Adalah Fajar Ruslan, teman satu profesi yang memiliki ciri khas unik
ketika hendak mengajar. Dia adalah seorang guru yang membuka pelajaran dengan
melemparkan tebak-tebakan kepada anak didiknya.
“Assalamualaikum anak-anak, ustadz punya tebak-tebak buat kalaian
semua...” salam nya membuka pelajaran.
“Walaikum salam ustadz....” jawab serempak seisi kelas.
“kamu di beri uang sebanyak 5 riu oleh ibumu. Tetapi uangnya seribuan
semua. Pada saat kamu di depan rumah, ada
penjuall pentol goreng lewat. Kemudian kamu membeli sebanyak seribu lima
ratus. Berapa uang kemabliannya???” tanya Mr. Fajar Ruslan.
Serempak anak-anak menjawab, “tiga ribu lima ratus....!!!”
“kok bisa tiga ribu lima ratus???” tanyanya.
“khan lima ribu dikurangi seribu lima ratus...iya tho tadz???” jawab
salah seorang anak.
“salah yo......” ejek nya kepada anak-anak.
Riuh mereka menjawab pertanyaan Mr. Fajar Ruslan. Sahut menyahut dan
perdebatan yang cukup asyik terlihat di kelas tersebut. Sampai akhirnya dia
membuka jawabnya untuk anak-anak.
“Jawaban yang benar adalah lima ratus rupiah....”
“salah....” jawabnya. "Uang lima ribu dibelikan seribu lima ratus
masih tiga ribu lima ratus yo tadz...!” jawab anak-anak membantah gruru
mereka.
“Oke.....dengarkan baik-baik. Kita memiliki uang sebanyak lima ribu
dalam bentuk seribuan yang berjumlah lima. Untuk beli pentol goreng seribu lima
ratus khan? Sekarang ustadz tanya, apakah kamu akan memberikan kelima uang
seribuan itu kepada penjual? Nggak tho?? Kamu pasti akan memberikan 2 lembar
seribuan. Jadi kembalianya berapa.....? ” tanyanya menutup penjelasan dar
pertanyaan.
“lima ratus....” jawab anak-anak.. Anak-anak tertawa dan saling
pandang satu sama lain sambil geleng-geleng kepala dan angguk-angguk.
No comments:
Post a Comment