��Setetes madu jatuh di atas tanah��
��Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut.
��Hmmm... manis.
Lalu dia beranjak hendak pergi.
��Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi.
��Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya.
��Dia pikir,
kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya,
lagi dan lagi.
��Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu.
��Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah.
��Dan...
Tentu saja tak bisa bergerak.
��Malang nian, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu.
��Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab :
ﻣﺎ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻗﻄﺮﺓ ﻋﺴﻞ ﻛﺒﻴﺮﺓ
ﻓﻤﻦ ﺍﻛﺘﻔﻰ ﺑﺎﺭﺗﺸﺎﻑ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﻣﻦ
ﻋﺴﻠﻬﺎ ﻧﺠﺎ
ﻭﻣﻦ ﻏﺮﻕ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ ﻋﺴﻠﻬﺎ
✨"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.
��Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.
��Namun siapa yang menceburkan diri k e dalamnya, ia akan binasa."
***
No comments:
Post a Comment