Kita orang Jawa sering mendengar istilah “nyuwun” bahasa halus dari “njaluk” yang artinya adalah meminta. Kita juga sering mendengar istilah “maringi” bahasa jawa halus dari kata “menehi” yang artinya memberi atau mengasih (tidak baku). Kita sering menggoda anak-anak balita khususnya, ketika mereka membawa makanan atau sesuatu kita pura-pura minta apa yang dibawanya. Kita bisa menggunakan kata “nyuwun” atau “kasih”. Contoh, “Abi, nyuwun roti ne dik..” atau “pakdhe nyuwun le...”.
Coba kita
cermati dua contoh tersebut, kata yang sering di dengar adalah “nyuwun” atau
meminta, kita menjadikan diri sebagai orang yang meminta atau subjeknya adalah
kita (yang meminta).
Kita coba bandingkan dengan kata
“kasih”. “Abii [di] kasih rotinya dong dik....” atau “pakdhe [di]kasih
lee....”. Dari kata tersebut kita menjadikan si anak sebagai subjek untuk
memberi sesuatu walaupun artinya sama-sama kita yang meminta. “Nyuwun”
mengajarkan anak untuk meminta, sedangkan “kasih” mengajarkan anak untuk
berbagi dan memberi. Seringlah menggunakan kata “Kasih” kepada anak kita walaupun sejatinya kita meminta sesuatu
kepadanya. Insya Alloh hal ini akan melatih anak kita berbagi dan memiliki rasa empati terhadap sesama.
Wallahu a’lam bi
showab....
No comments:
Post a Comment