Hari Rabu, 12
Februari 2013 team sukses Ujian Nasional kelas 6 SD tempat saya mengajar melakukan kegiatan rapat dan koordinasi rutin
demi suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional dengan harapan siswa kami mampu
mencapai hasil yang maksimal.
Koordinator kelas 6 menyampaikan tentang perkembangan, kendala dan masalah yang
dihadapi kelas 6. Kondisi “anak-anak” secara umum masih harus disiapkan untuk
menghadapi ujian akhir baik secara akademik maupun psikis.
Kemauan untuk
belajar masih rendah, kesadaran akan pentingnya belajar masih butuh
peningkatan. Sampai sebuah keadaan yang membuat saya cukup “prihatin” dimana
anak-anak merasa bosen, muak dan jengah jika mendapatkan motivasi oleh para
guru pendamping. Ada sesak di dalam dada
ketika mendengar dan menyaksikan bahwa anak didik kami yang akan menjadi
penerus kemajuan pendidikan dan Islam khususnya mengalami perasaan seperti itu.
Sangat sayang sekali karena mereka tidak sadar sebenarnya mereka membutuhkan
motivasi.
Istilah lain “mereka tidak tahu bahwa
sebenarnya mereka tidak tahu”. Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka
sangat membutuhkan motivasi. Atau mungkin mereka sudah tidakpeduli lagi dengan
apa yang terjadi??? Huuuftt....berat rasanya menerima setelah apa yang sudah
kami lakukan untuk mereka. Atau mungkin ada yang salah dengan cara kami
memotivasi?
Motivasi akan
terasa nikmat senikmat coklat jika kita bisa mengemasnya dengan sempurna. Namun
sayang, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengemas motivasi dengan
indah, penuh variasi dan mampu mengerakkan hati. Mungkin berikut ada beberapa
tehnik yang dapat kita gunakan untuk mengemas motivasi agar dapat merasuk
dan bersemayam ke dalam sanubari.
MOTIVASI DENGAN CERITA
Cerita....ya
bercerita!!!! Hal ini adalah cara yang murah, meriah dan memberikan
berkah......aamiin hehehe. Jika kita
mencermati buku-buku best seller tentang motivasi pasti di dalamnya tidak
terlepas dari cerita atau dongeng. Bisa yang dialami oleh penulis maupun pengalaman
dari orang lain. Bahkan dalam Al Quran terdapat banyak sekali cerita. Karena dalam cerita ada sebuah manfaat yang
sangat besar yaitu meningkatkan imajinasi/khayalan, dimana imajinasi tersebut
dapat membuat organ tubuh kita memberikan respon.
“Untuk
memperingati hari kemerdekaan RI, karang taruna di desa Maju Mundur mengadakan
beberapa lomba. Salah satu lomba yang berbeda dengan daerah lain adalah lomba
makan jeruk nipis, karena desa tersebut merupakan daaerah pertanian jeruk
nipis.
Adalah lima pemuda yang ikut serta dalam lomba tersebut,
Budi, Fajar, Ahmad, Arif dan Farhan. Dihadapan mereka sudah disiapkan
masing-masing sepuluh buah jeruk nipis dan sebuah pisau. Ada waktu 10 menit
untuk menhabiskan jeruk tersebut. “Pritttttt...” bunyi peluit dari panitia
tanda waktu perlombaan sudah dimulai. Si Budi segera mengambil jeruk yang ada
dihadapanya dan membelahnya menjadi dua bagian, lidahnya sudah mulai dipenuhi
dengan air karena melihat jeruk yang dibelahnya. Segera dia memasukan ke dalam
mulut, “ssrtttt........” terlihat si Budi mengerutkan kedua matanya dan
mulutnya mengerucut menahan rasa asam buah jeruk. Langsung saja penonton
tertawa terabahak-bahak melihatnya.
Bahkan si Fajar air liurnya sampai menetes ketika membelah jeruk nipis
yang menjadi bagiannya. “sssrtttttt......brrrr” suara si Fajar saat memakan
jeruknya. Saat rasa asam jeruk nipis memenuhi mulutnya si Fajar pun memejamkan
matanya menahan rasa asam di mulutnya,
bahkan dia sampai lonjat-lonjat karena asamnya jeruk nipis yang menjadi bagianya.
Pun demikian dengan peserta yang lain. Akhirnya si Farhan yang menjadi juara
karena berhasil menghabiskan jeruknya dalam waktu 10 menit. Cerita diatas merupakan salah
satu cerita yang membuat imajinasi kita bebas dan menggerakan sebuah indera
pengecap dalam tubuh kita.
MOTIVASI OUTDOOR
Ada sebuah
istilah Jogjakarta, “cah nom iku ora doyan omongan doyane dolan lan mangan”
(pemuda itu tidak mau omongan maunya makan dan main). Maksudnya pada dasarnya
KITA lebih suka action dibanding hanya dinasenati dengan kata-kata.
Agar motivasi bisa “mengena” kita
harus mensinkronkan antara kebutuhan motivasi dan sesuatu yang akan
“dimainkan.” Sebagai contoh jika anak memiliki sifat manja, action yang dapat
dilakukan mungkin dengan “training camp”, dimana dia harus menyiapkan semua kebutuhan dirinya
sendiri. Out bond merupakan sebuah ajang untuk motivasi yang dilakukan dalam
ruang terbuka. Hal ini disimulasikan dalam permainan yang secara langsung bisa
dirasakan oleh peserta dengan tujuan bisa meningkatkan motivasi, rasa percaya
diri, kreatif berfikir positif dan rasa kebersamaan. Secara umum kegiatan
outdoor memiliki manfaat diantaranya :
1.
Meningkatkan kepercayaan diri, motivasi dan
interpersonal skill
2.
Mampu melihat kelebihan dan kekurangan diri
sendiri.
3.
Menumbuhkan sikap-sikap positif.
4.
Melihat kesulitan sebagai sesuatu yang menantang
dan berani mengambil resiko.
5.
Meningkatkan kerjasama dengan orang lain.
MOTIVASI DENGAN MENJADI ORANG LAIN
Dalam sebuah
keluarga yang terdiri dari ayah ibu dan 3 anaknya suatu hari akan makan siang
bersama. Semua makanan sudah terhidang di atas meja, ikan bandeng, tahu, tempe,
kerupuk, sambal dan sayur asem sudah siap diatas meja untuk dimakan bersama.
Ketika semua sudah duduk tiba-tiba sang Ayah meminta anak-anak untuk mengambil
makanan yang mereka sukai ke dalam sebuah boxlunch
yang sudah disiapkan.
Anak-anak merasa heran apa yang ayah merka inginkan.
Setelah selesai sang ayah mengajak anak-anak untuk berjalan menuju ke sebuah
tempat di pinggir jalan dimana terdapat anak-anak gelandangan. Sang ayah meminta masing-masing anak untuk
memberikan makanan yang sudah mereka bawa kepada anak gelandangan. Sang ayah
ingin “menghajar” rasa empati dan simpati anak-anaknya sehingga memunculkan
motivasi diri untuk saling berbagi. Melatih mereka merasakan jika mereka
menjadi orang lain (gelandangan), muara lain adalah meningkatkan rasa syukur
kepada Sang Pemberi Rizki.
Cerita diatas
merupakan salah satu contoh memotivasi dengan ikut merasakan penderitaan,
perjuangan dan kesusahan orang lain. Bisa juga dengan cara meminta anak-anak
kita untuk melakukan sebuah dialog dengan orang lain, mengenai apa yang mereka
rasakan, rasa sedih yang mereka miliki dan perjuangan dalam hidup yang sudah
dijalani. Dan hal lain yang dapat memunculkan motivasi serta empati dalam diri...Wallahu a'lam bi shawab...
No comments:
Post a Comment