gokil abiss |
Beberapa waktu yang lalu rumah kami mengadakan renovasi di pekarangan (memasang paving) biar terlihat lebih sedap dan bersih dipandang. Kami mendatangkan 3 orang tukang untuk mengerjakan renovasi tersebut. Tibalah saat itu istirahat di siang hari “rolasan”. Setelah makan kami pergi ke masjid karena tidak jauh dari rumah kami. Namun ibu sholat di rumah, karena memang waktu dzuhur tidak ada jama’ah perempuan yang pergi ke masjid. Setelah mengambil air wudlu ibu kemudian mengenakan mukena. Terdengar sayup sayup petikan gitar dan lagu dari seorang pengamen yang berada di depan rumah. Dengan mengenakan mukena ibu mengambil uang 500 perak untuk diberikan keapada pengamen. Ditemuilah pengamen itu dengan penampilan yang agak “gaul”. Dia memakai baju ketat berwarna hitam dan celana “pensil cingkrang” tidak ketinggalan memakai topi dan tas pingggang gaya anak muda zaman sekarang. 2 tindik di telinga dan satu di bibir. Tidak lupa membawa gitar tua yang sudah pudar warna catnya.
Ibu kemudian memberikan uang 500 kepada pengamen seraya berkat “ini mas..!!!”. Ternyata si pengamen ramah juga sambil membungkuk dia bilang “terima kasih ibu..!!”. “Ibu, HP nya kok ditinggal di luar nanti diambil orang lho!!”, tambah si pengamen tadi sambil menunjuk sebuah HP yang tergeletak di teras depan. Hp Nokia yang tadi dibuat telp bapak dan lupa tidak dibawa kembali ke dalam rumah. Si ibu kemudian bilang, “terima kasih mas!!” setelah kami pulang dari masjid ibu menceritakan peristiwa tersebut kepada kami.
Walaupun secara kasat mata pengamen tersebut berpenampilan tidak sopan dan ugal-ugalan, ternyata berbalut penampilan itu ada satu watak kejujuran dan kepedulian terhadap sesama. Dalam kehidupan sehari-hari di berbagai media massa, kita disuguhkan betapa banyak orang yang sudah kehilangan rasa kejujuran dan kepedulian terhadap sesama. Berapa banyak pejabat kita yang terjerat kasus penipuan dan memakan hak orang lain?. Saya yakin pembaca semua tahu akan hal itu dan maaf mungkin pernah khilaf dan terjebak dalam keadaan tersebut. Dilihat dari luar mereka tampak seperti orang berwibawa, nampak jujur dan terlihat orang yang sangat peduli dengan sesama. Ternyata di balik semua itu tersimpan sifat yang sangat bertolak belakang dengan penampilannya.
Bagaimana dengan dunia pendidikan yang menjadi benteng untuk kemajuan suatu bangsa?. Dalam bidang pendidikan, walaupun ada pelajaran yang terkait dengan kejujuran dan kepedulian social akan tetapi dalam kenyataan di lapangan hal itu masih sebatas teori. Justru banyak sekolah yang masih berbuat curang dalam usaha untuk mendapatkan nilai yang tinggi dan prestasi yang mungkin bagi mereka membanggakan. Tidak peduli bagaimana cara untuk mendapatkan mereka beranggapan itu adalah “HARGA MATI”. Jadi bagaimapun cara harus mendapatkan apa yang diinginkan sekalipun menggunakan cara yang tidak juju.
Saya tidak tahu bagaimana pengamen tersebut bisa memiliki sifat yang bisa dikatakan barang yang langka di zaman sekarang ini. Kita sering disuguhkan dan tertipu dengan penampilan orang yang berada disekitar kita. Mungkin sudah jadi naluri manusia, melihat sesuatu hanya dari penampilan luar belaka. Akan tetapi perlu sekali ian isinwaktu melihat sesuatu dari dalam dan kita akan dapat mengambil pelajaran dari orang tersebut. Penampilan tidak dapat dijadikan tolak ukur sebagai isi yang tersimpan di dalam dada seseorang.
Petuah orang bijak
“JANGAN LIHAT DUREN DARI KULITNYA,
TAPI LIHATLAH DALAMNYA DAN RASAKAN MANISNYA”
No comments:
Post a Comment