Bismillahi arrahmani arrahiim
Seorang Ustadz dengan peci putih, baju muslim warna hijau muda, celana panjang diatas mata kaki berdiri di depan santri-santrinya. Dengan khusuk para santri usia sekitar 8 tahun memperhatikan lambaian tangan sang ustadz yang naik turun, kadang kala menggenggam, kadang mendatar dan gerakan-gerakan yang bervariasi. Para santri melafadzkan Surah Al-Lahab dengan kompak dan suara yang keras. Tangan sang ustadz ternyata sebagai isyarat untuk menandai dimana para santri harus membaca huruf dengan panjang, pendek, sukun, maupun tasydid. Bahkan sampai masuk keranah tajwid seperti ghunah yang harus ditahan, idhom yang harus masuk, ikhfak yang samar-samar maupun idhar yang harus dibaca dengan jelas.
Metode yang digunakan oleh sang Ustadz merupakan salah satu metode untuk mempermudah dalam belajar Al-Quran. Metode ini cocok digunakan untuk anak yang memiliki keaneka ragaman cara dalam belajar. Ada yang bersifat kinestetik, visual, maupun auditori. Gerakan tangan sang ustadz cocok untuk anak yang bergaya kinestetik, dengan cara diucapkan bersama-sama akan menarik santri yang menggunakan pendekatan belajar secara verbal karena mereka bisa berteriak-teriak untuk mengekspresikan diri. Bagaimana dengan santri dengan pendekatan visual? Dengan nada yang mendayu-dayu (murotal) dalam melafalkan Al Qur’an mereka akan merasa nyaman dalam mengikutinya.
Tanpa kita sadari ternyata kita bisa menggunakan anngota tubuh yang kita miliki untuk belajar sambil bermain. Genggaman tangan, lambaian tangan, naik turunya tanagn kita, bahkan gerakan jari tangan kita bisa kita gunakan untuk belajar, tinggal memupuk kreativitas kita. Dari sang ustadz tadi kita dapat mempelajari dan mempraktekan ke anak-anak kita. Sebagai contoh :
Ø Tangan menggenggam dan ditarik kedalam : digunakan untuk bacaan yang harus ditahan 2/lebih harakat (idhgom, ikhfak, ghunah,)
Ø Tangan membuka dan diangkat keatas : digunakan untuk bacaan yang harus dibaca panjang (mad) baik 2 harakat atau lebih.
Ø Gerakan tangan ke bawah dan ditekan dengan cepat : digunakan untuk membaca huruf yang bertemu dengan sukun dan tidak dibaca panjang maupun dimasukkan
Ø Gerakan tangan mendatar : digunakan untuk bacaan yang biasa (tidak panjang, tidak dimasukan, dan tidak ditekan.)
Exp. SD BirrulQ by U. one two
Kita bisa memvariasikan gerakan agar anak tertarik untuk belajar dan yang terpenting anak dapat menikmati proses belajar mengajar dan tahfidz Al-Qur’an.
Semoga bermanfaat, selamat mencoba
Kini engkau telah
pergi untuk mengikuti langkah kaki yang tergerak oleh hati
Sungguh harimau mati
meninggalkan belang, dan engkau meninggalkan pengalaman baru buatku
Ilmu yang tidak kudapatkan di
bangku sekolah, tetapi darimulah aku mendapatkan ilmu itu
Engkau pergi untuk berjuang
ditempat lain sesuai dengan kemantapan hati
Aku yang disini memohon do’a
agar tetap bisa mengembangakan apa yang kudapat darimu
Semoga engkau disana selalu
mendapatkan perlindungan dan hidayah dari Allah
Semoga engkau disana tidak
memangkas tali silaturahmi yang sudah kita rajut bersama
Semoga sengkau disana selalu
beristiqomah di jalan Allah
Selamat jalan kawan…pergimu
meninggalkan sedih dihati, namun itulah pilihan
Selamat jalan kawan…pergimu
meninggalkan sebuah ilmu baru
Selamat jalan kawan…selamat
jalan kawan….selamat jalan kawan
Inspiring by Ust. S_wanto,22 juni 2012 see you my brother
No comments:
Post a Comment