Monday, March 31, 2014

Salah paham


Pernah kita salah paham?? Salah paham sering kali menghasilkan efek negatif. Marah, pertengkaran, perpisahan sampai pada permusuhan yang berkepanjangan. Padahal hal itu disebabkan oleh kesah pahaman terhadap sesuatu yang sepele. Orang yang bijaksana adalah orang yang bisa menertawakan dan mengambil hikmah dari sebuah kesalah pahaman.
Tidak selamanya kesalah pahaman menyebabkan permusuhan, perselihan dan pertengkaran.
Ada dua orang sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Hingga akhirnya mereka bertemu dalam sebuah acara pernikahan teman  mereka.
" Gimana kabarnya bro...!!!" tanya si Imron ketika bertemu dengan Badrus sahabat lamanya. "oooee....imron,,, kabar baik brow...masih gemuk aja yach ku itu!!!" Obrolan pun berlanjut menceritakan masa lalu dan bagaimana kabar teman-teman mereka.

Thursday, March 27, 2014

Peringatan itu antara manis dan pahit

Dalam hidup kita sering mendapatkan nasehat, peringatan atau masukan dari orang lain. Bahkan jika kita jeli dan pandai mengambil hikmah setiap kejadian yang kita alami, rasakan, dengar dan lihat bisa dijadikan sebagai sebuah nasehat.
Nasehat / peringatan terkadang manis kita rasakan tapi tidak sedikit yang rasanya pahit. Terkadang kita merasa orang yang memberikan nasehat kepada kita telah membenci atu meremehkan kita. Tidak jarang kita salah menerima peringatan dari orang lain sebagai sebuah penghinaan, walaupun tujuan mereka ingin agar kita lebih baik dan selamat.
Alkisah di sebuah pedesaan di daerah Kalimantan, ada seorang pemuda yang berbadan agak sedikit tambun dan memiliki kulit hitam. Suatu hari dia menaiki mobil dan melintasi sebuah lembah. Kemudian dia berpapasan dengan pengendara mobil dari arah yang berlawanan. Tiba tiba pengemudi tadi berteriak," kerbau......". Tak pelak pemuda tadi marah karena merasa dihina, dianggap badanya yang tambun dan item kayak kerbau. Lalu dia mengeluarkan kepala dari jendela dan memaki pengendara tadi..."kamu yang kerbau...anj**g kau....".
Begitu memasukan kepala ke dalam mobil dan memegang stir...."sst.....gubrakkkkk..!!! Si pemuda menabrak sekawanan kerbau yang melintas di jalan.
Ternyata pengendara tadi mengingatkan pada si pemuda jika di depan terdapat sekawanan kerbau.

Saturday, March 22, 2014

Kisah Saklabah


Siang itu Rasululloh sedang sholat berjamaah bersama para sahabat beliau, Diantara sederetan sahabat yang makmum di belakang Rasululloh, nampak seorang yang berpakaian lusuh, Ia dikenal sebagai seorang sahabat Rasululloh yang tekun beribadah. Setelah selesai sahabat tersebut langsugns meninggalkan tempat sholat tanpa berdzikir terlebih dahulu. Rasululloh menegurnya, “ Tsa’labah!,mengapa engkau tergesa-gesa pulang. Tidakkah engkau berdoa terlebih dahulu. Bukanlah tergesa-gesa keluar dari mesdjid adalah kebiasaan orang-orang munafik..”
Tsa”labah. Menghentikan langkahnya, ia sangat malu ditegur oleh Rosululloh, terpaksa ia berterus terang kepada Rosululloh. “ Wahai Rosullloh, kami hanya memiliki sepasang pakaian untuk sholat dan saat ini istriku di rumah belum melaksanakannya sholat karena menunggu pakaian yang aku kenakan ini, Kami sangat miskin, untuk itu, Wahai Rosululloh. Jika engkau berkenan, doakanlah kami agar Alloh menghilangkan semua kemiskinan kami ini dan memberi rezeki yang banyak.
Rosululloh tersenyum mendengar penuturan Tsa”labah, lalu beliau berkata,” Tsa”labah sahabatku, engkau dapat mensyukuri hartamu yang sedikit itu lebih baik dari pada engkau bergelimangkan harta tetapi engkau menjadi manusia yang kufur.”
 Karena tidak tahan dengan kemiskinana yang dia alami maka keesokan harinya ia kembali menemui Rosulullloh, dan memohon agar beliau mau mendoakannya agar menjadi orang kaya. Rosululloh kembali menasehati, “ Wahai Tsa’Labah. seandainya aku memohon kepada Alloh agar Gunung Uhud menjadi emas, Alloh pasti mengabulkannya, tetapi jika gunung uhud benar-benar menjadi emas, masjid-masdjid akan sepi!. Semua orang akan sibuk memupuk kekayaan dari gunung itu, aku khawatir jika engkau menjadi orang kaya engkau akan lupa beribadah kepada Alloh.
Akhirnya Tsa’labah pulang, ia merasa malu apabila terus memaksa Rosululloh agar mau mendo’akannya, namun keesokan harinya ia tidak kuasa menahan dorongan hatinya untuk segera terbebas dari belenggu kemiskinan yang kian menghimpitnya, Ditemuinya Rosulullloh, ya memohon untuk yang ketiga kalinya. Kali ini Rosululloh tidak bisa menolak keinginan Tsa’Labah, beliau menengadahkan tangan kelangit. “Ya…ALLAH…limpahkanlah rejekiMU kepada Tsa’Labah”. Kemudian Rosululloh memberikan kambing betina yang sedang bunting kepada Tsa’Labah, ”Peliharalah kambing ini baik-baik….pesan Rasulullloh.
Hari-berganti hari, bulan berganti bulan Tsa’Labah yang dulu miskin dan lusuh telah berubah menjadi orang yang kaya yang terpandang, Kambingnya berjumlah ribuan, disetiap lembah dan bukit terdapat kambingnya Tsa’Labah. Pagi itu Tsa’Labah berjalan-jalan meninjau kandang-kandang kambing yang sudah tidak sesuai dengan jumlah kambing yang terus berkembang biak. “Hmmm. Aku harus pindah dari sini mencari lahan yang lebih luas untuk menampung kambing-kambingku. Akhirnya Tsa’Labah menemui lahan yang luas dipiggir Madinah. Disana ia membangun kandang-kandang baru yang lebih besar, Namun demikian perkembangan kambing-kambing Tsa’Labah bagaikan air bah yang sulit di bendung, kadang-kadang yang baru dibangun itu sudah penuh sesak oleh ribuan kambing, Dengan demikian Tsa’Labah setiap hari disibukkan terus dengn harta kekayaannnya, Ia yang dulu setiap Sholat lima waktu selalu berjamaah di masdjid sekarang datang kemasdjid hanya pada waktu sholat dhuhur dan ashar saja.
Kini kandang kambing yang baru dibangun Tsa’Labah di pinggin Madinah sudah tidak lagi memenuhi syarat, maka ia memutuskan untuk mencari area yang lebih luas lagi, tsa’Labah sudah tidak memikirkan lagi bagai mana ibadahnya bila jauh dari Madinah. Kepalanya sudah dipenuhi dengan hubbudhunya, sehingga ia datang kemasdjid hanya satu kali dalam satu minggu pada sholat Jum’at. Dengan demikian derasnya harta yang mengalir dirumah tsa’labah kini ia lebih senang tinggal dirumah dari pada jauh-jauh datang kemesdjid, bahkan sholat jum’at pun ia sudah takdatang lagi ke masdjid. Sampai Rosululloh bertanya” Wahai sahabatku. sudah sekian lama Tsa’Labah tidak keliahatan di masdjid…taukan kalian kemana dan bagaimana keadaannya sekarang. “Wahai Rosulullloh. Tsa’ Labah sudah menjadi orang kaya. Lembah-lembah di Madinah maupun di luar Madinah telah penuh sesak dengan kambing-kambingnya Tsa’Labah.” “ Benarkah.. mengapa ia tidak pernah menyerahkan Shodakahnya sedikitpun?”.
Setelah Alloh menurunkan ayat tentang kewajipan Zakat. Rosulullloh mengutus dua orang sahabat untuk menjadi amil zakat, seluruh umat islam di Madinah yang hartanya dipandang sudah Nisob zakat didatangi, tak terkecuali Ts’Labah pun menjadi giliran. Kedua utusan Rosulullloh membacakan ayat zakat dihadapat Tsa’Labah. Kemudian setelah dihitung dari seluruh harta kekayaannya ternyata memang banyak harta Tsa’Labah yang harus diserahkan sebagai zakat. Tak disangka Tsa’Labah mukanya berubah merah, ia berang. “Apa-apaan ini. Kalian mengatakan ini zakat tetapi menurutku ini lebih tepat disebut upeti!. Pajak!. Sejak kapan Rosulullloh menarik upeti Hah.!? Aku bisa rugi” ucap Tsa’Labah. “Kalian pulang saja aku tidak mau menyerahkan hartaku ..!”
Kedua utusan Rosulullloh kembali menghadap Rosulullloh dan menceritakan semua perbuatan Tsa’Labah, beliau bersedih telah kehilangan seorang sahabat yang dulu tekun beribadah ketika miskin namun setelah kaya ia telah terpengaruh dengan harta kekayaannya. “Sunggu celaka Tsa’Labah.. Celakalah ia..” Kemudian Allah menurunkan ayat 75 dalam surat At-Taubah tantang ciri-ciri orang MUNAFIK. Ayat ini segera menyebar keseluruh muslimin di Madinah sehingga ada salah seorang sahabat Tsa’Labah yang datang memberi tahunya. Celakalah engkau Tsa’Labah, Allah telah menurunkan ayat karena tingkah perbuatanmu. Tsa’labah tertegun, ia baru sadar bahwa nafsu angkara murka telah lama memperbudaknya. Kini ia bergegas menghadap Rosulullloh dengan membawa zakat dari seluruh hartanya, Namun Rosulullloh tidak berkata apa-apa kecuali hanya sepatah kata, Sebab kedurhakaanmu Allloh melarangku untuk menerima zakatmu.
Rosulullloh mengambil segenggam tanah lalu dutaburkan ditas kepala Tsa’Labah, “inilah perumpamaan amalanmu selama ini. sia- sia belaka. Aku telah perintahkan agar engkau menyerahkan zakat tetapi engkau menolak, celakalah engkau Tsa’ Labah”. Tsa’Labah kembali kerumahnya, dengan penyesalan yang tanpa batas dan tiada arti. Sampai suatu hari terdengar kabar Rosulullloh telah wafat, ia semkin bersedih karena taubatnya tidak diterima oleh Rosulullloh hingga beliau wafat. Tsa’Labah mencoba mendatangi Khalifah Abu Bakar sebagai pengganti Rosulullloh, ia datang membawa zakat. Abu Bakar hanya berkata “Rasulollloh saja tidak mau menerima zakatmu, bagaimana mungkin aku dapat menerima zakatmu.!”
Demikian pula dizaman kekholifahaan umar bin Khatab, Tsa’labah mencoba menyerahkan zakat, umarpun tidak mau menerima sebagai mana Rosulullloh dan Abu bakar tidak mau menerima zakatnya, Bahkan sampai kholifah usman bin Affan juga tidak mau menerima zakat Tsa’labah karena Rosulullloh, Abu Bakar dan Umar tidak mau menerima zakatnya.
Demikianlah kehidupan yang “hina” dan penuh dengan kemurkaan ALLOH telah menimpa seorang sahabat Rosulullloh yang telah tenggelam di dalam gelimang harta hingga menyeretnya ke lembah kemunafikan, Ia telah melalaikan kewajibannya. Ia telah mengingkari janji-janjinya, Ia telah melecehkan kemuliaan ALLOH dan Rosulnya sehingga membuahkan penderitaan yang kekal abadi didalam neraka. Nauszubillahi min dzalik..

Monday, March 17, 2014

Hanya mencoba....

Mencoba sesuatu yang baru memang awalnya kita akan merasa sedikit canggung....test untuk mencoba posting blog melalui sony experia x8 ku...memang hp model jadul,tapi paling tidak dulu pernah berjaya...hehehe

Saturday, March 15, 2014

Ciri khas...!!!!

Dalam kehidupan tidak ada makhluk yang sama, semua memiliki perbedaan, semua memiliki ciri khas masing-masing. Setiap orang juga memiliki perbedaan, bahkan si kembar pun memiliki perbedaan. Perbedaan itu indah, membuat hidup lebih bervariasi. Ciri khas juga membuat orang lebih mengenal siapa kita. Seperti dulu ketika saya kuliah kebetulan saya orang yang paling “hitam” langsat kulitnya diantara teman-teman. Jadi mudah diingat dan tentunya karena berbeda sendiri juga sebagai bahan bercanda...hehehe.
Ciri khas setiap orang berbeda, mungkin dari cara dia bicara,menanggapi masalah, sampai pada apa yang dikendarainya pun menjadi ciri khas. Dulu waktu kuliah juga saya naiknya vespa, ternyata itu melekat menjadi ciri khas saya karena yang lain naiknya motor “Jepang”, macem Honda, Susuki dan Yamaha. Bahkan mungkin jika kita hanya mendengar cerita dari orang ketiga kita bisa menunjukan siapa orang yang dimaksud. Seperti cerita berikut ini.

Thursday, March 13, 2014

atur "kran" mu untuk memenuhi "botol" mu...!!!!

Masih seputar pelajaran dari perjalanan ke Ponorogo. Mulai dari turunan dan tanjakan tajam, tikungan naik turun dan radiator yang lagi sukar diatur..hehe. Pelajaran kali ini kita dapatkan ketika radiator mengalami trouble. Ku ambil botol mineral ukuran 1 liter ku isikan dengan air kran di SPBU Wonogiri. “dresssssss.......!!!!” kenceng banget aliran dari kran tersebut, dengan cepat botol terisi namun tak bisa terisi penuh. Banyak air yang keluar karena tekanan  air yang dari kran cukup besar. Ketika saya kecilkan tekanan itu baru bisa terisi air dengan penuh botol mineral yang saya bawa.
Kebetulan saya berada di sebuah lembaga pendidikan dasar, saya analogikan botol air mineral adalah otak anak. Semakin kita keras mengisi “botol” anak,dengan berbagai target akademik, bisa jadi justru “botol” merasa capek dan “air” tidak dapat masuk secara menyeluruh.

Wednesday, March 12, 2014

Team adalah.....(pelajaran dari tour ke Ponorogo)

Masih tentang perjalanan kita ke Ponorogo. Kita pulang dari Ponorogo menjelang magrib dan kali ini mengambil rute Ponorogo-Wonogiri-Sukoharjo-Sragen. Malam hari melewati hutan dan jalan bukit berliku memberikan sensasi tersendiri. Terus berpacu dengan si Kijang Merah walaupun terasa sudah lelah. Kita lihat indikator bahan bakar sudah beranjak ke E (Empty), tiba waktunya memberi “makan” si Kijang Merah biar tambah bergairah. Terlihat tanda SPBU di kota Wonogiri, banting setir.....!!!!Saatnya si Kijang Makaaaaaannnnn....!!!!!!
Berhenti disamping alat pengisian bahan bakar untuk mengisi “amunisi”. “Mas, mesinya bunyi. Kepanasan kali mas....!!!” kata petugas SPBU. Setelah selesai pengisian “amunisi”, kita memutuskan berlabuh dulu di bagian pinggir SPBU. Terlihat indikator temperatur mesin memang sudah tinggi, berarti mesin memang sudah panas. Istirahat sejenak...!!!!!

Tuesday, March 4, 2014

Bicaralah...!!!!

Dalam kehidupan ini komunikasi merupakan faktor yang sangat penting. Komunikasi adalah Suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Dalam hal ini bisa di bagi menjadi komunikasi verbal (lisan) atau non verbal (tulis, isyarat). Keduanya sama-sama efektif untuk berkomunikasi, tergantung kondisi. Jika kita salah menggunakan kedua jenis komunikasi tersebut bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Adalah seorang yang namanya Badrus, dia seorang pegawai disebuah perusahan sebagai seorang marketing. Hari itu tampak wajah Badrus murung karena habis dimarahi oleh atasanya. Ada sebuah pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan dengan baik olehnya. Menjelang jam kerja usai Badrus dipanggil ke kantor atasanya “Badrus, besok kamu berangkat ke Jakarta untuk mengambil paket di PT.ASAL MAJU. Ini tiket kereta apinya, kamu berangkat jam 5 naik kereta Argo Bromo Bandung-Jakarta”, perintah atasanya dengan wajah tanpa senyum.

Monday, March 3, 2014

Belajar antara Sragen-Ponorogo-Wonogiri-Solo

Sabtu, 1 Maret 2014 berangkat dari Sragen 11.30 WIB menuju ke Ponorogo takziyah ke salah satu keluarga yang meninggal dunia. Berangkat dengan si Kijang Merah Tua yang selalu setia...hahaha. Kita berangkat dari Sragen ambil rute Magetan, ada jalan yang lebih dekat di banding lewat Madiun. Ini adalah pertama kalinya saya ke Ponorogo lewat jalur Magetan, ternyata  asyik punya jalurnya.....perbukitan, turunan dan tanjakan tajam menjadi medan yang harus kita lalui. Suasana perbukitan yang ditumbuhi berbagai sayuran di kanan kiri jalur menambah keindahan jalan yang kami lewati. Kombinasi antara tikungan dan tanjakan atau pun tikungan dengan turunan menjadi pelengkap medan yang kami lewati..Akhirnya sampai juga di Ponorogo, Alhamdulillah...!!!

Hamzah bergaya dengan burung hantu