Perayaan tahun baru sudah berlalu, sekarang kita memasuki tahun 2013. Dalam perayaan tahun baru identik dengan foya-foya dan pemborosan. Alhamdulillah saya termasuk orang yang tidak tertarik dengan perayaan semacam itu. Ketika perayaan malam tahun baru banyak sekali terjadi kemaksiatan hampir di seluruh dunia. pemborosan sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Memang setan sangat pintar mengemas sebuah kemaksiatan agar nampak begitu indah dan menrupakan sebuah kebaikan. Berapa banyak kembang api yang sudah di hamburkan. Sebuah informasi dari televisi bahwa Ancol, sebuha tempat hiburan dan wisata yang cukup terkenal di Indonesia telah menghabiskan uang 500 juta untuk pesta kembang api dalam perayaan malam tahun baru 2013.
Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam.
Okezone.com menyebutkan bahwa di Jakarta hotel-hotel melati sudah penuh saat malam pergantian tahun, yang lebih mencengangkan ternyata pengguna kamar-kamar hotel itu adalah pasangan muda-mudi. Pertanyaanya adalah untuk apa mereka menyewa kamar hotel, padahal mereka belum memiliki ikatan pernikahan. Lengkap sudah kemaksiatan di tahun baru.
Sebagai seorang muslim tentunya kita harus menjadikan perubahan waktu dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, minggu bulan dan tahun sebagai hal yang bermanfaat baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Karena sungguh nikamt yang banyak dilupakan anak Adam adalah nikmat "sehat dan waktu luang". Marilah kita isi waktu yang kita lewati untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Semoga Alloh selalu menautkan hati kita untuk beribadah kepada_Nya. Aamiin.
Di malam tahun baru kami sekeluarga mendapatkan ujian kesabaran, ketenangan, keikhlasan dan pendewasaan dari Allah. Si Hamzah anak kami yang pertama terserang demam, malam itu panas tubuhnya mencapai 39,6 derajat celsius. Saya dan istri dimalam itu tidak tidur karena Si Hamzah sedikit-sedikit bangun. Kami obati dia menggunakan bawang merah dan kami kompres. Rupanya hal itu belu karenm banyak memberikan perubahan pada si Hamzah. Kami berdzikir dan berdo'a kepada Alloh untuk kesembuhan anak kami. Terdengar suara pawai sepeda motor sangat ramai di jalan raya, walaupun cuaca dalam keadaan gerimis. Walaupun demikian kami anggap itu sebuah pendewasaan buat kami untuk menyongsong tahun baru. Kami berharap itu adalah sebuah cobaan dan ujian dari Alloh SWT karena sayang kepada kami, dan kami berharap itu bukanlah adzab untuk kami. AMBIL PELAJARAN DI SETIAP KEJADIAN
No comments:
Post a Comment