Saturday, February 8, 2014

[per]Mainan....Membantu atau Mengganggu????

Main Gundu / Kelereng
     Mungkin tulisan berikut ini ada hubunganya dengan tulisan saya tentang bermain.
       Kemarin sekolah kami mengadakan rapat mingguan, seperti biasa dari akademik, bidang keagamaan dan terakhir bidang kesiswaan yang menyampaikan info kepada para guru. Sampailah pada pembahasan dari kesiswaan mengenai banyaknya anak yang membawa mainan setiap hari. Sekedar informasi “pada awalnya” sekolah kami melarang anak-anak membawa mainan. Saya sendiri tidak tahu mengapa ada larangan seperti itu. Mungkin agar mereka bisa fokus dalam belajar, mungkin juga permainan yang mereka bawa dapat mengganggu konentrasi dalam menuntut ilmu.
         Sang Kesiswaan meminta pendapat kepada para guru  apakah ada keluhan dengan banyaknya anak-anak  yang membawa mainan?. Menurut beliau, ketika pulang sebetulnya mainan ini dapat membuat siswa tidak lari kesana kemari mengganggu arus lalu lintas yang memang padat dengan lingkungan yang kurang luas. Akhirnya beberapa guru mengemukakan pendapat tentang masalah ini. Perwakilan guru kelas 2 menyatakan bahwa beliau sudah menyita permainan anak berupa kartu “Animal Kaisar” dari siswanya karena membawa mainan dan dimainkan saat pelajaran. 
          Ada lagi yang mengemukakan siswa boleh membawa mainan hanya di hari Sabtu, karena kalau setiap hari diijinkan membawa maka akan kacau. Ada yang mengusulkan selain membawa hanya di hari sabtu. Siswa juga dibatasi membawa mainanya, yang tidak mahal, tidak berbentuk kartu dan sebagainya.  Dan beberapa pendapat lagi.....akhirnya diambil keputusan siswa boleh membawa mainan setiap hari, dengan catatan tidak memainkannya ketika pelajaran, bukan merupakan benda yang mewah, tidak untuk ajang pamer, dilarang membawa kartu “Animal Kaisar” dalam jumlah yang besar.
Menurut pendapat saya bolehlah anak-anak membawa mainan, tetapi saat jam pelajaran mainan terebut di simpan/dikumpulkan di meja guru atau di lemari yang ada di setiap kelas hal ini untuk mengantisipasi agar siswa dapat fokus dalam belajar, ketika istirahat baru boleh dimainkan.
Menerawang jauh di masa lalu.......

           Ketika saya masih belajar di SD, setiap hari kami pasti membawa mainan ke sekolah. Membawa gundu, main lompat tali, dakon, gasing, enggrang, “sudamanda”,  bahkan kami sering memainkan permainan yang kami sebut dengan “kopralan” yaitu permainan menggunakan batu. Kami membawa “gajuk” berupa batu yang digunakan sebagai peluru untuk menembak sasaran. Permainan ini minimal dimainkan 2 orang,  pihak yang jaga bertugas menata batu, sedangkan lawannya berusaha menjatuhkan batu tersebut dengan cara meletakkan batu kecil di kaki dan melemparnya dalam jarak yang sudah disepakati. Sayangnya permaianan itu sekarang sudah tergantikan dengan Game Online, Play Station, permainan di komputer dan sebagainya. Kami mencoba menguraikan beberapa manfaat permainan untuk anak-anak....!!!!
    1.     Sarana bersosialisasi
Permainan merupakan ajang bagi anak-anak untuk berbaur bersama teman-teman. Sunggu menyenangkan ketika dahulu di massa kecil setiap sore tanpa ada komando seluruh anak-anak di desa kami berkumpul di lapangan untuk melakukan berbagai macam permainan. Hal tersebut merupakan sarana untuk bersosialisai dan bertemu satu dengan yang lainya, terbentuklah keakraban diantara kita. “jangan ada jarak antara kita lur....hehehe”
2.    Melatih kemandirian dan ketangkasan
Hal ini merupakan permainan yang bersifat individu. Membutuhkan kemandirian dan ketangkasan dalam memainkannya. Salah satunya adalah bermain gundu/kelereng.
3.    Kerjasama team
Salah satu permainan yang menyenangkan adalah permainan yang dilakukan secara team. Hal ini untuk melatih kekompakan dalam setiap team, melatih rasa pengertian antar sesama anggota. Persaingan dalam permainan pun akan terasa lebih kuat. Permainan dengan team lawan terasa ada tekanan untuk mengalahkan mereka.
4.    Refreshing
Permainan merupakan salah satu sarana refreshing. Karena seharusnya dalam permainan ada canda, kejadian lucu bahkan mungkin ketegangan dag....dig...dug...derrr....!!!! apakah ketegangan bisa dijadikan refreshing??? Bagi kita yang pernah bermain petak umpet, dalam bersembunyi kita mesti waspada dan hati-hati, bahkan mungkin jantung kita berdebar ketika yang “jaga” melawati tempat persembunyian kita tetapi dia tidak tahu kalau kita berada di situ. Dia melewati begitu saja, namun tiba-tiba dia membentak dan mengagetkan kita dari belakang....duerrrrr......!!!!spontan kita terkaget dan setelah itu tertawa lepas...haahahahahaha.
 Menurut kami biarlah anak-anak kita bermain di waktu istirahatnya. Karena mereka berada dalam dunia bermain. Janganlah kita paksakan mereka bergulat dengan beban-beban akademik yang melelahkan, dipaksa mengejar target yang sudah ditetapkan....bermain refreshing!!!! Bermainlah kamu nak.....
Apakah ada mainan yang “menganggu???”
Dewasa ini sangat marak dengan game dalam komputer terutama game online....ada sih efek positifnya, anak bisa lebih tangkas, imajinasi beramain dan sebagainya. Tetapi efek negatifnya juga perlu diperhatikan, karena hal ini cukup memprihatinkan.

Sebetulnya, apa saja dampak negatif bermain video game? Ini dia dikutip dari SymptomFind.
1. Kurang tidur
Anak sudah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar di sekolah dan beraktivitas. Namun, mereka ingin tetap bermain video game. Sehingga, banyak anak mengorbankan waktu berharga mereka untuk tidur dan menggunakannya untuk bermain video game. Pecandu video game yang kurang tidur maka dapat membahayakan kesehatannya.
2. Hidup kotor
Ketika seseorang yang mencandu karena terlibat dalam permainan video game, maka ia mulai mengabaikan segala hal terkait kebersihan pribadi. Seseorang akan malas mandi, sehingga menyebabkannya memiliki banyak jerawat, hingga penyakit gigi.
3. Isolasi diri
Seseorang yang bermain video game berlebihan menyebabkan orang itu memilih mengisolasi dirinya dari dunia luar. Ia cenderung mengasingkan diri dari teman dan keluarga. Orang itu lebih asyik dengan permainannya.
Ketidakpedualian seseorang terhadap kebersihan pribadi hanyalah awal perpindahan orang itu dari dunia nyata dan menjauh dari kehidupan sosial. Baginya, interaksi dengan tokoh-tokoh hero video game lebih berarti dibandingkan interaksi dengan siapapun.
Orang yang sudah kecanduan video game mudah mengabaikan pekerjaan, sekolah, teman-teman, dan keluarganya. Ia menolak melakukan aktivitas apapun begitu bangun pagi kecuali bermain video game.
Para peneliti masih berdebat tentang efek bermain video game. Khususnya hubungan antara bermain video game, kesehatan, kesejahteraan, dan kecanduan video game.
Beberapa waktu lalu, ROL telah membahas 10 dampak positif bermain video game. Kini, kita akan membahas 10 dampak negatif bermain video game. Apa saja dampak negatif bermain video game? Ini dia dikutip dari SymptomFind.
4. Depresi
Meskipun pecandu video game tak menyadari awal dirinya despresi, namun perlahan penyakit ini akan meresap cepat ketika dia merasa diperbudak oleh kecanduannya sendiri. Hanya ketika seseorang berhenti bermain, kemudian berpikir tentang waktu-waktu yang telah dia lewatkan begitu saja, baru orang itu menyesalinya dan berujung pada depresi
5. Stres
Stres dari kecanduan video game biasanya disebabkan oleh sejumlah skenario. Pertama, seseorang menjadi begitu terobsesi dengan video game. Kegagalan mereka memenangkan level-level pada video game menyebabkannya stres berlebihan.
Kedua, seseorang menyadari bahwa hidupnya kacau karena video game. Ini menyebabkan stres juga. Satu-satunya cara orang untuk menghindari tipe stres kedua ini adalah dengan tetap bermain video game dan melupakan waktu.
6. Arthritis dan Carpal Tunnel Syndrome
Kedua penyakit di atas adalah gangguan fisik. Video game bisa menyebabkan masalah pada jempol seseorang di kemudian hari. Tubuhnya juga rentan penyakit osteoarthritis. Sedangkan Carpal Tunnel Syndrome adalah tekanan pada saraf di pergelangan tangan anda.
7. Makan kurang sehat
Ketika pecandu video game terlalu sibuk untuk bermain, maka ia akan jarang mandi, dan jarang tidur. Ini juga berdampak pola makan mereka menjadi tak sehat.
Pecandu video game selanjutnya akan beralih ke makanan cepat saji dan memilih memakan makanan beku dan instan. Mereka justru memperbanyak minuman soda dan minuman energi dengan harapan mereka bisa bermain dalam kondisi prima. Ini menyebabkan pecandu video game mudah terserang obesitas, diabetes, dan kondisi kesehatan serius.
Selama bertahun-tahun, orangtua sering bertanya-tanya tentang dampak negatif dari video game terhadap kesehatan anak-anak mereka. Orangtua terkadang tak terbiasa dengan hobi anaknya bermain alat elektronik tersebut.
Mereka cenderung percaya bahwa sering bermain video game itu menyebabkan sang anak rusak penglihatannya, kemampuan mentalnya turun, dan karakter si anak akan terpengaruh, khususnya jika sering memainkan adegan kekerasan dalam permainan video game.
Apa saja dampak negatif bermain video game? Ini dia dikutip dari SymptomFind, Jumat (4/1).
8. Perilaku agresif
Video game menjadi ajang melepaskan agresivitas dalam diri seseorang. Bentuknya adalah ambisi menguasai permainan dan memenangkan permainan. Bagi mereka yang sudah kecanduan, sikap agresif yang berlebihan ini pada akhirnya juga tanpa mereka sadari mereka praktekkan dalam kehidupan nyata.
Ini yang menyebabkan seseorang menampilkan pola-pola prilaku agresif yang tak biasa. Misalnya, marah besar jika aktivitas bermain video game mereka diganggu.
9. Gaya hidup buruk
Pecandu video gama akan mencurahkan semua waktunya untuk aktif bermain video game. Dia hanya akan duduk atau berbaring dalam praktik kesehariannya. Kebiasaan makannya juga buruk, dan kebiasaan tidurnya kacau. Ini menyebabkan mereka mudah terkena stroke, penyakit jantung, dan hipertensi.
10. Berbohong

Berbohong adalah salah satu cara pecandu video game untuk menutupi perilaku abnormalnya. Ini adalah salah satu tanda seseorang telah kecanduan penuh oleh video game. Mereka akhirnya berbohong pada dirinya sendiri dan menyangkal bahwa mereka tak memiliki masalah sama sekali....

No comments:

Post a Comment

Hamzah bergaya dengan burung hantu