Saturday, February 25, 2012

terima kasih nak, kau telah mengajariku cara memprovokasi..!!


cita-cita anak
Apa yang anda fikirkan tentang anak yang secra akademik terlambat? Apa pula yang anda pikirkan tentang anak yang nakal dan suka berbuat ulah? Bagaimana juga ketika bertemu dengan anak-anak yang secara akademik kurang dan tingkah lakunnya agak nakal? Dalam realita banyak guru yang enggan mengajari mereka, paling tidak malas lah ketika bertemu dengan mereka. Bahkan banyak temen-temen guru yang mengeluh ketika harus menjadi wali kelas anak-anak yang memiliki “kelebihan khusus” macam mereka. Kalau boleh dikatakan “kelebihan khusus” yang mereka miliki tertutupi dengan kenakalan dan kurangnya nilai secara akademik.
Menurut saya bagaimanapun mereka, nggak peduli bodoh secara akademik maupun kurang terpuji tingkah lakunya. Mereka tetap memiliki “kelebihan khusus” yang mungkin akan bermanfaat untuk mereka sendiri di hari nanti atau justru akan memberikan manfaat bagi orang lain. Kalau kita mau jujur, banyak metode mengajar dan teori-teori yang lain tercipta dari anak-anak yang nakal, bandel, badung, agak bodoh dan mungkin anak yang hiperaktif. Mohon maaf, sebenarnya mereka memberikan andil yang cukup besar dalam dunia pendidikan dibanding dengan anak yang pinter secara akademik dalam dunia pendidikan.
                Ada pengalaman pribadi yang diberikan oleh anak-anak yang hebat kepadaku. Dalam sebuah sekolah islam tempat saya mengajar, saya menemui anak-anak yang spesial tersebut. Boleh dikatakan mereka anak yang cukup nakal dan agak telat secara akademik. Ada program dari sekolah untuk membina mereka dengan program camp mandiri  di Tawang Mangu. Mulai dari keberangkatan mereka sudah dilatih untuk mandiri, mereka diharuskan berangkat dengan naik bis umum bersama kelompok yang sudah ditunjuk tanpa di dampingi oleh guru. Sampai di Tawang Mangu mereka juga dilatih untuk berbisnis dengan menjual susu kedelai di lingkungan pasar Tawang Mangu. Anak-anak yang mungkin di pandang sebelah mata oleh teman dan guru mereka, nampaknya sangat menikmati kegiatan tersebut. Mereka juga diajarkan untuk memasakk sendiri agar memiliki life skill dalam kehidupan sehari-hari.
                Dalam kegiatan tersebut saya ditunjuk untuk memberi motivasi di malam harinya. Pengalaman pertama untuk ku, terima kasih ku ucapkan kepada sang penunjuk “ustadzah Ani”. Dengan begitu aku harus mengasah otak dan mencari inspirasi untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anak hebat. Saya mulai dengan membuat materi yang ingin saya sampaikan kepada mereka dengan belajar power point. Mulai dari membuat slide dengan menampilkan gambar, video dan kata-kata yang bisa memprovokasi mereka menjadi lebih baikdari sebelumnya. Saya mencoba mencari 
Show time…!!!!. Waktunya untuk provokasi…hehehe. Saya memanggil mereka dengan sebutan anak hebat, kemudian saya menanyakan kenapa mereka berada di camp ini. Mereka dicamp kan karena mereka anak istimewa, hebat, dan anak terpilih. Saya mencoba menyentuh perasaan mereka dengan bertanya siapa yang paling berjasa dalam hidup mereka? Dia adalah orang tua kita. Saya sentuh lagi dengan bercerita tentang pengorbanan seorang ibu. Kemudian saya putarkan video tentang pengorbanan seorang ibu, disaat itulah mereka menangis terisak-isak baik laki-laki maupun perempuan.
Setelah hatinya tersentuh saya masuk kepada hal buruk yang mereka lakukan kepada orang tua dan  apa yang ingin mereka lakukan untuk membahagiakan orang tua. Saya bagikan angket kepada mereka tentang hal tersebut diatas untuk di ketahui orang tua. Karena saya beranggapan antara sekolah dan rumah (orang tua) harus nyambung. Pengalaman yang pertama menjadi provokator, semoga suatu saat nanati saya bisa menjadi seorang motivator. Minimal motivator untuk anak didik saya dan tentunya untuk anak-anaku (“hamzah” dan adik-adiknya kelak).
Terima kasih untuk anak-anak yang dianggap bermasalah secara akademik dan tingkah laku. Bagiku kalian semua mempunyai potensi yang tidak dimiliki oleh anak-anak dianggap pintar dan manut. Tenanglah
Nak, dalam kehidupan nyata kalian tidak akan disuruh untuk mengisi titik-titik dan menjawab soal atau mengisi lembar jawab seperti di sekolah. Pengalaman kalian di camp akan sangat berguna untuk kehidupan yang akan kalian hadapi. Minimal dapat kalian ceritakan kepada teman, keluarga bahkan sampai anak cucumu kelak…hehehe.
Terima kasih untuk yang kesekian kalinya buat anak-anak penghuni kelas 4c dan 5a di sekolah Islam di sragen. Kalian semua telah menginspirasiku.


No comments:

Post a Comment

Hamzah bergaya dengan burung hantu