Adalah Pak Mun beserta istrinya yang tinggal di pinggiran desa di Kab. Sragen. Beliau berdua adalah guru yang sudah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah. Beliau bermusyawarah sama anak-anaknya yang kebetulan berprofesi sebagai tenaga pendidik. Diputuskanlah untuk membeli LCD proyektor, ide itu muncul berawal dari kebutuhan para pemuda masjid yang bekerjasama dengan oraganisasi kemanusiaan Islam ingin mengadakan penggalangan dana untuk muslim di Timur Tengah seperti Palestina, Mesir, dan Suriah. Mereka ingin menampilkan keadaan saudara-saudara muslim yang membutuhkan, untuk mempermudah hal tersebut salah satunya dengan LCD Proyektor.
Setelah itu di belilah LCD dari donasi Pak Mun beserta Istri. LCD pertama kali di pakai oleh Remaja Masjid Syahadatulloh di waktu Ramadhan kemarin dalam acara penggalangan dana untuk muslim Suriah yang sedang di landa konflik, acara dilakukan setelah sholat tarawih. Tajuk acara pada malam itu adalah pemutaran film kondisi Muslim di daerah konflik. Dengan menggunakan media LCD sebagai alat bantu untuk transfer informasi kepada Jamaah masjid ternyata cukup efektif. Terlihat para Jamaah terbawa suasana, para jamaah mengerutkan dahi, terlihat sedih dan ada juga yang "emosi" melihat keadaan muslim yang berada di lingkungan konflik. LCD proyektor memberikan gambaran yang sangat nyata tentang derita kaum muslim di sana.
Selebihnya pemanfaatan LCD untuk umum, siapa yang hendak memakai selama hal itu bersifat positif. Karena ternyata Pak Mun dan istri tidak bisa mengoperasikan itu LCD... hehehe.
Di Masjid Syahadatulloh ada TPA, anak-anak sebagai generasi penerus Islam. Kita mencoba memanfaatkan LCD untuk menarik perhatian anak-anak kampung yang tak pernah menikmati dan menggunakan media pembelajaran. Pengalaman bagi anak pinggiran tentang perkembangan teknologi
Di era modern seperti sekarang, dimana media sosial, media pendidikan dan informasi sudah berkembang dengan sangat pesat, sangat disayangkan jika santri-santri kita tidak bisa mengikuti minimal tahu tentang media pembelajaran. Dengan menggunakan media belajar berupa LCD diharapkan para santri mengenal salah satu media pembelajaran modern. Dan hal ini tentunya pengalaman tersendiri bagi anak-anak yang berada di pinggiran kampung. Berharap kelak mereka tidak "kaget" saat berada di bangku sekolah yang lebih tinggi dengan perangkat pembelajaran yang bernama LCD Proyektor.
Mempermudah penyampain pesan dan memvisualisasikan materi lebih jelas
Dunia anak adalah dunia yang bersifat riil. Penjelasaan perlu dengan sesuatu yang nyata, secara audio maupun visual. dalam dunia tpa juga demikian, dalam dunia anak.
Di Masjid Syahadatulloh ada TPA, anak-anak sebagai generasi penerus Islam. Kita mencoba memanfaatkan LCD untuk menarik perhatian anak-anak kampung yang tak pernah menikmati dan menggunakan media pembelajaran. Pengalaman bagi anak pinggiran tentang perkembangan teknologi
Di era modern seperti sekarang, dimana media sosial, media pendidikan dan informasi sudah berkembang dengan sangat pesat, sangat disayangkan jika santri-santri kita tidak bisa mengikuti minimal tahu tentang media pembelajaran. Dengan menggunakan media belajar berupa LCD diharapkan para santri mengenal salah satu media pembelajaran modern. Dan hal ini tentunya pengalaman tersendiri bagi anak-anak yang berada di pinggiran kampung. Berharap kelak mereka tidak "kaget" saat berada di bangku sekolah yang lebih tinggi dengan perangkat pembelajaran yang bernama LCD Proyektor.
Mempermudah penyampain pesan dan memvisualisasikan materi lebih jelas
Dunia anak adalah dunia yang bersifat riil. Penjelasaan perlu dengan sesuatu yang nyata, secara audio maupun visual. dalam dunia tpa juga demikian, dalam dunia anak.
Beberapa kali kita gunakan untuk acara latihan dongeng anak, dimana kami mengajari anak anak belajar mendongeng dan berceramah. Tidak muluk muluk keinginan kami, kami hanya ingin mereka memiliki dasar keberanian untuk tampil di depan umum.
LCD semoga kau memberi manfaat untuk kami. Semoga Alloh memberikan keberkahan kepada keluarga Pak Mun atas segala pengorbananya dinilai ibadah oleh Alloh...aamiin.
No comments:
Post a Comment