the dream team |
Pernahkan anda bekerja dengan orang yang selalu
serius dalam segala hal? Pernahkah anda berjumpa dengan orang yang selalu
tersenyum dan sedikit bercanda dalam menghadapi sesuatu? Bagaimana perasaan
anda ketika bersama dengan orang yang selalu serius, sedikit omong dan jarang
bercanda dibandingkan dengan orang yang suka bercanda namun tahu kapan harus
serius?. Jika terbuka mata hati dan perasaan anda, anda akan memiih opsi kedua.
Hanya orang-orang yang serius yang nyaman bergaul dengan orang yang serius
juga. Kita tentunya lebih enjoy jika bersama orang yang bisa menghibur kita
dengan banyolan lucunya, entah itu di kantor, sekolahan, masyarakat terlebih
lagi di rumah.
Di rumah perlu dimunculkan canda
tawa tiap hari untuk mencairkan suasana dan mempererat hubungan antar keluarga.
Terlebih keluarga yang memiliki soerang balita, tiap hari inginya si balita
bisa tersenyum. Berbagai cara untuk membuatnya tersenyum dan tertawa karena itu
merupakan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua, bahkan menjadi obat capek
setelah bekerja. Sepulang dari kerja yang dicari pasti anaknya, pengin segera
meluk, nyium dan ujung-ujungnya ingin tertawa bersama anak…hehehe.
Seorang ayah harusnya juga demikian, mau mengajak si balita untuk
bercanda bersama. Sungguh indah ketika kita bisa mengambil hati anak kita agar
dekat dengan kita, salah satunya dengan mengajaknya bercanda…bercanda…dan
bercanda. Walaupun satu waktu kita juga harus mengajarkan keseriusan pada si
balita. Yang jelas kita harus mau dan bisa meluangkan waktu untuk bercanda
bersama anak. Pada hakikatnya kita akan merasa sangat beruntung saat mampu
meluangkan waktu untuk bisa bercanda dengan mereka. Dalam setiap kesempatan
orang tua pasti sering mengajak anak untuk bercanda, ketika anak bangun tidur
kita berusaha membuatnya tersenyum namun jangan lupa untuk mengajarkan dia
berdoa. Mau mandi, sepulang kerja, bahkan mau tidur pun mungkin kita sering
mengajaknya bercanda agar keluar senyum dari bibir manisnya. Yang jelas dalam
setiap kesempatan orang tua yang normal pasti ingin melihat anaknya tersenyum. Salah
satunya dengan bercandaaaa….ngliling [bahasa
jawa].
Ketika anak sudah memasuki Sekolah Dasar banyak ayah yang masih mencoba
untuk mengajaknya bercanda “gojeg”
bersama-sama. Hal ini akan membuat anak semakin dekat dengan ayahnya. Ketika beranjak
ke kelas 5 atau 6, kebanyakan ayah mulai mengurangi humornya kepada si anak. Mungkin
para ayah ingin menampakkan atau mengajarkan kepada anaknya sikap seorang pria.
Rasanya tidak fair kalau kaya’ gitu. Karena mereka membutuhkan sosok seorang
ayah yang dekat dengan mereka. Kita sering meninggalkan hal yang disukai anak kita, yaitu
bercanda bersama orang yang dicintainya. Menginjak usia SMP dan SMA, mayoritas
orang tua [khususnya ayah] sudah jarang bercanda dan berkomunikasi dengan anak.
Paling tidak itulah yang saya temui dari beberapa teman dan anak-anak yang saya
jumpai. Semakin dewasa anak semakin jarang berkomunikasi terlebih bercanda
denagn ayah mereka.
Terkadang kita menjumpai seorang
ayah jika bergaul dengan temannya, anak temannya atau muridnya bisa lepas dalam
bercanda dan tidak ada rasa canggung sedikitpun. Namun, dengan anak sendir atau
keluarga justru sangat jarang bercanda. Nggak tahu kenapa bisa seperti itu,
bahkan ada beberapa teman yang saya tanya memang mereka jarang sekali ngobrol
dengan ayah. Hanya dengan ibu mereka mengobrol, curhat dan bisa berkomunikasi dengan
baik. Bahkan saya sendiri pun juga merasakan seperti itu, saya lebih dekat dengan
ibu dibanding dengan ayah. Saya hanya ingin sekali menjadi seorang ayah yang dekat
dengan anak, mungkin cara saya dengan tetap mempertahankan, humor, gojekan dan bercanada dengan anak sampai
kapanpun.
Dengan bercanda kita bisa mencairkan suasana yang tegang. Bercanda dalam
hal ini masih dalam batasan wajar dan tidak berlebihan. jika anda bekerja dalam
suasana yang tegang anda akan merasa berat dalam melesaikan pekerjaan kita. Jika
kita bekerja seharian dengan bercanda dengan orang terkdekat mungkin anak istri
kita, bapak ibu kita atau dengan sahabat kita, hal tersebut dapat merelaksaasi
otot dan fikiran kita yang sedang tegang.
Ketika kita baru berkenalan dengan orang lain, dengan sedikit bercanda
akan memunculkan keakraban diantara kita. Begitu juga ketika kita berada di
lingkungan rumah, akan terasa sangat hidup ketika dalam keluarga dihiasi dengan
senyum dan tawa anggota keluarga. Akan terpancar keakraban dengan tawa dan
senyum itu, salah satu caranya dengan saling menghibur dan bercanda.
Nak….abi ingin bercanda denganmu mulai dari sekarang sampai tak terbatas
waktunya. Dari kamu sudah sekolah TK
sampai kamu nanti memiliki seorang anak, abi ingin tetap bisa bercanda
denganmu nak. Dengan bercanda kita akan lebih akrab, kita akan berbagi kasih
sayang dan kita akan saling pengertian…!!!
Kamu tahu nak, abi selalu berusaha untuk bercanda dalam kesempatan
tertentu dengan umimu, karena abi tahu dengan itu keluarga kita akan lebih
harmonis. Semoga Allah SWT selalu menuntut bibir dan hati kita untuk tersenyum….!!!amiin.
No comments:
Post a Comment