Monday, March 19, 2012

Anak Ku Mem "protes"….

ngambek nich yee...???
Setelah 2 tahun kami menikah, Alhamdulillah akhirnya kami diberikan amanah seorang buah hati laki-laki yang sehat. Buah hati yang sudah kami tunggu selama 2 tahun masa pernikahan kami. Kami memberikan sebuah nama Hamzah Farhan Arrosyad nama yang kami harapkan menjadi do’a baginya. Hamzah adalah paman Nabi yang gagah berani, Farhan [yang menyenangkan] Arrosyad [nama abinya, cerdas]. Sebulan berlalu, dua bulan berjalan dan bulan ketiga pun telah di depan mata.  Masalah mulai muncul seiring dengan habisnya masa cuti Umi Hamzah. Kami sama-sama bekerja disebuah sekolah Dasar Islam Terpadu, tetapi di bawah yayasan yang berbeda. Kami berangkat pagi sekitar jam 6 lebih sedikit dan pulang sampai rumah habis asar. Berat meninggalkan Hamzah, apa boleh buat kami harus melakukan dan memilih untuk tetap bekerja.  
Alhamdulillah, Allah memberikan jalan kepada kami, ada Mbah Tu namanya [tetangga kami] yang bisa merawat Dick Hamzah ketika kami bekerja. Mbah Tu sudah memiliki seorang cucu yang berumur sekitar 1,5 tahun. Alhamdulilah Mbah Tu sangat menyayangi Dick Hamzah, karena cucunya yang namaya Khansa juga masih kecil jadi menganggap dan memperlakukan Dick Hamzah sama dengan cucunya. Biasanya anak kecil akan cemburu kalau orang dekatnya mengasuh anak yang lain, berbeda dengan  Khansa. Ia bisa menerima Dick Hamzah bahkan seakan menganggapnya sebagai adik kandungnya. Sering ia membantu untuk mengambil celana, baju atau yang bisa dilakukan anak 1,5 tahun. Karena kami pulangnya jam 3, biasanya Ibu [nenek Hamzah] yang kebetulan mengajar sebuah SD yang berada tepat di depan rumah jika sudah pulang dari sekolah langsung menjemput Hamzah untuk diajak pulang. Kalau SD Negeri hanya samapi jam 12 saja.
                Sekarang dick hamzah sudah berumur 4 bulan. Pada suatu hari kami pulang agak sore, kami sesampai dirumah Dick Hamzah udah dimandikan mbah putri. Umi Hamzah kemudian mandi dan menyusuinya. Sedangkan saya harus membereskan tugas terlebih dahulu  merawat sapi dan memberi makan bebek yang berada di kandang belakang. Setelah selesai dan mandi kemudian saya menuju Dick Hamzah pengi bermain bersama [selain untuk mendekatkan dengan anak juga bisa buat obat penat], namun sayang Dick Hamzah sudah tertidur dengan pulas. Sampai pagi hari saya tidak sempat bermain dengan anak kesayanganku.
                Di pagi harinya, biasanya Dick Hamzah bangun waktu adzan subuh, pun hari ini. Kemudian saya bergegas kemasjid  untuk melakukan sholat subuh berjamaah. Setelah pulang dari masjid, seperti biasa saya menggendong Dick Hamzah sambil melantunkan surah dalam Juz Amma. Selain untuk membiasakan telinga Dick Hamzah dengan ayat-ayat Al Quran juga untuk mereview hafalan saya agar tidak hilang. Hari ini ada yang beda dengan anak saya, ia nggak ramai sepert biasanya. Kemudian saya coba mencoba untuk menghibur dengan membaringkan nya, tetep ia diam tanpa senyum. Saya berfikir, ah itu mungkin hanya sementara. Kemudian saya persiapan dan berangkat ke sekolah seperti biasa.
ekspresikan nak...!!!!
                Setelah pulang dari sekolah, saya mencoba untuk mendekati dan mengajaknya bercanda. Tapi saya harus menerima kekecewaan, karena anak saya ternyata tidak tersenyum malah terkesan cemberut. Kemudian saya sharing dengan sitri, kenapa Dick Hamzah sampai kayak gitu. Ternyata Umi Hamzah juga merasakan hal sama dengan  saya. Dick Hamzah tidak bisa tersenyum apa lagi ketawa, cuma mbetutut ajah. Setelah kami evaluasi beberapa hari ini kami memang agak sibuk dan kurang komunikasi dengan Dick Hamzah. Memang ada kesibukan karena ada hajatan walimahan untuk adik saya.

Protes anak
Yach, mungkin ini merupakan sebuah protes dari anak kami. Mengapa ia protes? Karena kesibukan, kami sedikit melupakan dirinya. Kurang mengajaknya bermain dan bercanda dalam beberapa kesempatan. Akan tetapi masalah terbesar kami adalah tentang KOMUNIKASI paling tidak itulah kesimpulan kami. Ketika saya mencoba browsing internet dan bertanya kepada beberapa teman, memang komunikasi menjadi salah satu kunci kebahagaiaan. Walaupun, Dick Hamzah baru berusia 4 bulan ternyata sedikit banyak ia sudah bisa merasakan dan mengerti apa yang dikatakan serta kasih sayang yang diberikan abi dan uminya. sejak saat itu kami saling mengingatkan untuk selalu menjaga komunikasi dengan bayi mungil kami. Kami sering mengatakan “ Dik, Abi sama Umi nanti pulang jam 3 lho yach?” atau “Dick, maafin abi umi yach! Pulangnya agak kesorean”.
Alhamdulillah sekarang Dik Hamzah sudah bisa bermain dan bercanda lagi bersama Abi dan Uminya. Kami sangat bahagia dengan perubahan itu. Sebenarnya kami tidak tahu apa yang menyebabkan dick hamzah kembali ceria, karena komunikasi yang kami lakukan atau karena hal yang lainya. Akan tetapi yang jelas komunikasi antar keluarga sangat diperlukan dalm hal apapun. Entah itu antara ayah, ibu maupun anak [seklaipun baru berumur 4 bulan]. Untuk para orang tua, baik yang masih tua atau sudah muda…hehehe. 

“MARI KITA JAGA KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK KITA”

No comments:

Post a Comment

Hamzah bergaya dengan burung hantu