Wednesday, April 25, 2012

Perhatikan anakmu, [jangan] perhatikan anak orang lain….!!!!



anak seorang  pendidik
tapi tak terdidik
Beberapa tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2008 saya bersama rombongan scooter boyolali mengikuti events kumpul-kumpul bareng di Salatiga. Events berkumpulnya para scooteris dari berbagai club dan berbagai daerah Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Events ini juga disertai perlombaan modifikasi scooter, original scooter, ekstrim scooter dan ada pernak pernik yang “berbau” scooter.
Kami tiba di Salatiga malam hari sekitar jam 22.00, sok kenal sok akrab aja sama scooteris dari daerah lain. Saya melihat seorang scooteris dengan penampilan yang acak-acakan, tindik di bibir dan berjalan sempoyongan berbau alkohol ikut  berjoget di depan panggung dengan diiringi musik Reggea. Mengisyaratkan bahwa dia sedang mabuk berat karena alkohol. Setelah acara musik berkahir sekitar jam 12 malam, kemudian kami mencari tempat untuk istirahat, kami memilih tempat di sudut stadion Salatiga untuk beristirahat, gelar matras siap melepas lelah. Tak lama kemudian pemuda yang saya lihat tadi berada di sebelah kami dan langsung terkapar karena sudah mabuk berat. Ia dipapah oleh temannya yang kelihatanya masih segar [tidak mabuk], kemudian mereka beristirahat dan mengobrol bersama kami.
Sampai obrolan kami membicarakan tentang pemuda mabuk yang tadi saya lihat. Temannya mengatakan kalau sebenarnya ibu pemuda tadi adalah seorang guru. Saya sempat kaget ketika mendengar nya, anak seorang guru??. Kemudian saya bertanya, “Anak guru kok mendeman ngene mas?” [anak seorang guru kok mabuk gini tho?]. Temannya tadi ternyata adalah tetangganya, dia menceritakan tentang keluarga pemuda tadi. Bapaknya seorang pengusaha sedangkan ibunya adalah seorang guru di sebuah SMA favorit.
Bapaknya berangkat pagi pulang malam dan hal itu sudah berlangsung sejak si pemuda tadi masih kanak-kanak. Sedangkan ibunya sebagai seorang guru teladan, dia sering kali pulang sore menjelang malam. Sementara bapak yang seorang pengusaha sudah tidak sempat lagi mengurusi anaknya, tidak ada waktu untuk melihat perkembangan anaknya. Si ibu, mempersiapkan pendidikan untuk anak orang lain karena tuntutan pekerjaan sampai pada titik dimana curahan hati dan pendidikan untuk buah hati mereka terabaikan. Anaknya lebih dekat dengan pembantu, tetangga dan teman-teman komunitasnya.
Koreksi buat para orang tua, khususnya yang menjadi seorang guru. Kita menjadi guru bukan hanya disekolah saja namun dimanapun kita menjadi guru. Di masyarakat, di rumah dan dimanapun hendaknya kita ingat bahwa kita adalah seorang guru [digugu lan ditiru]. Paling tidak profesi sebagai guru bisa menjadi control terhadap tingkah laku kita.
Guru merupakan profesi yang cukup hebat, mendidik putra putri bangsa menjadi orang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat. Para guru memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan yang maksimal kepada murid-muridnya. Terutama menjelang Ujian Nasional, para guru memberikan curahan yang luar biasa kepada murid-murid mereka, ada jam tambahan, motivasi juga rekreasi….hehe!!!!
Sebagai orang tua, apapun profesinya mau pedagang, sopir, petani, guru, dosen maupun professor kewajiban utama adalah mendidik anak mereka. Begitu halnya dengan guru, kewajiban utama mereka adalah mendidik anak kandung bukan anak orang lain yang dititipkan di sebuah lembaga yang bernama SEKOLAH. Banyak orang tua yang lalai terhadap kewajiban yang utama yaitu mendidik anak mereka. Orang tua merasa sudah melakukan kewajibanya jika sudah bisa mencukupi kebutuhan anak mereka secara fisik, bukan psikologis. Mereka merasa sudah melakukan kewajiban jika sudah memberi anak fasilitas yang memadai bahkan melebihi kebutuhannya.
Ada seorang guru disalah satu sekolah dasar yang memberikan les privat kepada beberapa muridnya setelah pulang sekolah, tapi justru anaknya sendiri dimasukkan ke bimbingan belajar. Pertanyaan saya adalah, Kenapa dia tidak memberikan privat kepada anaknya? Kenapa dia tidak mendampingi anaknya dalam belajar? Kenapa dia justru memasukkan anaknya kedalam bimbel? Padahal ia sendiri memberikan les privat kepada anak orang lain. Bukankah ketika ia bisa mengajari dan mendampingi anaknya dalam belajar akan terbentuk empati, kasih sayang dan saling pengertian diantara orang tua dan anak? Bukankah dengan belajar bersama anaknya ia akan mendapatkan waktu yang lebih lama untuk bersama orang yang ia cintai? Bukankan ketika belajar bersama ia akan tahu apa yang diinginkan anaknya dan anak akan merasa di sayangi dan diperhatikan?
Sedikit pelajaran dari seorang Scooteris dari events scooter di Salatiga. Kini saya sudah memiliki seorang putra dan bekerja sebagai sekolah dasar full day, semoga saya bisa menjadi seorang ayah yang mendidik anak sendiri bukan hanya mendidik anak orang lain. Semoga saya selalu memiliki waktu untuk anak saya melebihi waktu yang saya berikan untuk anak orang lain ketika di sekolah….Ingatkan Abi nak ketika waktumu bersama abi terkurangi!. Ingatkan Abi nak, ketika kamu merasa kasih sayang abi terbagi dengan “anak orang lain”.

Wednesday, April 18, 2012

Bermainlah kamu nak….!!!! (terinspirasi dari anak didik yang "dipaksa" mengejar akademik)

congklak tradisional


Pada suatu hari karena ada tugas dari sekolah yang harus saya selesaikan sampai setelah sholat Asar baru selesai dan hendak pulang.  Ketika hendak sholat, saya bertemu beberapa anak didik saya di kelas 2 [kebetulan saya ditunjuk menjadi wali kelas 2] sebut saja namaya Nabil, Adit dan Ajid yang  belum dijemput oleh orang tuanya, kemudian saya tanya kepada mereka kenapa belum dijemput. Kemudian mereka menjawab kalau ternyata mau les privat dengan salah satu ustadz/ guru di sekolah saya. Saya berfikir mereka belajar sudah dari jam 7 sampai jam 2 dan jam segini masih mau les privat.
     Kemudian saya bertanya lagi kepada mereka, “trus kalian nanti pulangnya jam berapa?”. Jawaban mereka cukup membuat saya sedikit heran, “ntar sampai jam lima”  begitu jawab mereka. Kemudian saya bertanya lebih lanjut tiap hari apa saja mereka pulang jam 5. Ternyata mereka pulang jam 5 dalam seminggu 3 kali yaitu hari Selasa, Rabu dan Kamis.
                Yang ada dalam benak saya saat itu adalah, kapan mereka bermain dan menikmati masa kanak-kanak?. Banyak orang tua yang memasukkan anak mereka ke bimbingan belajar atau mendatangkan guru privat untuk menambah jam belajar. Menurut saya hal yang terjadi pada anak-anak kelas dua cukup ‘ekstrem’ dari jam 07.00 samapai jam 17.00 mereka bergelut dengan pelajaran. Sering kali kita merasa sudah melakukan hal yang benar dan baik buat anak kita, akan tetapi benarkah itu yang terbaik untuk anak kita? Apa lagi masa kanak-kanak adalah masa untuk bermain. Ada sedikit pertanyaan yang mengganjal dalam hati kecil saya “Bermain Sambil Belajar Atau Belajar Sambil Bermain?”
                Usia anak memang disebut sebagai Golden Age , banyak yang beranggapan masa inilah anak akan belajar banyak hal. Maka mereka harus belajar segala sesuatu yang ada di sekitarnya, belajar sambil bermain. Ada istilah fun learning yang sekarang baru gencar-gencarnya digalakkan dalam pendidikan kita seperti metode PAKEM/PAIKEM .
                Kalau boleh berpendapat, bermain adalah kebutuhan pokok anak-anak. Ingat ketika masih kecil?. Bermain merupakan hal yang sangat kita tunggu-tunggu baik itu dengan alat permainan maupun dengan teman-teman kita. Ada sebuah curhatan dari seorang anak yang berisi tentang keinginanya bermain dalam buku yang berjudul Ayah Ada Ayah Tiada karya Irwan Rinaldi,
Pemulung Dan Anaknya
Seorang ayah pemulung
Seorang anak pemulung
Aku lihat sedang bercanda
Aku lihat sedang tertawa
Seorang ayah pemulung
Seorang anak pemulung
Kejar-kejaran lompat-lompatan
Guling-gulingan tonjok-tonjokan
Aku malas ke sekolah
Aku ingin melihat ini saja
Aku malas ke sekolah
Akau mau jadi anak pemulung saja
Ungkapan seorang anak yang sangat ingin bermain dan intropeksi para orang tua yang seharusnya “mau” diajak anaknya untuk bermain bersama. Terkadang kita sebagai orang tua selalu menginginkan anak menjadi pandai secara akademik, kecerdasaan yang lain sering kali terabaikan. Saatnya kita untuk memberikan ruang dan waktu untuk bermain bagi anak kita.

                Anak-anak akan lebih bahagia jika mereka ada teman yang bisa diajak untuk bermain. Karena segala sesuatu akan terasa asyik jika dikerjakan secra bersama-sama. Terlebih jika kita sebagai orang tua bisa selalu mendampingi anak dalam bermain maupun belajar. Mendampingi anak bermain  memiliki manfaat yang cukup besar dalam perkembangan anak serta hubungan antara orang tua dan anak bolehlah dikatakan ada simbiosis mutualisme…hehehe. Permainan haruslah menyenangkan, disaat permainan itulah kita bisa bercanda dengan lepas tanpa beban dalam bercanda bersama mereka. Ketika anak kita beranjak dewasa dan mulai meninggalkan permainan tradisionalnya kita harus memfasilitasi mereka dengan bercanda bersama dalam berbagai kesempatan.
                Sore hari merupakan waktu yang ditunggu-tunggu untuk anak-anak karena di waktu itu mereka berkumpul di tanah lapang untuk saling bersosialisasi melalui media yang bernama “bermain”. Banyak orang tua yang terlalu protektif kepada anaknya, jadi anak mereka boleh bermain dengan persyaratan dan larangan nggak boleh ini lah, nggak boleh itu lah…..biarkan anak kita berekspresi selama tidak melanggar norma dan tata krama Islam biarkan ia bermain dan berekspresi. Kembali Irwan Rinaldi dalam buku yang sama mendapatkan sebuah pengakuan atau curahan hati dari seorang anak.
BOLEH MAIN TAPI….
Sorepun tiba
Waktu yang ditunggu seluruh anak dunia
Bermain bebas apa yang kita suka
Di tanah lapang atau dimana saja

Satu demi satu kami keluar rumah seperti ayam saja
Kepakan sayap berciap-ciap seperti orang gila
Aga yang melompat, berlari, menari-nari saking senangnya
Lupa ayah bunda lupa dunia

Tapi alangkah malang nasib temanku
Dia hanya bisa duduk di depan pintu

Kenapa kau hanya duduk di depan pintu?
Kenapa kau kok menangis sendu, tanyaku?
Karena aku malas untuk pergi
Karena aku boleh bermain tapi pakai tapi….
Pulang sekolah. Dulu, duluuuu sekali puluhan tahun yang lalu ketika bel berbunyi anak-anak bersorak sorai gembira. Mereka bersorak sorai menyongsong waktu bebas bermain. Namun kini sebagian besar anak-anak hanya mampu sejenak bersorak sorai. Kenapa?? Karena seabrek kegiatan akademis telah menunggu mereka. Les ini kursus itu. Pelajaran tambahan ini pengayaan itu. Bahkan semua mereka lalui sampai malam menjelang, ketika liburan pun masih banyak tugas akademis yang harus di selesaikan di rumah lembar kerja ini lembar kerja itu..
Kapan mereka bermain?entahlah. Kalaupun boleh bermain, pasti ada syarat-syaratnya yang cenderung sepihak dari orang dewasa. Boleh bermain asalkan jangan kotor. Boleh main asalkan……dan boleh main aasalkan….
Belajarlah bijak wahai kita orang tua…!!!!
                Ketika anak kita bermain, banyak manfaat yang bisa diambil dari berbagai permainan yang dilakukan, khususnya permainan tradisional. Beberapa diantaranya adalah manfaat secara sosial, kerjasama, kemandirian dan refreshing. Sebagai contoh mainan gobak sodor, permainan merupakan permainan kelompok. Dimana tiap tim harus bekerja sama untuk mencapai finish yang dijaga oleh lawan mainnya. Bermain congklak / dakon, dalam permainan adr segi sosial anak belajar untuk berbagi dengan sesama karena mereka juga harus mengisi lubang lawan dengan biji congklak. Selain itu dalam permainan ini juga diperlukan perhitungan untuk memainkan biji congklak agar bisa menang. Selain itu mereka juga akan belajar berhitung, karena diakhir permainan mereka harus menghitung jumlah biji congklak yang didapatkan. Masih banyak lagi manfaat yang dapat diambil dari aktivitas bermain anak.
                Berikut beberapa teori tentang pentingnya dan manfaat bermain untuk anak-anak. Khusus pada anak usia sekolah dasar Rogers & Sawyer’s (dalam New  Policy Institute, 2002) menganalisis tentang arti penting bermain bagi anak usia  sekolah dasar yaitu memotivasi anak untuk berpartisipasi dalam masyarakat.  Selanjutnya mereka juga menulis bahwa ada beberapa nilai penting dalam  bermain yang membantu perkembangan kognitif anak, yaitu:
  1.  Bermain merupakan bentuk aktif dalam belajar yang meliputi pikiran, badan, dan semangat.
  2.  Bermain menyediakan kesempatan untuk melatih ketrampilan dan fungsi-fungsi baru.
  3.  Bermain memperbolehkan anak untuk menggabungkan belajar sebelumnya
  4. Bermain memperbolehkan anak untuk menahami sikap mereka ketika bermain dan merupakan seperangkat pelajaran yang menyumbang dalam  fleksibilitas problem solving
  5.  Bermain akan mengembangkan kreativitas dan penghargaan akan estetika
  6. Bermain memungkinkan anak untuk mempelajari tentang proses belajar  meliputi keingintahuan, penemuan, dan ketekunan.
  7. Bermain mengurangi tekanan yang seringkali berhubungan dengan  pencapaian prestasi dan kebutuhan untuk belajar
  8.  Bermain menyediakan resiko yang minimum dan hukuman ketika berbuat kesalahan.

                Dalam Best Play (NPFA, 2000) disebutkan bahwa pentingnya bermain ada di sejumlah bidang kehidupan anak, yaitu:
  • Bermain mempunyai peran yang penting dalam belajar. Bermain melengkapi kegiatan sekolah anak dengan memberi kesempatan kepada anak untuk ,memahami, meresapi, dan memberi arti kepada apa yang mereka pelajari  dalam seting pendidikan formal.  Secara khusus bermain menjadi penting yaitu membantu anak untuk  memperoleh ”bukan informasi khusus tetapi mindset umum dalam pemecahan masalah”.
  • Bermain merupakan pusat dari perkembangan fisik dan kesehatan mental yang baik. Aktivitas fisik meliputi kegiatan untuk berolah raga, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh, dan mengembangkan ketrampilan dalam pertumbuhan anak. Adapun sumbangan untuk kesehatan mental adalah membantu anak untuk membangun dan mengembangkan resiliensi (daya tahan) terhadap tekanan dalam hidup.
  • Bermain memberi kesempatan untuk menguji anak  dalam mengahadapi tantangan dan bahaya.

Seiring dengan perkembangan zaman, permainan menjadi semakin modern. Sebagai contoh permainan online semacan Point Blank, Ninja Saga dan game online laianya. Jelas permainan ini tidak dapat dilakukan secara kelompok, karena satu anak melakukan permianannya sendiri dengan memegang sebuah komputer atau laptop yang terkoneksi dengan jaringan internet. Anak pun terpacu adrenalinnya untuk menyelesaikan level-level selanjutnya. Ketika anak masuk ke level berikutnya ia akan disambut oleh seorang wanita yang menggunaka baju mini yang memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya, layaknya seseorang yang sedang memakai baju renang.
Permainan tersebut diatas memberikan dampaka negatif dari beberapa siswa ketika kami sharing tentang pengaruh game. Anak-anak rata-rata main game minimal 8 jam dalam seminggu, yang kami temui konsentrasi mereka menurun, sering melamun dan berkurangnya semangat belajar..bermain paling aman adalah permainan yang tidak ada unsur kekerasan, seks dan ketidak jujuran.
Saya pernah membaca sebuah stiker di kendaraan bermotor “SEKOLAH TERUS KAPAN DOLANE” sekolah terus kapan mainnya???  menggelitik memang, tapi setelah saya menjumpai kasus seperti anak didik saya, saya merasa ada benarnya juga kata-kata dalam stiker itu….biarkan anak kita bermain, biarkan anak kita berekspresi, dan biarkan mereka bahagia…!!!!!

Monday, April 16, 2012

Rolling Kelas [Biarkan Aku Berada Di Tempat Yang Nyaman Pak Guru…!!!!]


Labeling Rat..!!!
                Sekolah kami menerapkan program yang disebut dengan Rolling Class yang petama kali diterapkan di kelas 6. Apa sih Rolling Class? Rolling Class [RC] adalah program dimana menyeleksi atau memindahkan anak sesuai dengan kemampuan akademik  yang berasal dari nilai refresh. Oh iya..sebelum lebih lanjut saya informasikan bahwa sekolah kami diadakan refresh mata pelajaran BI, MTK, IPA, IPS dan PKN yang dilakukan setiap hari Sabtu dengan mata pelajaran yang berbeda tiap Sabtunya. Minggu pertama refresh matematika, minggu kedua IPA dan seterusnya. Refresh bertujuan untuk mereview pelajaran selama satu bulan yang telah diberikan kepada gurunya pemahaman secara akademik tentunya, program ini diterapkan di semester 2.
                Sekolah kami mengklasifikasi anak berdasarkan nilai akademik, belum berdasarkan kecerdasan mereka dan gaya belajar mereka seperti  Sekolahnya Manusia by Munif Chatib. Jadi masih ada kelas unggulan dan kelas bawah, terlepas ada segi positif dan negatif dari pengelompokan kelas tersebut. Dengan label kelas atas [unggulan] dan kelas bawah [low akademik] secara psikologis hal ini akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri. Mungkin itu salah satu kekurangan dari adanya kelas unggulan.
RC sendiri akan mengklasifikasikan antara kelas atas [berisi anak yang matang secara akademik] dengan kelas rendah [akademik kurang matang]. Anak yang berada di kelas rendah, tetapi mendapatkan nilai yang bagus di bulan itu maka akan diklasifikasikan di kelas unggulan. Begitu juga sebaliknya untuk anak yang mendapatkan nilia rendah maka haru sturun kasta. Tujuan RC diantaranya adalah untuk memunculkan semangat bagi anak-anak, meningkatkan persaingan sehat diantara mereka dan menciptakan “suasana yang kondusif”.
                Tujuan tersebut untuk meningkatkan akademik masing-masing anak untuk berompetisi. Akan tetapi, ada sedikit permasalahan yang terkesampingkan dalam RC, faktor psikologis anak kurang diperhatikan. Tiap bulan anak harus beradaptasi dengan lingkungan kelas baru jika ia turun kasta maupun naik kasta. Sekedar info bahwa sekolah kami memakai kelas homogen, maksudnya adalah mengelompokkan kelas berdasarkan kemampuan akademik anak. Faktor kenyamanan dan kondusif nya lingkungan belajar juga terkesampingkan. Aristoteles pernah di tanya, bagaimana anda mengajarkan siswa anda sehingga mereka menjadi orang yang hebat?. Aristoteles dengan bijak menjawab “saya tidak memberikan banyak ilmu kepada mereka, saya hanya menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif untuk mereka belajar”.
                Temuan dilapangan berkenaan siswa yang terkena RC sebetulnya bisa menjadi pertimbangan apakah program ini akan dilanjutkan atau tidak. Katakan namanya Rio yang berasal dari kelas bawah, karena di bulan itu nialinya bagus maka dia naik ke kelas atas. Akan tetapi, Rio merasa tidak nyaman dengan keadaan di kelas atas, karena ia merasa lebih enjoy berada di kelas bawah bersama teman-temannya yang “gokil-gokil”. Beda lagi dengan Rizki, anak kelas 5 ini kepingin naik dikelas atas karena ada temannya yang bernama Fian disana. Beberapa hari yang lalu saya melihat anak kelas 4 khususnya putri menangis karena ia akan turun “kasta” hanya anak yg ke kelas bawah, anehnya tidak hanya anak yang akan turun “kasta” yang menangis namun teman dekat nya pun menangis karena akan ditinggal teman baiknya. Ada satu kata yang menurut saya menyentuh, “Nanti kalau waktu istirahat kamu main ke sini yach?”.
                 Saat RC anak yang dari atas ke bawah maupun sebaliknya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan “iklim” di kelas tersebut. Ternyata tidak hanya siswa yang memerlukan adaptasi, gurupun dituntut demikian agar materi yang diajarkan dapat difahami oleh siswa. Pendapat pribadi saya, adanya RC kurang efektif untuk perkembangan anak secara akademis maupun secara psikologis. Adanya kelas “khusus” yang di huni oleh anak pintar dan bodoh pun sebenarnya saya tidak setuju walaupun dengan dalih agar guru dalam mengajar lebih enak dan mudah. Tidak adil rasanya kalau kita memberikan label belajar pada mereka, kamu anak pinter, kamu anak bodoh yang pasti menurut Multiple Intelegent semua anak adalah anak yang hebat dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sekali lagi semua anak, semua siswa dan semua peserta didik adalah pribadi yang unik dan memiliki style masing-masing….mereka semua adalah ORANG HEBAT…!!!!

mainan pertama si Hamzah_fara...!!!



pedang sakti Hamzah
Suatu hari Umi Hamzah pulang membawa mainan untuk Dick Hamzah mainana untuk anak laki-laki tentunya. Mainan yang dipilih adalah berupa pedang-pedangan dengan dominasi warna kuning dan  menimbulkan suara ketika di ayunkan. Ada dua bola yang didalamnya ada semacem benda yang dapat menimbulkan bunyi ketika di gerakkan. Kombinasi warna merah, kuning, hijau dan putih..yang mbeliin uminya harga Rp. 2.500 ajah...hehehe

Ketika dimainkan karena menimbulkan bunyi kemrincing, mata dick hamzah mengikuti bunyi suara dan mengikuti warna yang mencolok dari mainan tersebut. Mungkin itu salah satu fungsi mainan untuk balita. Salah satunya adalah untuk merangsang pertumbuhan anak dan meningkatkan respon dalam berinteraksi dengan sesuatu. Telah banyak mainan edukatif  untuk meningkatkan kecerdaasan anak.
     Mainan ketika saya masih kecil dengan sekarang memang sudah sangat jauh berbeda. Di masa saya kecil mainan masih tradisional, dan kebanyakan anak-anak membuat mainan sendiri. Mainan mobil-mobilan dari kulit jeruk atau batang kayu, tembak-tembakan dari bambu, panah-panahan, congklak dan mainan yang paling berkesan buat saya adalah enggrang. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu mainan tersebut sudah tidak populer lagi untuk anak-anak zaman sekarang. Mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain Play Station [PS], mainan komputer dan mainan modern lainnya. 
     Mainan tradisional sebenarnya memiliki manfaat yang cukup besar untuk perkembangan anak dibanding maianan tradisional. Mainan anak seperti congklak misalnya, hal ini sangat bermanfaat untuk melatih anak dalam berhitung dan permainan ini lebih asyik jika dimainkan berdua, karena memang permainan tersebut di desain seperti itu. Secara social permaian congklak juga mengajarakan untuk saling berbagi dengan temannya. mainan yang dapat melatih fisik anak diantaranya adalah tembak-tembakan yang terbuat dari bambu, yang menggunakan bunga petai cina atau kertas yang dibasahi sebagai peluru tembaknya. Mereka harus mencari lawan untuk ditembak, jadi mereka harus fokus, waspada dan pandai mengatur waktu kapan saatnya menyerang…kaya’ tentara beneran ajah…hehehe. dan masih banyak lagi mainan tradisional yang melatih anak secara psikologis, social maupun fisik anak.
     Bagaimana dengan mainan modern?. Kita ambil permainan Play Station [PS], permainan yang sangat popular mulai dari anak-anak bahkan samapai orang yang sudah memiliki putra sekalipun. Permainan modern memang menyenangkan namun sisi pendidikan bisa dikatakan kurang. Beberapa orang tua sering mengeluhkan anaknya tidak mengingat waktu ketika main PS. Didalam PS sendiri pun banyak jenis permaian yang bisa dimainkan mulai dari sepakbola, balap mobil, moto GP dan kekerasan yang bisa berupa smack down, tembak-tembakan.
     Sebagai orang tua marilah kita berusaha memberikan mainan yang memberikan manfaat dan melatih anak kita dari sisi psikologi, social, fisik dan yang paling penting adalah agama. Lebih baik lagi kita mengajarkan anak kita untuk membuat mainannya sendiri, hal ini akan menimbulkan kreativitas dan kemandirian anak kita.

 Bermainlah kamu dengan mainanmu nak!!!

Wednesday, April 11, 2012

Hakim [pemutus keadilan] menuntut keadilan [naik gaji]…!!!



ojo turun anak putuku....!!!!



       Akhir-akhir ini lagi hangat di Indonesia berita tentang hakim yang mogok untuk meminta kenaikan gaji. Ironis memang, tapi memang itulah kenyataan yang terjadi di negara kita. Kenapa mereka pengin naik gaji? Mereka beralasan karena gaji mereka lebih rendah dari PNS. Ternyata sang pemutus keadilan menuntut keadilan, karena sudah sejak 2008 gaji mereka tidak dinaikkan oleh negara. Pantas mereka merengek, menggertak dan ngambek tidak mau bekerja karena gajinya tidak dinaika. Seperti anak kecil ajah…hehehe. Klaau anak kecil khan minta sesuatu dan tidak diperbolehkan atau diberikan ia akan ngambek dan nggak mau bicara [bekerja]. Sebenarnya berapa sich gaji hakim? gaji hakim tidak lah sesuai dengan tanggung jawabnya di dunia maupun akhirat.
            Mungkin hal ini yang memicu beberapa hakim yang tersandung dalam kasus suap untuk memuluskan orang yang berduit. Dengan dalih gaji mereka kecil ada yang berpendapat hal ini akan mempersulit pemberantasan korupsi di Indonesia. Bagaimana mau memberantas korupsi kalau orang yang menentukan keadailan, benar dan salah saja seandainya juga korupsi gara-gara gajinya kecil?. Selain itu ada salah satu perwakilan hakim yang di wawancarai , mengatakan bagaimana bisa berwibawa jika hakim naiknya sepeda motor, sementara bawahananya naik mobil?. Selalu saja dilihat dari materi, sejak kapan sih kewibawaan seseorang dilihat dari materi? Dilihat dari ia ke kantor naik apa?. Setahu saya kewibawaan seseorang dilihat dari sikap, tutur kata dan perlakuannya kepad orang lain.
Dalam Islam kita perlu tahu firman Allah:
“ Hendaklah engkau menghukum antara mereka menurut pengaturan yang diturunkan Alloh “ ( QS. Al-Maidah ayat 49 ). Apakah hakim kita sekarang sudah seperti ayat yang diturunkan Allah?. Ada lagi firman Allah dlam Surah An Nisaa ayat 58 yang artinya  “ Dan jika kamu menghukum antara manusia hendaklah kamu hukum dengan seadil-adilnya “. Di Jawa Tengah pun pernah terjadi hakim yang memvonis bebas 3 terpidana koruptor. Bagaiman pertanggung jawabannya kepada Masyarakat dan kepada Allah khususnya?. Inilah mengapa hakim memiliki tugas berat yang harus dipertanggung jawabkan dunia akhirat.
Dalam Islam pengangkatan hakim tidaklah semudah di Indonesia. Karena hakim memiliki persyaratan yang harus di penuhi, diantaranya adalah;
Syarat pertama, laki-laki. Syarat ini menghimpunkan dua sifat sekaligus: pertama, baligh. Kedua, tidak wanita.[4]
Syarat ini menjadi syarat sah menurut Mazhab Maliki, Syafie, dan Hanbali, sekiranya dilantik perempuan menjadi hakim maka pelantikan itu tidak sah dan hukumanya tidak diluluskan karena jawatan hakim termasuk dalam Wilayah Am yang tidak layak diberi kepada perempuan karena sabda Rasulullah:
لن يفلح قوم ولوا أ مرهم ٳمرأة
Artinya: “Tiada berjaya kaum yang melantik perempuan menjadi wali urusan mereka”.
Dan orang-orang perempuan mempunyai fitrah (sifat semulajadi) yang tidak melayakkan mereka memegang jawatan Wilayah Am dan tidak dapat menjamin melaksanakan tugas dengan sempurna dan sopan menurut Islam.
Mazhab Hanafi pula berpendapat haram melantik wanita sebagai hakim tetapi hukumannya diluluskan. Dan terdapat juga dikalangan Mazhab ini mereka yang mengharuskan perempuan menjadi hakim dalam perkara yang tidak melibatkan jinayah dan hudud.[5]
Syarat kedua, mempunyai akal untuk mengetahui perintah, ia harus mempunyai pengetahuan tentang hal-hal dzaruri (perintah) untuk diketahui, hingga ia mampu membedakan segala hal sesuatu dengan benar, cerdas, dan jauh dari sifat lupa. Dengan kecerdasannya, ia mampu menjelaskan apa yang tidak jelas, dan memutuskan urusan-urusan yang pelik.
Syarat ketiga, merdeka, (tidak budak). Budak itu kekuasaan atas dirinya sendiri tidak sempurna, oleh karena itu ia tidak bisa berkuasa atas yang orang lain. Selain itu, kesaksian budak dalam kasus–kasus hukum tidak diterima, maka sangat logis kalau status budak juga menghalangi penerapan hukum olehnya dan pengangkatan dirinya sebagai hakim. Jika budak telah telah bebas, ia diperbolehlan untuk menjabat sebagai hakim, kendati perwalian dirinya berada ditangan pemiliknya, karena nasab tiddak termasuk kriteria dalam kekuasaan hukum.
Syarat keempat, Islam, karena Islam menjadi syarat diterimanya kesaksian, dan karena firman Allah SWT yang artinya: “ Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman”.
Orang kafir tidak boleh diangkat menjadi hakim untuk kaum muslimin, bahkan untuk orang-orang kafir
Abu Hanifah berkata: “Orang kafir boleh diangkat menjadi hakim untuk orang-orang kafir”
Inilah kendati pengangkatan orang kafir tersebut terjadi dalam tradisi penguasa, namun pengangkatannya adalah pengangkatan menjadi pejabat, dan bukan pengangkatan menjadi hakim.Imam boleh tidak menerima keputusan hakim tersebut. Jika orang-orang menolak membawa perkaranya kepada hakim kafir, mereka tidak boleh dipaksa membawa perkaranya kepadanya, karena hukum Islam lebih layak diterapkan terhadap mereka.
Syarat kelima, adil. Syarat adil ini berlaku dalam semua jabatan. Adil ialah berkata benar, jujur, bersih dari hal-hal yang diharamkan, menjauhi dosa-dosa, jauh dari sifat ragu-ragu, terkontrol ketika senang dan marah, serta menggunakan sifat muruah (ksatria) dalam agamanya dan dunianya. Jika seseorangn memiliki syarat diatas, ia orang adil, kesaksiannya diterima dan kekuasaanya sah, jika syaratnya tidak lengkap, kesaksian tidak diterima dan kekuasaanya tidak sah. Untuk itu, ucapannya tidak perlu didengar, dan hukumnya tidak perlu diterapkan.
Syarat keenam, sehat pendengaran dan penglihatan, agar dengan pendengaran dan penglihatan yang sehat, ia dapat membedakan antara pendakwa dengan terdakwa, membedakan pihak yang mengaku dengan pihak yang tidak mengaku, membedakan kebenaran dengan kebatilan, dan mengenali pihak yang benar dan pihak yang salah.
Jika ia buta, kekuasaanya batal, namun Imam Malik membolehkannya sebagaimana ia mengesahkan kesaksiannya. Jika ia tuli, maka ada perbedaan pendapat di dalamnya seperti perbedaan pendapat tentang tuli dalam jabatan Imam (khalifah).
Sehat organ tubuh tidak termasuk syarat dalam jabatan hakim, kendati sehat organ tubuh menjadi syarat dalam jabatan Imam (khalifah).

[4] Imam Al-Mawardi, Al-Ahkam Sulthaniyyah Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Negara Islam,(Jakarta: Darul Falah, 2000) h. [5] Abdul Hadi Awang, Sistem Pemerintahan Negara Islam, (Terengganu: Percetakan Yayasan Islam Terengganu, 2003) h.171


-           

Orang tua curhat tentang tv

hiiii...ngeri bi!!!
Tiap bulan sekolah saya diadakan pertemuan dengan wali murid. Hal ini bertujuan agar komunikasi antara sekolah dan rumah dapat terjaga dengan baik, namanya juga fullday school. Biasanya kami membahas masalah anak baik di sekolah maupun di rumah dan melaporkan program-program sekolah yang perlu diperhatikan oleh wali murid. Pada hari Ahad [8 April 2012] kali ini berbeda, karena pertemuan kali ini bersamaan dengan pemberian hasil UTS 2. Seperti biasa setiap pertemuan wali murid diadakan pengajian terlebih dahulu yang dilakukan di masjid. Baru kemudian menuju kelas masing-masing untuk sharing dan tukar informasi bersama.
Nah, satu persatu wali murid sudah memasuki ruangan langsung saya buka pertemuan di hari itu dengan salam dan memulainya dengan Basmallah. Saya mulai membagikan hasil laporan UTS anak-anak satu persatu beserta dengan lembar jawaban yang sudah dikoreksi dan dinilai. Kemudian dilanjutkan dengan sharing tentang perkembangan anak. Singkat cerita masalah tv menjadi topik perbincangan di hari itu. Pertama orang tua dari Syuhada mengeluhkan bahwa anaknya sudah terjangkiti serial Tendangan Si Madun yang jam tayangnya adalah setelah magrib sampai sekitar jam setengah sembilan. Lebih lanjut beliau menagatakan bahwa film yang bertemakan sepak bola tersebut justru sangat sedikit porsi teknik  sepak bolanya. Film tersebut justru banyak berisi tentang kata-kata kasar yang di keluarkan oleh tokoh antagonis yang diperankan oleh anak-anak, khayalan [menendang sambil terbang], menggunakan ilmu klenik dan lain sebagainya.
Kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, tidak hanya acara Tendangan Si Madun saja yang menyuguhkan kenegatifan. Banyak lagi film anak yang menyuguhkan amarah, kata kotor dan hal negatif lainya. Anak-anak adalah peniru yang hebat dalam segala hal, termasuk ketika mereka melihat tayangan di tv akan menirunya dalam permainan bersama teman-teman. Beberapa tahun yang lalu ada sebuah tayangan kekerasan Smack Down yang harus dibatalka hak siarnya karena ada beberapa anak yang meniru adegan gulat bebas tersebut. Bahkan sama menimbulkan korban jiwa, beberpa lagi mengalami patah tulang karena mereka belum paham bahwa itu sudah di setting sedemikian rupa dan dilakukan oleh orang yang sudah profesional.
Alhamdulillah ada juga tayangan yang mendidik, saya suka acara seperti Si Bolang, Laptop Si Unyil, Panji Sang Petualang, Si Made dan beberapa tayangan yang bener-bener bermanfaat untuk anak. Karena merekea menambah pengetahuan dari berbagai daerah [Si Bolang, Laptop Si Unyil], tentang binatang [Panji Sang Petualang], dan memunculkan kreativitas [Si Made]. Walaupun terkadang ada acara yang cukup mendidik anak tetapi waktu siarnya yang kurang tepat atau memang diletakkna pada jam strategis [habis magrib]. Sebagai contoh Pemilihan Da’I cilik di salah satu stasiun tv bersamaan dengan waktu belajar dan menagajai anak yaitu bakda magrib. Acara mendidik namun tidak tepat waktunya, akhirnya nggak jadi acara yang mendidik dech!!!!
Apakah dampak negatif hanya berlaku untuk anak-anak?. Ternyata tidak, bahkan sampai orang tua yang terkena dampak negatif tv, khususnya oranga Islam. Begitu banyak orang tua yang rela bangun jam setengah dua hanya untuk melihat pertandingan sepakbola karena klub kesayangannya bermain di waktu itu. Namun untuk bangun mengerjakan sholat tahajud…berat banget mata rasanya!!! Itulah kenyataan yang perlu kita wapadai.
Banyak lagi dampak dari televisi, saya hanya menyebutkan sebagian kecil dari yang banyak tersebut. Yang jelas kita harus melindungi diri kita dan keluarga kita dari pengaruh buruk televisi…!!! Saya tertarik dengan salah satu murid saya sebut namanya Adelia, ternyata ia memiliki jadwal untuk melihat tv. Ia boleh melihat televisi seminggu 2 kali, hari selasa dan sabtu malam sampai minggu. Ada lagi seorang teman yang ketika lahir anak pertama, tv yang dia miliki langsung di jual. Ketika saya tanya dia memberi alasan yang cukup masuk akal, dia beranggapan tv merupakan benda yang berbahaya dan ia tidak mau anaknya dibesarkan oleh tv atau dengan kata lain TV menjadi gurunya. Selain itu konsentrasi anak juga dapat terganggu dengan adanya TV.  









Tuesday, April 10, 2012

Lagu “iwak peyek” meneror anak-anak….


hanya untuk dewasa...!!!



Beberapa waktu yang lalu sekolah kami melaksanakan Ujian Tengah Semester 2, kebetulan pada sebuah kesempatan saya mendapatkan tugas untuk menjaga di kelas 1. Waktu masuk saya mendengar seorang anak yang memukul meja sambil menyayinkan lagu yang cukup heboh saat ini, lagu iwak peyek. Penggalan liriknya kayak gini…

Iwak peyek (iwak peyek) iwak peyek (iwak peyek)
Iwak peyek sego tiwul (sego tiwul)
Sampek elek (sampek elek) sampek tuwek (sampek tuwek)
Sampek matek sagita mentul (pancen mentul)
Neng kene sagita asolole (asolole)
Adoh-adoh aku tekan pace
Sagita ayo diamanke
Yen wes aman joged asolole
..dst.

Ternyata tidak hanya satu anak yang menyayikan lagu itu. Ada beberapa lagi teman yang nyambung dengan lagu itu, jadi rame dech..!!!
Suatu sore saya  sedang duduk di teras rumah sambil bermain dengan si Hamzah, tiba-tiba ada beberapa anak yang main sepeda melintas di depan rumah.  Mereka bersama-sama menyanyikan lagu iwak peyek yang untuk saat ini memang cukup terkenal. Mereka terdengar cukup fasih dalam melafalkan lagu tersebut, dan terlihat sangat menikmati sambil mengayuh sepeda kecilnya. Sempat saya berfikir untuk beberapa saat, kenapa anak-anak ini bisa begitu hafal dan fasih dalam menyanyikan lagu yang notabene adalah lagu orang-orang dewasa?
Dimana lagu anak-anak yang dulu sering saya dengar? Di masa kecil saya [usia sekolah dasar] ada begitu banyak lagu anak-anak yang memiliki ruang tersendiri dalam hati anak-anak seusia saya waktu itu. Sekitar tahun 1996 kita mengenal grup vokal Trio Kwek Kwek, Chikita Meydi, Joshua, Tasya, Eno Lerian dan banyak lagi anak-anak yang menyanyikan lagu khusus untuk mereka. Beberapa judul lagu anak yang cukup terkenal waktu itu adalah Cit Cicit Cuit, Diobok Obok, Ambilkan Bulan Bu dan Menabung. Memang pangsa pasar lagu tersebut adalah anak-anak, jadi pencipta lagu harus menyesuaikan lirik dan instrumennya dengan dunia anak-anak. Perkembangan anak pun berjalan sesuai dengan umur mereka baik dari pola pikir dan tingkah laku. Karena mereka masih dilindungi media dengan mendapatkan porsi tayangan yang khusus untuk perkembangan mereka baik secara psikologis maupun pola pikir.
Saat ini lagu anak-anak sudah tergantikan dengan lagu-lagu remaja yang tema paling populer adalah tentang percintaan. Hal ini memang dijadikan sebagai komoditi untuk para produser dan pencipta lagu untuk meraup untung yang sebesar-besarnya. Secara tidak langsung anak-anak pun ikut menikmati lagu-lagu yang bertemakan tentang percintaan anak remaja. Saya beberapa kali menemui anak-anak usia SD yang masih duduk di kelas bawah menyanyikan lagu untuk orang dewasa, tidak hanya dilingkungan masyarakat bahkan sudah sampai di lingkungan sekolah.
Lagu remaja yang di “konsumsi” oleh anak-anak secara tidak langsung, secara sadar maupun tidak sadar akan berpengaruh terhadap perkembangan mereka. Paling tidak hal ini yang saya jumpai pada anak didik saya yang baru kelas 2 SD. Sebut saja namanya si AK [Pr], anak ini sudah mengenal dan memiliki perasaan kepada lawan jenis [anak laki-laki]. AK mengatakan kalau dia suka dengan anak yang namanya AT yang sekarang duduk di kelas 5. Cukup memprihatinkan memang, tapi itulah kenyataanya. Mungkin masih banyak anak-anak yang semacem dengan AK. Mereka sudah bisa memilih cowok ganteng, perhatian dan penyayang. Bahkan berkhayal untuk memilikinya layaknya anak yang remaja sedang berpacaran.
Penampilan remaja sekarang sudah sangat berani memperlihatkan apa yang seharusnya disembunyikan, terlebih anak perempuan yang dari kecil sudah melihat penampilan kakak-kakanya memamkia pakaian diatas lutut dan memperlihatkan auratnya. Dengan begitu mudah mereka mendapatkan model yang disuguhkan oleh lingkungan. Girl band yang banyak bermunculan dewasa ini memperlihatkan penampilan yang mengumbar aurat dan menyanyikan lagu tentang berpacaran, perselingkuhan dan hubungan lawan jenis. Hal ini juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak kita.
Perkembangan teknologi membawa dampak tersendiri buat perkembangan dan pendidikan anak. Media sudah menuntun mereka menajdi dewasa lebih awal. Peran orang tua dalam mendidik anak sedikit banyak sudah di rampas oleh teknologi [televisi, hp dan internet]. Jelas anak-anak mengetahui lagu-lagu remaja dari media. Sehingga sangat diperlukan pendampingan anak dalam memanfaatkan media elektronik maupun cetak.
Iwak peyek hanya salah satu  contoh nyanyian dewasa yang di konsumsi anak, masih banyak lagi nyanyian yang seharusnya untuk dewasa terkonsumsi oleh anak. Sebagai orang tua kita harus lebih waspada dengan pengaruh dari media, walaupun hanya sebatas lagu. Karena lagu juga bisa membentuk karakter seseorang. Sebagai contoh angkatan bersenjata kita ketika melakukan laatihan sering juga menyanyikan lagu untuk membakar semangatnya.
BERIKAN YANG TERBAIK UNTUK ANAK KITA DALAM HAL APAPUN.

Wednesday, April 4, 2012

Abi…aku ingin bercanda denganmu…!!!!

the dream team

         Pernahkan anda bekerja dengan orang yang selalu serius dalam segala hal? Pernahkah anda berjumpa dengan orang yang selalu tersenyum dan sedikit bercanda dalam menghadapi sesuatu? Bagaimana perasaan anda ketika bersama dengan orang yang selalu serius, sedikit omong dan jarang bercanda dibandingkan dengan orang yang suka bercanda namun tahu kapan harus serius?. Jika terbuka mata hati dan perasaan anda, anda akan memiih opsi kedua. Hanya orang-orang yang serius yang nyaman bergaul dengan orang yang serius juga. Kita tentunya lebih enjoy jika bersama orang yang bisa menghibur kita dengan banyolan lucunya, entah itu di kantor, sekolahan, masyarakat terlebih lagi di rumah.
                Di rumah perlu dimunculkan canda tawa tiap hari untuk mencairkan suasana dan mempererat hubungan antar keluarga. Terlebih keluarga yang memiliki soerang balita, tiap hari inginya si balita bisa tersenyum. Berbagai cara untuk membuatnya tersenyum dan tertawa karena itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua, bahkan menjadi obat capek setelah bekerja. Sepulang dari kerja yang dicari pasti anaknya, pengin segera meluk, nyium dan ujung-ujungnya ingin tertawa bersama anak…hehehe.
Seorang ayah harusnya juga demikian, mau mengajak si balita untuk bercanda bersama. Sungguh indah ketika kita bisa mengambil hati anak kita agar dekat dengan kita, salah satunya dengan mengajaknya bercanda…bercanda…dan bercanda. Walaupun satu waktu kita juga harus mengajarkan keseriusan pada si balita. Yang jelas kita harus mau dan bisa meluangkan waktu untuk bercanda bersama anak. Pada hakikatnya kita akan merasa sangat beruntung saat mampu meluangkan waktu untuk bisa bercanda dengan mereka. Dalam setiap kesempatan orang tua pasti sering mengajak anak untuk bercanda, ketika anak bangun tidur kita berusaha membuatnya tersenyum namun jangan lupa untuk mengajarkan dia berdoa. Mau mandi, sepulang kerja, bahkan mau tidur pun mungkin kita sering mengajaknya bercanda agar keluar senyum dari bibir manisnya. Yang jelas dalam setiap kesempatan orang tua yang normal pasti ingin melihat anaknya tersenyum. Salah satunya dengan bercandaaaa….ngliling [bahasa jawa].
Ketika anak sudah memasuki Sekolah Dasar banyak ayah yang masih mencoba untuk mengajaknya bercanda “gojeg” bersama-sama. Hal ini akan membuat anak semakin dekat dengan ayahnya. Ketika beranjak ke kelas 5 atau 6, kebanyakan ayah mulai mengurangi humornya kepada si anak. Mungkin para ayah ingin menampakkan atau mengajarkan kepada anaknya sikap seorang pria. Rasanya tidak fair kalau kaya’ gitu. Karena mereka membutuhkan sosok seorang ayah yang dekat dengan mereka. Kita sering  meninggalkan hal yang disukai anak kita, yaitu bercanda bersama orang yang dicintainya. Menginjak usia SMP dan SMA, mayoritas orang tua [khususnya ayah] sudah jarang bercanda dan berkomunikasi dengan anak. Paling tidak itulah yang saya temui dari beberapa teman dan anak-anak yang saya jumpai. Semakin dewasa anak semakin jarang berkomunikasi terlebih bercanda denagn ayah mereka.
                Terkadang kita menjumpai seorang ayah jika bergaul dengan temannya, anak temannya atau muridnya bisa lepas dalam bercanda dan tidak ada rasa canggung sedikitpun. Namun, dengan anak sendir atau keluarga justru sangat jarang bercanda. Nggak tahu kenapa bisa seperti itu, bahkan ada beberapa teman yang saya tanya memang mereka jarang sekali ngobrol dengan ayah. Hanya dengan ibu mereka mengobrol, curhat dan bisa berkomunikasi dengan baik. Bahkan saya sendiri pun juga merasakan seperti itu, saya lebih dekat dengan ibu dibanding dengan ayah. Saya hanya ingin sekali menjadi seorang ayah yang dekat dengan anak, mungkin cara saya dengan tetap mempertahankan, humor, gojekan dan bercanada dengan anak sampai kapanpun.
Dengan bercanda kita bisa mencairkan suasana yang tegang. Bercanda dalam hal ini masih dalam batasan wajar dan tidak berlebihan. jika anda bekerja dalam suasana yang tegang anda akan merasa berat dalam melesaikan pekerjaan kita. Jika kita bekerja seharian dengan bercanda dengan orang terkdekat mungkin anak istri kita, bapak ibu kita atau dengan sahabat kita, hal tersebut dapat merelaksaasi otot dan fikiran kita yang sedang tegang.
Ketika kita baru berkenalan dengan orang lain, dengan sedikit bercanda akan memunculkan keakraban diantara kita. Begitu juga ketika kita berada di lingkungan rumah, akan terasa sangat hidup ketika dalam keluarga dihiasi dengan senyum dan tawa anggota keluarga. Akan terpancar keakraban dengan tawa dan senyum itu, salah satu caranya dengan saling menghibur dan bercanda.
Nak….abi ingin bercanda denganmu mulai dari sekarang sampai tak terbatas waktunya. Dari kamu sudah sekolah TK  sampai kamu nanti memiliki seorang anak, abi ingin tetap bisa bercanda denganmu nak. Dengan bercanda kita akan lebih akrab, kita akan berbagi kasih sayang dan kita akan saling pengertian…!!!
Kamu tahu nak, abi selalu berusaha untuk bercanda dalam kesempatan tertentu dengan umimu, karena abi tahu dengan itu keluarga kita akan lebih harmonis. Semoga Allah SWT selalu menuntut bibir dan hati kita untuk tersenyum….!!!amiin.

Tuesday, April 3, 2012

Umi....you are great woman!!!!

Ibu, umi, simbok, biyung, mama, dan bahasa lain yang ditujukan kepada orang yang melahirkan kita. Orang yang paling berjasa dalam hidup kita setelah ayah kita. Kenapa begitu? Ingat sabda nabi Muhammad SAW ketika ada salah seorang bertanya kepada siapa ia harus berbakti setelah Allah dan Rosul Nya?. Rosululloh menjawab, ibumu sebanyak tiga kali baru kepada bapakmu. Dua orang tersebut memang orang yang sangat berarti dalam hidup kita. Belajar dari hadits diatas, ibu memang orang yang sangat super. Orang yang sangat hebat, orang yang sangat lembut. Dalam sebuah acara stand up comedy kebetulan dibawakan oleh comic [sebutan untuk pemainnya] Cak Lontoh dalam beberapa video youtube diakhir acara yang masih saya ingat adalah kata “wanita adalah makhluk paling hebat”. Seorang yang humoris pun mengakui bahwa wanita adalah orang yang paling hebat terlebih seorang ibu.
Apasih kehebatan seorang wanita [ibu ataupun isri] bagi kita? Sedikit saya mau menyampaikan kehebatan seorang istri dilihat dari sudut pandang seorang suami yang mencoba dan berusaha untuk menghormati menghargai dan membahagiakan ibu dari anak-anaknya. Khususnya ketika hendak melahirkan anak kami yang pertama, Hamzah_Fara. Catatan kehebatan seorang istri diantaranya :
Tugas mengandung selama 9 bulan dengan bersusah payah. Tugas berat sekaligus menggembirakan bagi seorang wanita ketika dia sedang hamil. Kemanapun ia pergi selalu membawa beban berat di bagian depan tubuhnya. Semakin hari beban itu semakin berat, dan itu berlangsung selama kurang lebih 9 bulan. Apa yang dirasakan wanita hamil? Dia tidak pernah putus asa dan justru akan merasa bahagia ketika benih yang dikandungnya bertambah berat setiap harinya. Itu salah satu pertanda bayinya dalam keadaan sehat. Belum lagi kakinya yang bengkak seiring bertambahnya usia kandungan. Bahkan ada orang yang sampai bedrest selama hamil. Hal itu jika kita melihat dari sisi fisik istri kita.  
 Dari sisi psikis pun tidak kalah berat dengan fisiknya. Anak dapat kita didik sejak ia berada dalam kandungan. Seorang ibu harus menahan perbuatan dan perkataan yang dimurkai oleh Allah, agar anak tidak tersetrum dalam kandunganya dengan perbuatan yang tidak baik. Buah tidak jauh dari pohonnya, apa yang dilakukan oleh ibu yang sedang hamil bisa jadi akan menurun kepada anaknya. Menahan nafsu memang berat, namun seorang ibu memang kuat demi anaknya dia perupaya semaksimal mungkin untuk menahan nafsu itu. Orang yang kuat bukanlah orang yang menang dalam pertandingan gulat, namun orang yang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan hawa nafsu. Salah satu bukti kehebatan seorang wanita. Hebat bukann…????heeheeee…
Selama uminya Hamzah mengandung,  saya hanya bisa mendampinginya mencoba menmberikan motivasi. Walaupun terkadang juga membuat emosi karena orang yang sedang hamil memang agak sensitif. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin mendampingi Umi Hamzah dalam masa-masa menanti si buah hati lahir ke dunia.
Memaksakan diri meminum suplemen walaupun tidak suka. Ada salah seorang teman yang tidak suka makan daging ayam. Ketika ada sebuah perjamuan dia sama sekali tidak menyentuh makanan yang berbahan dari daging ayam. Betapa beratnya memakan makanan yang tidak ia sukai. Untuk memperkuat kandungan seorang ibu rela memakan berbagai makanan yang  dapat menguatkannya. Meminum suplemen yang tidak pernah dimakannya dan  mungkin merasa mau muntah ketika memakannya. Perjuangan ibu yang selalu menjaga makan agar bayi dalam kandungan tetap mendapatkan nutrisi sehingga memiliki berat yang ideal [tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk]. Ada ibu yang nggak suka minum susu, tetapi demi anaknya ia rela minum susu yang mungkin baginya sesuatu yang sangat berat. Sebagai seorang suami saya hanya bisa memberi motivasi untuk terus bersabar demi kebaiakan anak yang ada daam kandungan.
Bangun di sepertiga malam, hal ini harus dibiasakan, agar biasa harus ada pembiasaan [dipaksakan]. Demi membentuk seorang anak yang sholih, dengan cara membiasakan diri melakukan sholat tahajud sejak dan mengajak anak walaupun masih berada dalam kandungan. Sebagian besar orang sulit untuk bangun malam dan melakukan sholat tahajud, karena jam segitu memang uenak buanget buat tidur dan menutupkan selimut ke badan kita. Kita sering mendahulukan dunia dibandingkan dengan akhirat. Sebagai contoh banyak para pedagang yang berangkat ke pasar mulai berangkat ke pasar, di daerah saya ada orang yang tandur [menanam padi] berangkat ke sawah mulai jam 2 samapai jam 7 baru selesai.
Untuk para lelaki, mereka mungkin lebih ringan untuk bangun melihat pertandingan sepak bola daripada bangun untuk sholat tahajud. Anda perrnah membayangkan beratnya orang yang sedang hamil bangun disepertiga malam untuk melakukan sholat??. Ia meminta kepada Allah untuk dirinya, keluarganya dan untuk semuanya. Walaupun berat, ternyata secara medis hal itu sangat bagus untuk orang yang sedang hamil. Olah raga orang beriman yang sedang hamil adalah ketika ia sholat, dan gerakan sholat merupakan olah raga yang sangat hebat. Kami saling mengingatkan dan membangunkan untuk sholat malam. Dalam sebuah hadits Rosululloh SAW menceritakan bahawa ketika suami bangun untuk sholat malam, ia memercikan air ke wajah istrinya untuk membangunkan agar sholat tahajud bersama-sama maka keluarga tersebut merupakan keluarga yang disayangi oleh Allah.
Tugas harian masih rutin dikerjakan. Tugas harian seorang istri apa sich? Banyak yang menganggap tugas harian seorang perempuan adalah dapur, sumur sama kasur. Saat mengandung,  Uminya Hamzah masih setiap hari melakukan tugas pokok sebagai wanita. Ia masih menyempatkan diri mencuci baju, memasak bersama mbah uti, menyapu lantai dan pekerjaan lainnya. Walaupun dalam keadaan susah payah seorang wanita masih melakukan tugasnya dengan tuntas. Hebat engkau wahai istriku. Saya hanya bisa membantu sesuai dengan kemampuan saya, kami sering bersama-sama dalam mencuci. Kalau memasak udah ama mbah putri…hehehe.
Menahan rasa sakit saat melahirkan. Tugas mulia yang sangat berat dalam diri wanita salah satunya adalah melahirkan seorang anak. Setelah mengandung 9 bulan waktu yang ditunggu adalah saat melahirkan. Detik-detik yang menggembirakan sekaligus rasa cemas, khawatir dan ketakutan. Seorang ibu akan berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan anaknya, bahkan banyak kasus tentang kematian ibu yang melahirkan. Maka tidak salah banyak orang yang menyebutkan bahwa melahirkan adalah jihad nya para wanita, karena rasa sakit yang sangat luar biasa. Akan tetapi, ketika sang bayi menangis dan lahir kedunia dengan selamat seakan rasa sakit itu sudah terobati. Uminya Hamzah ketika hendak melahirkan [proses kontraksi], ia menahan rasa sakit yang luar biasa. Ketika si Hamzah sudah lahir dan menangis, terbayarlah sudah rasa sakit umi dengan tangis bayi yang sudah ditunggu-tunggu. Rasa sakit yang berganti dengan kebahagiaan luar biasa.
Saya mungkin termasuk salah satu orang yang beruntung dapat mendampingi istri tatkala melahirkan anak kami yang pertama. Menjelang subuh saya mengantar istri yang sudah merasakan kontraksi, pertanda waktu melahirkan hampir tiba. Saya mengantarkan naik sepeda motor ke salah satu rumah sakit di Surakarta, sesampai disana langsung mendapat penanganan dari suster jaga. Menjelang kelahiran, istri menahan rasa sakit yang sangat luar biasa. Umi Hamzah bertahan dan berusaha terus untuk menahan rasa sakit. Saya hanya bisa mendampingi dan memotivasinya, namun terkadang justru dorongan saya mungkin dianggap mengganggu. Saya menuntunnya untuk berdzikir kepada Allah agar diberi kemudahan. Akhirnya terdengar suara tangis bayi, si Hamzah telah terlahir dengan sehat. Kamipun menangis dengan bahagia, karena di karunia seorang anak yang sehat dan normal….Jazakillah Umi…!!!!
Menyusui dan mengganti popok. Tugas ibu selanjutnya adalah menyusui bayi yang baru lahir dan memeluknya dengan penuh cinta. Ketika para ayah sedang terlelap, si ibu terbangun untuk menyusui bayi manis yang menangis karena haus. Saat para ayah tertidur, ibu terbangun untuk mengganti popok yang terkena kencing atau eek si bayi. Bahkan mungkin hanya bisa tidur beberapa jam saja karena memberikan kasih sayang untuk bayinya. Begitupun yang dialami umi hamzah, hampir tiapa malam bangun untuk memberikan curahan kasih sayangnya kepada Hamzah. Sedangkan abinya hanya tahu kalau dibangunin oleh uminya. Tetapi saya berusaha meringankan beban umi dengan mencuci popok si Hamzah. Terkadang menggantiin popoknya juga…pokoknya berusaha jadi ibu lach..biar kita bisa lebih menghargai seorang wanita [ibu].
Di ujung tulisan ini, abi ingin mengucapkan jazakumulloh kepada Umi Hamzah tercinta. Semoga kita senantiasa diberi kesabaran dalam mendidik anak kita. Kami tahu engkau seorang istri dan ibu yang perfect menurut kami. Engkau telah mencurahkan tenaga, pikiran dan apapun yang kau punya untuk kebahagiaan kita semua. Mungkin Abi belum memberikan apapun dan masih sering menyakiti perasaan umi. Ingatkan abi untuk memberikan yang terbaik untuk Umi dan Hamzah. Terima kasih umi….we love you…!!!

Hamzah bergaya dengan burung hantu