Friday, February 28, 2014
“Tugasku Telah Usai,Mbah Ru..!”
Tuesday, February 18, 2014
Mbah Rukijem
Mbah Ru |
Duduk diteras rumah memotong “puli/gendar” bahan mentah
untuk membuat “karak” (kerupuk dari
nasi). Dalam khusuknya terdengar nafas yang dalam dan sedikit terengah-engah. Sungguh
nampak kebahagiaan berbungkus rasa lelah terpancar dari wajahnya. Dia adalah
Mbah Ru(kijem), simbah kami satu-satunya yang tersisa dari ibu dan bapak.
Ketelitian...
Adalah Fajar Ruslan, teman satu profesi yang memiliki ciri khas unik
ketika hendak mengajar. Dia adalah seorang guru yang membuka pelajaran dengan
melemparkan tebak-tebakan kepada anak didiknya.
“Assalamualaikum anak-anak, ustadz punya tebak-tebak buat kalaian
semua...” salam nya membuka pelajaran.
“Walaikum salam ustadz....” jawab serempak seisi kelas.
“kamu di beri uang sebanyak 5 riu oleh ibumu. Tetapi uangnya seribuan
semua. Pada saat kamu di depan rumah, ada
penjuall pentol goreng lewat. Kemudian kamu membeli sebanyak seribu lima
ratus. Berapa uang kemabliannya???” tanya Mr. Fajar Ruslan.
Serempak anak-anak menjawab, “tiga ribu lima ratus....!!!”
“kok bisa tiga ribu lima ratus???” tanyanya.
“khan lima ribu dikurangi seribu lima ratus...iya tho tadz???” jawab
salah seorang anak.
“salah yo......” ejek nya kepada anak-anak.
Riuh mereka menjawab pertanyaan Mr. Fajar Ruslan. Sahut menyahut dan
perdebatan yang cukup asyik terlihat di kelas tersebut. Sampai akhirnya dia
membuka jawabnya untuk anak-anak.
“Jawaban yang benar adalah lima ratus rupiah....”
“salah....” jawabnya. "Uang lima ribu dibelikan seribu lima ratus
masih tiga ribu lima ratus yo tadz...!” jawab anak-anak membantah gruru
mereka.
“Oke.....dengarkan baik-baik. Kita memiliki uang sebanyak lima ribu
dalam bentuk seribuan yang berjumlah lima. Untuk beli pentol goreng seribu lima
ratus khan? Sekarang ustadz tanya, apakah kamu akan memberikan kelima uang
seribuan itu kepada penjual? Nggak tho?? Kamu pasti akan memberikan 2 lembar
seribuan. Jadi kembalianya berapa.....? ” tanyanya menutup penjelasan dar
pertanyaan.
“lima ratus....” jawab anak-anak.. Anak-anak tertawa dan saling
pandang satu sama lain sambil geleng-geleng kepala dan angguk-angguk.
Saturday, February 15, 2014
motivasi itumesti bervariasi....!!!
Hari Rabu, 12
Februari 2013 team sukses Ujian Nasional kelas 6 SD tempat saya mengajar melakukan kegiatan rapat dan koordinasi rutin
demi suksesnya pelaksanaan Ujian Nasional dengan harapan siswa kami mampu
mencapai hasil yang maksimal.
Koordinator kelas 6 menyampaikan tentang perkembangan, kendala dan masalah yang
dihadapi kelas 6. Kondisi “anak-anak” secara umum masih harus disiapkan untuk
menghadapi ujian akhir baik secara akademik maupun psikis.
Kemauan untuk
belajar masih rendah, kesadaran akan pentingnya belajar masih butuh
peningkatan. Sampai sebuah keadaan yang membuat saya cukup “prihatin” dimana
anak-anak merasa bosen, muak dan jengah jika mendapatkan motivasi oleh para
guru pendamping. Ada sesak di dalam dada
ketika mendengar dan menyaksikan bahwa anak didik kami yang akan menjadi
penerus kemajuan pendidikan dan Islam khususnya mengalami perasaan seperti itu.
Sangat sayang sekali karena mereka tidak sadar sebenarnya mereka membutuhkan
motivasi.
Monday, February 10, 2014
Tenang....Jangan Panik..!!!!
Pernahkah kita
merasa panik dalam melakukan sesuatu?. Rasa panik bisa membuat sesuatu yang kita
rencanakan menjadi terabaikan. Rasa panik bisa membuat apa yang kita impikan
dan bayangkan menjadi hilang. Rasa panik akan melupakan langkah-langkah yang
harus kita ambil untuk mengatasi masalah dan rintangan yang kita hadapi. Ada sebuah
cerita tentang rasa panik.
Ada seorang
pemuda yang memiliki pemuda ajaib. Karena kuda tersebut memiliki password atau kata kunci untuk membuat
dia berjalan dan berhenti. Jika ingin membuatnya berjalan maka kata kuncinya
adalah “alhamdulillah” tanpa ucapan
itu maka si kuda tidak akan pernah mau berjalan. Sebaliknya, untuk berhenti
maka kata kuncinya adalah “bismilllah”.
Saturday, February 8, 2014
[per]Mainan....Membantu atau Mengganggu????
Main Gundu / Kelereng |
Kemarin
sekolah kami mengadakan rapat mingguan, seperti biasa dari akademik, bidang
keagamaan dan terakhir bidang kesiswaan yang menyampaikan info kepada para
guru. Sampailah pada pembahasan dari kesiswaan mengenai banyaknya anak yang
membawa mainan setiap hari. Sekedar informasi “pada awalnya” sekolah kami
melarang anak-anak membawa mainan. Saya sendiri tidak tahu mengapa ada larangan
seperti itu. Mungkin agar mereka bisa fokus dalam belajar, mungkin juga
permainan yang mereka bawa dapat mengganggu konentrasi dalam menuntut ilmu.
Sang
Kesiswaan meminta pendapat kepada
para guru apakah ada keluhan dengan
banyaknya anak-anak yang membawa
mainan?. Menurut beliau, ketika pulang sebetulnya mainan ini dapat membuat
siswa tidak lari kesana kemari mengganggu arus lalu lintas yang memang padat
dengan lingkungan yang kurang luas. Akhirnya beberapa guru mengemukakan
pendapat tentang masalah ini. Perwakilan guru kelas 2 menyatakan bahwa beliau
sudah menyita permainan anak berupa kartu “Animal Kaisar” dari siswanya karena
membawa mainan dan dimainkan saat pelajaran.
Ada lagi yang mengemukakan siswa boleh
membawa mainan hanya di hari Sabtu, karena kalau setiap hari diijinkan membawa
maka akan kacau. Ada yang mengusulkan selain membawa hanya di hari sabtu. Siswa
juga dibatasi membawa mainanya, yang tidak mahal, tidak berbentuk kartu dan
sebagainya. Dan beberapa pendapat
lagi.....akhirnya diambil keputusan siswa boleh membawa mainan setiap hari,
dengan catatan tidak memainkannya ketika pelajaran, bukan merupakan benda yang
mewah, tidak untuk ajang pamer, dilarang membawa kartu “Animal Kaisar” dalam
jumlah yang besar.
Menurut
pendapat saya bolehlah anak-anak membawa mainan, tetapi saat jam pelajaran
mainan terebut di simpan/dikumpulkan di meja guru atau di lemari yang ada di
setiap kelas hal ini untuk mengantisipasi agar siswa dapat fokus dalam belajar,
ketika istirahat baru boleh dimainkan.
Menerawang
jauh di masa lalu.......
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Labeling Rat..!!! Sekolah kami menerapkan program yang disebut dengan Rolling Class yang petama kali diterapkan di kel...
-
Anak anda kelas 2 SD? Pernah mendapatkan soal seperti ini? Kamu mandi sehari berapa kali?. Jawaban yang di betulkan pasti 2 kali. Kare...
-
Penyakit “Disteachia” yaitu kesalahan dalam mengajar dan menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Disteachia mengandung 3T, yaitu Teach...