Monday, February 14, 2011

sekedar cinta orang tua

Menjadi Orang Tua adalah sebuah KEHORMATAN…

Ingatlah, Anak adalah Anugerah Allah….
        Ingatlah ketika Allah mengabulkan harapanmu….
        Ingatlah ketika engkau memohon. Ingatlah ketika engkau berharap….
        Kau sambut kehadiran anakmu dengan tangis bahagia….


        Loeber (1990) menemukan, 70%, bahkan 90%, pelaku tindakan kriminal sudah menunjukkan kecenderungan agresif semenjak kanak-kanak. Mereka tampak sering menyerang atau melukai teman-temannya, kurang optimal dalam pelajaran, keterampilan sosialnya rendah dan kurang dapat diterima dalam lingkungan pergaulan.
Waspadalah…waspadalah..!!!!

         Penelitian Dodge, Pettit, Bates & Volente (1998) menunjukkan: orang-orang yang terlibat masalah-masalah kriminal kebanyakan berasal dari mereka yang ketika masih kanak-kanak sering menderita pemukulan-pemukulan (phisical abused child), atau bentuk-bentuk teror lain dari orang tuanya. Jumlah pelaku kriminal yang ketika kanak-kanak menjadi penderita pemukulan & teror ortu 4 kali lipat dari yang tidak…
Itulah sebabnya…
        Tak ada riwayat yang mewartakan bahwa Rasulullah SAW memukul, membentak atau meneror putra-putri dan cucu-cucunya. Beliau memperlakukan mereka dengan lemah lembut dan penuh hormat, hatta dalam menanamkan tauhid dan memerintahkan untuk mendirikan shalat….
        Bila kita mendidik dengan kekerasan, baik fisik maupun kata-kata, siapa sesungguhnya yang kita ikuti sunnahnya?
Sayangnya…
        Banyak orang tua dan guru yang tidak mengikuti sunnah Rasulullah yang mulia, dan hanya mengikuti hawa nafsunya sendiri…

        Na’udzubillah…..
Mengapa?
        Orang Tua yang tidak berbekal
        Orang Tua yang kurang peduli
        Orang Tua yang tidak mampu menjadi teladan
        Orang Tua yang tidak kompak, bahkan saling menyalahkan
        Orang Tua yang tidak memberi bimbingan ‘Time Management’
        Rumah yang GERSANG & tanpa program
        Tak ada penanaman Visi, Orientasi & Prinsip Hidup
        Aturan-aturan yang tidak jelas, tidak konsisten dan tidak konsekuen
        Komunikasi yang Buruk
        Orang Tua yang tidak menerapkan pola asuh yang tepat
        Orang Tua yang kurang menyayangi bahkan menolak anak-anaknya….

Ketika lahir mungkin Kau sangat menyayanginya. Namun kini, benarkah Kau masih mengasihi?
        Allah bertanya…
        Anak-anakmu pun bertanya…

JAWABLAH DENGAN HATIMU…!!!!

Pola asuh sangat berpengaruh terhadap pendidikan moral anak kita, adapun pola asuh dapat dibagi menjadi:
POLA ASUH 1
        Otoritatif
            Ada tuntutan kepada anak untuk berbuat benar, ada standar pasti dan tegas mengenai nilai dan norma, namun ditanamkan secara persuasif, hangat dan dialogis. Arahan & bimbingan dilakukan secara intensif & sepenuh hati, bila perlu berani menegur dan tegas ketika anak berperilaku buruk. Ortu berorientasi agar anak memiliki kesiapan dan kemandirian untuk mengarungi masa depannya, namun bersikap apresiatif.

Ciri Ortu Otoritatif
        Penekanan hak & kewajiban anak secara seimbang
        Pengendalian terhadap anak tinggi, namun tetap hangat & peduli
        Dukungan terhadap pengembangan potensi anak tinggi, namun dibarengi dengan pengawasan yang tinggi pula
        Bersikap argumentatif, bukan emosional


POLA ASUH 2
        Otoriter
            Menilai & menuntut anak mematuhi standar mutlak yang ditentukan secara sepihak, menuntut penghormatan & kepatuhan tanpa dialog, sering dengan kekerasan. Ortu merasa tak pernah salah. Biasanya fokus tindakan ortu hanyalah ketaatan, dan berorientasi pada masa kini. Anak dikendalikan secara penuh hanya demi kemudahan pengasuhan.

 Ciri Ortu Otoriter
        Penekanan pada kewajiban anak secara dominan
        Pengendalian anak sangat tinggi & sepihak, didominasi dengan larangan, amarah, kekerasan dan hukuman
        Ekspresi kasih sayang cenderung lemah
        Mudah curiga, menyalahkan & mengkritik anak
        Lebih banyak mengembangkan komunikasi searah yang kurang simpatik, sehingga cenderung kurang harmonis

Mari kita renungkan...
        “Dari sekian banyak klien yang saya tangani, saat saya membimbing pikiran klien untuk mencari dan menemukan akar masalah dengan teknik terapi tertentu, lebih dari 95% masalah selalu berawal dari masa kecil mereka, umumnya pada usia sebelum 7 tahun. Ada juga yang pada usia 7-10 tahun.”
            (Adi W. Gunawan, terapis jiwa)
Mereka umumnya adalah korban kekerasan fisik maupun emosi dari orang-orang terdekatnya...
        Kekerasan emosi:
            Segala sesuatu yang dilakukan oleh orang dewasa yang merusak harga diri atau citra diri anak...
Contohnya:
        Tak ada kedekatan emosional
        Tak ada sentuhan fisik
        Mengabaikan & menolak anak
        Sangat sering memarahi anak, bahkan untuk hal-hal sepele
        Marah dengan ‘keras’ atau ‘kasar’
        Bentakan dengan kata-kata penghinaan: anak bodoh, goblok, dll.
        Ancaman yang mengerikan: bunuh, lempar ke sumur, sembelih, dibuang ke penjara, banting, cekik, dsb.
        Menuntut anak sempurna dengan standar orang dewasa
        Dll.


POLA ASUH 3
        Pemanjaan
            Ortu cenderung untuk sepenuhnya membahagiakan anak. Karenanya, mereka membiarkan dan memfasilitasi segala hal yang membuat anak senang, tidak mengusik kesukaan anak, tidak mengendalikan dan menegur meski anak berperilaku buruk. Orientasinya pada kebahagiaan anak pada masa kini. Sangat longgar dalam standar norma dan perilaku.

Ciri Ortu Pemanjaan
        Penekanan pada hak anak & ungkapan kasih sayang secara berlebihan, namun kurang menanamkan rasa tanggung jawab
        Cenderung kurang memberi arahan & bimbingan
        Cenderung serba melayani dan over-protective


POLA ASUH 4
        Penelantar
            Ortu cenderung kurang peduli pada perkembangan psikis anak. Anak dibiarkan berkembang sendiri tanpa arahan dan bimbingan. Ortu lebih fokus pada kepentingan dirinya sendiri dan tidak mau diganggu. Dalam soal pendidikan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak lain dan tak ingin repot-repot. Kehangatan hubungan dan kasih sayang kurang diperhatikan.

Ciri Ortu Penelantar
        Penanaman hak dan kewajiban sama-sama lemah
        Pengendalian dan pengawasan sangat lemah, anak merasa bebas
        Kehangatan & ekspresi kasih sayang lemah, sehingga ikatan emosional ortu-anak hambar
        Komunikasi minimalis dan cenderung serba formal/seperlunya
        Mementingkan keperluannya sendiri-sendiri 
Akibatnya…
        Anak yang diasuh secara otoriter cenderung AGRESIF, IMPULSIF, atau PEMURUNG dan KURANG MAMPU BERKONSENTRASI.
        Anak yang diasuh dengan pemanjaan cenderung KURANG MATANG, IMPULSIF, CENGENG, KURANG MANDIRI, EGOIS & KURANG PERCAYA DIRI
        Anak yang diasuh dengan pola asuh penelantar cenderung brutal, seenaknya, tidak punya orientasi hidup, terjerumus pada perilaku kriminal, pergaulan bebas, dsb.
        Anak yang diasuh dengan pola asuh otoritatif cenderung lebih matang, mandiri, percaya diri dan bertanggung jawab

KOMUNIKASI POSITIF
       Kontak visual (Mata)
       Tatapan mata lembut/hangat
       Nada suara rendah
       Senyum
       Mulai dengan kalimat & sikap pengakraban
       Jarak dekat
       Apresiatif

5 BAHASA CINTA
n      Bahasa DUKUNGAN
n      Bahasa SENTUHAN FISIK
n      Bahasa WAKTU ISTIMEWA
n      Bahasa PELAYANAN SIMPATIK
n      Bahasa HADIAH KEJUTAN 

1. Bahasa DUKUNGAN
        Pujian Spesifik
            “Subhanallah, ibu bahagia sekali melihat kakak ikhlas meminjamkan mainan kepada adik...”
            “Wow, kamarmu rapi dan bersih. Kamu hebat!”
        Kata-kata kasih sayang
            “Ayah selalu menyayangimu...”
            “Kamu cahaya mentariku...”
            “Betapa bangganya menjadi ibumu...”
        Dukungan di hadapan saudara
            “Dik, kakak kemarin baca puisi di hadapan pak Kepala Sekolah lho... Kakak pemberani ya...”
2. Sentuhan FISIK
        Ciuman sayang
        Pelukan dan dekapan perlindungan
        Pelukan dan dekapan kebanggaan
        Tatapan & senyum penuh arti
        Sentuhan dan tepukan lembut
        Mengusap dan bersandar
        Bergelut & bergumul penuh canda

3. Waktu ISTIMEWA
        Meluangkan waktu secara khusus
        Kebersamaan penuh kesan
        Saat-saat berdua & lokasi istimewa
        ‘Proyek’/hobby bersama
        Tawaran menemani/membantu
        Mengobrol asyik & percapakan inspiratif
        Bertukar-pikiran
        Mendengar aktif
        Perayaan berkesan
        Mendongeng atau membacakan cerita
4. PELAYANAN Simpatik
        Pelayanan tanpa pretensi
        Pelayanan dengan senang hati
        Tindakan membantu secara spontan
        Tawaran simpatik
        Membantu hal-hal yang belum mampu dilakukan anak
        Suguhan minuman/makanan kesukaan
        Dll.
5. HADIAH KEJUTAN
        Hadiah sesuai kebutuhan & pengembangan minat anak, bukan keinginan
        Hadiah kejutan atas jerih payah
        Hadiah dalam perayaan
        Hadiah yang bersifat pribadi
        Membangun suasana emosional yang tepat ketika menyampaikan hadiah
        Ungkapan bahasa afirmasi bersamaan dengan pemberian hadiah 


KOMUNIKASI NEGATIF
       Tanpa kontak visual (Mata)
       Tatapan mata tajam/menusuk
       Nada-nada tinggi, teriakan & kemarahan
       Kalimat sangat pendek/langsung
       Sinis & merendahkan
       Judgement & negative labelling        
       Tegang, tanpa senyuman
       Cuek

Potensinya akan terus berkembang bila orang tua... 
        Penerimaan Tulus
        Peduli
        Menanamkan VISI dan IMPIAN
        Terus menyemangati
        Memberi stimulasi optimal
        Memfasilitasi & memberi tantangan
        Menyiapkan mentalnya
        Bersabar dalam memberi dukungan

Ingatlah Pesan Allah…
        “Perintahkanlah anggota keluargamu untuk shalat. Dan BERSABARLAH (tekun, tiada henti, terus-menerus, tak putus asa) dalam melakukannya (mendidik untuk shalat itu)...” (QS 20 : 132)
Awalnya hanyalah sebuah respon. Setelah berulang-ulang Anda lakukan… jadilah KEBIASAAN…

Anda adalah kebiasaan Anda
       Tuliskan KEBIASAAN-KEBIASAAN BURUK Anda dalam berinteraksi dengan anak-anak Anda
       Menurut Anda, apa akibat buruknya….
Segala sesuatu ada kuncinya……….
        Bila ditanya orang, APA KUNCI SUKSES ANDA dalam MENDIDIK & MENGASUH ANAK-ANAK ANDA?
Jadilah ortu yang peduli & bertanggung jawab
       Kita PASTI akan ditanya oleh Allah kelak di akhirat tentang bagaimana kita mengasuh anak-anak kita. Apakah kita ortu yang peduli dan bertanggung jawab?
       Kesalahan dalam mengasuh anak akan berakibat fatal di kemudian hari. Berhati-hatilah! Jadilah ortu yang CERDAS….


Saturday, February 5, 2011

prosedur pembentukan karakter anak sd

PROSEDUR KARAKTER SISWA KELAS  4B
SD BIRRUL WALIDAIN MUHAMMADIYAH SRAGEN
No
Karakter
Prosedur
Langkah-langkah
Konsekwensi logis
1
Menjaga ketertiban kelas saat KBM
Menghentikan aktivitas sejenak
1.   Ustadz/zah menunjukan jempol tangan keatas.
2.   Ustadz/zah tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
3.   Siswa yang melihat menunjukan jari jempol tangan ke arah Ustadz/zah.
4.   Siswa yang melihat gerakan siswa lainya ikut melakukan seperti siswa yang dilihatnya.
5.   Ustadz/zah menurunkan tangan sambil mengucapkan terima kasih.
Siswa beristigfar sebanyak 5 kali.


Memperhatikan saat pelajaran
1.   Ustadz/zah menerangkan materi pelajaran
2.   Siswa melihat kearah Ustadz/zah dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh Ustadz/zah.
3.   Siswa berkonsentrasi tanpa bermain dengan mainan apapun
4.   Siswa meninggalkan aktivitas berbicara/gojek dengan teman yang lain.
5.   Jika siswa bermain/gojek dengan temannya Ustadz/zah mengingatkan maksimal 2 kali
6.   Apabila siswa masih ramai atau bermain maka siswa akan terkena konsekwensi logis.
-    Meminta maaf terhadap Ustadz/zah dan istigfar sebanyak 5 kali
-    Merangkum materi yang diajarkan oleh Ustadz/zah.


Berbicara dan menyampaikan pendapat
1.      Siswa mengangkat tangan memberitahu Ustadz/zah tentang kebutuhannya
2.      Siswa tetap mengangkat tangannya dengan mulut tetap tertutup sampai Ustadz/zah memberikan respon untuk memberikan izin berbicara.
3.      Ustadz/zah mempersilahkan siswa untuk menyampaikan pendapat atau pertanyaan.
4.      Ustadz/zah menjawab/menanggapi apa yang disampaikan siswa.
Menyampaikan pendapatnya/pertanyaanya di depan kelas.
2.
Sopan terhadap Ustadz/zah
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan

1.   Siswa berbicara dengan suara yang rendah terhadap ustadz/zah
2.   Saat berbicara siswa menggunakan bahasa jawa halus, jika kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
3.   Setelah selesai berbicara, memberi ucapan terima kasih atau dengan minta ijin untuk meninggalkan ustad/zah
4.   Ustadz/zah membalas perbuatan anak dengan ucapan terima kasih kembali.
Siswa meminta maaf terhadap Ustadz/zah yang bersangkutan dan mengucapkan Istigfar sebanyak 5 kali.


Mematuhi nasehat ustadz/zah
1.   Siswa melanggar sesuatu aturan, prosedur atau ada masukan dari orang tua.
2.   Siswa diajak sharing untuk mencari solusi bersama tentang masalahnya
3.   Ustadz/zah menyampaikan nasehat kepada siswa
4.   Siswa melakukan apa yang dinasehatkan oleh Ustadz/zah
5.   Dalam kesempatan tertentu ustadz/zah mengecek siswa yang bersangkutan.
6.   Siswa yang belum melakukan nasehat akan terkena konsekwensi logis dan akan mendapatkan nasehat dari ustadz/zah.
- Siswa mengucapkan istigfar sebanyak 10X.
- Siswa membuat cerita kenapa belum melakukan nasehat dari ustadz/zah dan membacanya di depan kelas.


Berjalan di depan Ustadz/zah
1.   Siswa hendak berjalan di depan Ustadz/zah
2.   Siswa mengucapkan permisi kepada Ustadz/zah
3.   Siswa berjalan dengan membungkukkan badan.
Siswa meminta maaf terhadap Ustadz/zah yang bersangkutan dan mengucapkan Istigfar sebanyak 5 kali.
3.
Masuk ke dalam kelas
Mengucapkan salam saat masuk kelas
1.   Ustadz/zah dan siswa masuk kelas dengan mengucapkan salam (Assalamualaikum wr wb)
2.   Ustadz/zah atau siswa yang mendengarnya membalas ucapan salam (Waalaikumsalam wr wb)
3.   Ustadz/zah atau siswa mengingatkan jika ada ustadz/zah atau siswa yang masuk kelas tanpa mengucapkan salam.
4.   Jika ada ustadz/zah atau siswa yang masuk tanpa menucapkan salam maka akan terkena konsekwensi logis.
Mengulang masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Istigfar sebanyak 5 kali.

Thursday, January 13, 2011

vespa area

VESPA SUPER VS SPRINT.....
Dengan Basmallah...pagi-pagi dah siap pergi dengan ditemani si putih yang nyentrik untuk bekerja. Pagi ini terasa nikmat sekali, si Putih begitu di stater langsung responding gak ada acara ngadat-ngadat....Si Putih teman setia yang menemaniQ di hampir setiap langkahku dari pagi ke pagi lagi...begitu banyak kenangan yang telah terukir bersamanya baik suka maupun duka. Si Putih, vespa hadiah dari bapak waktu aku SMU dulu (2000). Sejarah singkat tentang vespaQ yang buntut, tapi sebelumnya kita kasih biodata si do'i dulu :
nama : vespa
model : super 150
pabrikan : italia
tanggal lahir : 1979
besar silinder : 150 cc
alamat : AD6642BE
warna kulit : cream
no rangka : VBC 1515943
no mesin : 29548261
makanan pokok : bensin campur

sejarah penunggangan

ni vespa hadiah dari bopo biyung karena saya butuh kendaraan yang mesti naganter saya menimba ilmu di perguruan SLTA. Berawal dari itu keinginan saya untuk mempunyai motor yang murah tapi masih antik n yang terpenting masih seger waras sehat wal afiat. Budget yang pas-pasan di kala itu membuat kita memilih vespa sebagai sarana transportasi kesana kemari. di awal tahun ada temen bapak yang datang ke rumah membawa sesosok besi tua. Tanpa pikir panjang ku joba menaiki tuh besi tua,apa yang terjadi...? sungguh luar biasa aku langsung jatuh hati padanya...sok puitis dikit gpp..singkat cerita besi tua itu terjual ke kami dengan harga yang cukup tinggi memang, karena kita juga pengin bantu temen bapak yang dulu pernah diajak susah n senang bersama. harga 4jt memang tidak sewajarnya pada waktu itu tapi bukan harga yang kami pikirkan tapi untuk lebih mempererat persaudaraan antara kami. Kata para pujangga lama "sahabat tidak dapat di nilai dengan apapun" atau di iklan Sampoerna hijau...teman tak dapat dibeli
masa smu dilewati dengan ditemani si besi tua, sampai lulussss......tetap si besi tua.
awal tahun 2002 kita kehilangan keluarga yaitu paklik kami tercinta (semoga diterima semua amal ibadah beliau), saya, ibu dan adik yang masih kecil mendapat kabar itu jam 23.00, di rumah ada 2 motor, yang satu motor jepang tahun 2001 yang satu si vespa. tanpa pikir panjang kami segera bergegas untuk berangkat ke tempat keluarga. jam 00.00 kita siap berangkat...ibu bingung mau naik jepang atau si Tua?? akhirnya saya milih naik si vespa, karena dari segi keamanan jauh lebih baik n tidak menghawatirkan....
VESPA_Q TERCINTA SUSAH SENANG KITA SELALU BERSAMA....hehehehe

Refleksi DiriQ


Refleksi DiriQ

Tanjung si gadis cilik berumur 5 tahun, dengan membawa sebuah buku dia berlari ke pangkuan ibunya dengan pakaian yang Islami (pakaian muslim) ala anak-anak…baju kuning yang lucu pakai jilbab kedodoran lagi…mencerminkan anak muslim. Sampai dipangkuan ibunya ia langsung menyodorkan buku itu sambil berkata…”Ibuu, Tanjung mau ngaji!!!”. Dengan sabar ibunya menyemak buku Iqro’ yang dibawa sang ananda tercinta…ka,ta,ba…ba,ba,a..wa,ra,a..dst. Begitu kurang lebih yang dibaca oleh si Tanjung gadis muslimah.
Seorang kakek yang sudah tua 60-an tahun memakai sarung yang sudah kusam, pakai baju yang agak kusam, paki peci yang sudah kecoklatan yang awalnya hitam karena sudah usang menjadi kecoklatan. Beliau setelah selesai sholat magrib tetap dimasjid sambil ditemani seorang pemuda. Dengan khusu’ dan sabar mereka berdua membuka sebuah buku dan membaca dengan perlahan…a,ba,ta,,,ba,ta,a,,,ta,ta,ba,,,dst. Begitulah kurang lebih bunyinya.
Sedikit gambaran tentang seorang anak dan orang tua yang berlomba-lomba mengaji…Si tanjung seorang gadis muslimah cilik yang belajar dengan belaian kasih sayang seorang ibu dan seorang tua yang berumur 60-an tahun ditemani seorang pemuda yang dengan telaten menagjarinya. Nah,,,,sekarang kita para pemuda…masih kah ada kesadaran kita untuk meluangkan waktu walaupun hanya 5 menit untuk membuka Al-Qur’an maupun belajar Iqro’?. Kita kurang beristiqomah dalam menjalankan apa yang telah menjadi kewajiban sebagai seorang muslim, padahal sebenarnya keistiqomahan adalah sebuah karomah dari Alloh untuk hambanya yang dicintai. Kalau begitu sudahkah kita termasuk orang yang dicintai oleh Alloh?? Silahkan anda jawab dengan menggunakan hati yang paling dalam

“cinta akan dibalas dengan cinta”
tumbuhkan rasa cinta kita kepada Alloh, pasti Alloh akan membalas cinta kita

Lambaian Tangan Penyampai Ilmu

Bismillahi arrahmani arrahiim

Seorang Ustadz dengan peci putih, baju muslim warna hijau muda, celana panjang diatas mata kaki berdiri di depan santri-santrinya. Dengan khusuk para santri usia sekitar 8 tahun memperhatikan lambaian tangan sang ustadz yang naik turun, kadang kala menggenggam, kadang mendatar dan gerakan-gerakan yang bervariasi. Para santri melafadzkan Surah Al-Lahab dengan kompak dan suara yang keras. Tangan sang ustadz ternyata sebagai isyarat untuk menandai dimana para santri harus membaca huruf dengan panjang, pendek, sukun, maupun tasydid. Bahkan sampai masuk keranah tajwid seperti ghunah yang harus ditahan, idhom yang harus masuk, ikhfak yang samar-samar maupun idhar yang harus dibaca dengan jelas.
Metode yang digunakan oleh sang Ustadz merupakan salah satu metode untuk mempermudah dalam belajar Al-Quran. Metode ini cocok digunakan untuk anak yang memiliki keaneka ragaman cara dalam belajar. Ada yang bersifat kinestetik, visual, maupun auditori. Gerakan tangan sang ustadz cocok untuk anak yang bergaya kinestetik, dengan cara diucapkan bersama-sama akan menarik santri yang menggunakan pendekatan belajar secara verbal karena mereka bisa berteriak-teriak untuk mengekspresikan diri. Bagaimana dengan santri dengan pendekatan visual? Dengan nada yang mendayu-dayu (murotal) dalam melafalkan Al Qur’an mereka akan merasa nyaman dalam mengikutinya.
Tanpa kita sadari ternyata kita bisa menggunakan anngota tubuh yang kita miliki untuk belajar sambil bermain. Genggaman tangan, lambaian tangan, naik turunya tanagn kita, bahkan gerakan jari tangan kita bisa kita gunakan untuk belajar, tinggal memupuk kreativitas kita. Dari sang ustadz tadi kita dapat mempelajari dan mempraktekan ke anak-anak kita. Sebagai contoh :
Ø Tangan menggenggam dan ditarik kedalam : digunakan untuk bacaan yang harus ditahan 2/lebih harakat (idhgom, ikhfak, ghunah,)
Ø Tangan membuka dan diangkat keatas : digunakan untuk bacaan yang harus dibaca panjang (mad) baik 2 harakat atau lebih.
Ø Gerakan tangan ke bawah dan ditekan dengan cepat : digunakan untuk membaca huruf yang bertemu dengan sukun dan tidak dibaca panjang maupun dimasukkan
Ø Gerakan tangan mendatar : digunakan untuk bacaan yang biasa (tidak panjang, tidak dimasukan, dan tidak ditekan.)
Exp. SD BirrulQ by U. one two
Kita bisa memvariasikan gerakan agar anak tertarik untuk belajar dan yang terpenting anak dapat menikmati proses belajar mengajar dan tahfidz Al-Qur’an.
Semoga bermanfaat, selamat mencoba



Kini engkau telah pergi untuk mengikuti langkah kaki yang tergerak oleh hati
                Sungguh harimau mati meninggalkan belang, dan engkau meninggalkan pengalaman baru buatku
                Ilmu yang tidak kudapatkan di bangku sekolah, tetapi darimulah aku mendapatkan ilmu itu
                Engkau pergi untuk berjuang ditempat lain sesuai dengan kemantapan hati
                Aku yang disini memohon do’a agar tetap bisa mengembangakan apa yang kudapat darimu
                Semoga engkau disana selalu mendapatkan perlindungan dan hidayah dari Allah
                Semoga engkau disana tidak memangkas tali silaturahmi yang sudah kita rajut bersama
                Semoga sengkau disana selalu beristiqomah di jalan Allah
                Selamat jalan kawan…pergimu meninggalkan sedih dihati, namun itulah pilihan
                Selamat jalan kawan…pergimu meninggalkan sebuah ilmu baru
                Selamat jalan kawan…selamat jalan kawan….selamat jalan kawan
                Inspiring by Ust. S_wanto,22 juni 2012 see you my brother

Hamzah bergaya dengan burung hantu