silang tersebut ke dalam tas
si Farhan.
Saat sampai sekolah, bu guru meminta anak-anak
untuk mengeluarkan buku tulis, “anak-anak sekarang keluarkan buku tulis
kalian!”
Farhan pun mengambil buku tulis di dalam tasnya.
Tapi dia terkejut sepertinya ada buku yang bukan milikinya, kemudian dia mabil
buku yang sudah agak kumal dan dibukanya. Dia terkejut ketika melihat buku itu
penuh dengan tanda silang.
“ternyata abi selalu memberikan tanda silang
kalau aku marah dan menangis” katanya dalam hati.
“ Farhan, ayo di buka bukunya. Lho kok bukumu
penuh tanda silang?” tanya bu Guru.
“ ini abi saya bu… setiap marah dan nangis abi
membuat tanda silang di buku saya!” jelas Farhan.
“ coba ibu lihat, lhoo ini banyak sekali tanda
silangnya. Berarti kamu sering nangis dan marah yach?” tanya bu Guru.
Farhan hanya terdiam mendengarkan kata-kata ibu
Guru.
**
Sore hari saat bertemu dengan Farhan, abi
bertanya “ Gimana tadi di sekolah mas? Belajar dan bermain apa aja kamu?”
“Tadi aku bawa buku yang banyak silangnya Bi,
ternyata udah banyak ya bi? Aku sampai nggak bisa nulis.” Jawab Farhan. “Aku di
tanya bu Guru kenapa banyak tanda silangnya di bukuku.” “Trus kamu bilang apa?”
potong Abi. “Ya aku bilang kalau marah dan nangis ibu ngasih tanda silang di
buku” jawab Farhan.
“Mulai sekarang aku nggak mau marah sama nangis,
biar bukuku bersih.!” Kata Farhan.
“Alhamdulillah, nanti kalau dalam sehari kamu
nggak nangis dan marah maka abi hapus tanda silangnya!”
Mulai saat itu si Farhan sudah jarang menangis
dan marah lagi.
**
Pernah suatu hari setelah kejadian itu, si
Farhan minta es krim sama uminya. “ Mii, aku minta es krim yach..!!!
“ndak boleh sayang, khan kemarin habis belie es
krim?” tolak umi Farhan. Alhamdulillah Farhan tidak nangis dan marah saat minta
es krim namun tidak dituruti.
Uminya bilang sama abi tentang kejadian hari
itu. Selang 3 hari abi pulang dari kerja, dia memanggil si Farhan. “ Han, sini
nak. Abi mau bilang sesuatu!”
Farhan pun datang menghampiri abinya. “
Alhamdulillah abi lihat kamu sekarang udah jarang marah sama nangis lagi. Apalagi
pas kemarin minta es krim tapi dibilangin umi manut. Joss!!” kata abinya ke
FArhan.
“Karena kamu udah nggak suka marah dan nangis,
abi kasih hadiah mau nggak?” tanya abinya.
“ mau dong bi, hadiahe apa?” tanya Farhan
kegirangan.
Kemudian abi mengeluarkan sebuah es krim dari plastic
dan di hadiahkan untuk si Farhan. Dia kelihatan senang, dan menikmati es krim dengan
lahab.
*) cerita menjelang tidur karena Hamzah masih
suka marah dan nangis.
No comments:
Post a Comment