Tuesday, January 29, 2013

diri kita istimewa


Pada zaman dahulu, hiduplah seorang guru yang bijaksana. Dai membuka sekolah tentang kehidupan di temapat tinggalnya yang dikelilingi dengan persawahan dan pegunungan serta sungai yang iarnya sangat jernih.  Ada seorang murid yang dipandang sudah pantas untuk segera menamatkan di sekolah kehidupan dan siap terjun ke masyarakat. Pemuda tersebut memiliki komitmen, visi, kecerdasan dan integritas diri. Akan tetapi dai merupakan seorang yang sulit berbicara alias gagau. Ketika sang guru memberikan kesempatan untuk “ turun gunung ” , pemuda tadi langsusng mengelak. Bagaimana ia yang masih relatif muda bisa menyampaikan pelajran tentang kehidupan kepada penduduk desa, apalagi dia mengalami gangguan untuk berbicara alias gagu.
                “ Guru yang saya hormati, terema kasih guru sudah memberikan kepercayaan kepada saysa untuk “turun gunung” pertama kalinya untuk menyampaikan misi kebenaran kehidupan. Seperti yang guru ketahui bahwa asaya mengalami gangguan berbicara. ” kata si pemuda tadi. Gurunya tersenyum seraya memberikan sebuah mangga yang masam, si pemuda menulis “asam” ketika ditanya oleh sang guru. Ketika pepaya yang diberikan, si pemuda menulis “manis”.
Ketika potongan mangga diberikan kepada burung beo yang berada di teras rumah burung beo mengucapkan “ Asam...Asam...Asam....!”, burung beo kemudian diberikan buah pepaya yang manis, namun si beo tetap mengucap “ Asam...Asam...Asam....!”.
Guru tersebut mengatakan bahwa kebenaran bukan merupakan suatu yang dihapalkan dan diucapkan saja. Kebenaran merupakan sesuatu yang diyakini benar dan tidak melanggar kaidah Islam. Seseorang lebih mempercayai tingkah laku daripada ucapan.
Terkadang kita sering melihat sesuatu hanya dari luarnya saja. Dewasa ini kalau kita lihat banyak sekali orang yang seperti diatas. Berpenampilan menawan ternyata preman. Berpenampilan keren ternyata tidak konsekwen. Berpenampilan ciamik tetapi tingkah lakunya membuat orang lain jijik. Berpenampilan rapi ternyata untuk mengelabui. Jangan kita mudah tertipu dengan “casing/cover” nya saja, tetapi kita perlu melihat jauh lebih dalam.
Don’t look the books just from the cover

Si buta berhati baja
Si tuli berjiwa pemberani
Si buntung memberikan untung
Si botak selalu berakhlak
Si bisu gemar membantu
Si ompong membuat hati menjadi plong
Si pincang suka berbincang

“dalam kekurangan kita, tersembunyi sebuah kelebihan dan manfaat untuk orang lain”

Thursday, January 17, 2013

monyet ikut-ikutan

monyet gaul....!!!

Suatu ketika, pernah dilakukan  penelitian kepada empat ekor monyet. Keempat monyettersebut diletakkan di sebuah kandang. Kemudian si peneliti menggantungkan sebuah  pisang Ambon yang besar di tengah-tengah kandang. Melihat pisang Ambon yang menggiurkan, keempat monyet pun segera menghampiri. Namun, setiap kali menghampiri pisang tersebut si peneliti langsung menyemprotkan air dengan semburan yangkeras ke arah mereka. Hal ini berlangsung secara terurs menerus dan konsisten hingga si monyet tahu ada bahaya ketika mereka akan mengambil pisang Ambon tersebut.
Beberapa waktu kemudian, seekor monyet dimasukkan ke dalam kandang tersebut. Melihat ada pisang Ambon tergantung di tengah kandang, si monyet pun ingin mengambil pisang tersebut. Begitu mendekati pisang tersebut, ketiga kinkong yang lain segera berteriak-teriak sambil menarik monyet yang baru tersebut, agar mereka tidak terkena semprot air. Walaupun agak kaget, monyet yang baru akhirnya mengerti bahwa tidak boleh mendekati pisang tersebut, dan juga ikut untuk menghalangi monyet lain yang ingin mendekat.
Secara bertahap, satu demi satu monyet dalam kandang tersebut diganti, tetap jumlah mereka selalu empat. Namun, setiap ada monyet baru yang masuk, selalu saja di halangi oleh monyet yang lain. Walaupun selang air oleh sang ilmuwan sudah di lepas sejak pergantian monyet yang pertama. Hingga penelitian berlanjut, monyet-mpnyet tersebut tidak tahu mengapa mereka dilarang dan dihalangi untuk mengambil pisang Ambon tersebut.
Sayang sekali banyak individu yang terjebak dalam pola kerja ikut-ikutan seperti hanya untuk menyenangkan si boss, pimpinan atau orang lain. “  Berfikir matang sebelum bertindak merupakan langkah yang tepat sebelum mengambil keputusan. Di dalam kehidupan profesional misalnya, banyak karyawan yang hanya ikut-ikutan melakukan sesuatu tanpa mengetahui ujung pangkalnya. Yang lebih parah lagi yang penting mengikuti arus, tanpa mengetahui arus itu akan membawanya kemana. ”
Mengutip dari perkataan C Neil Strait,
“ Perubahan selalu paling sulit bagi orang yang terlibat dalam rutinitas. Karena itu, ia sendiri telah menurunkan kualitas hidupnya dengan apa yang dapat ia tangani dengan nyaman dan tidak menyambut perubahan atau tantangan yang akan mengangkatnya naik. ”
Ada sebuah gambaran hidup yang hanya ikut-ikutan :
Berita kematian Ucok Siorangbiasa

Lahir
tahun 1955
Pendidikan
mengenyam pendidikan perguruan tinggi dan lulus tanpa predikat di ujung masa kuliah denggan nilai pas-pasan, serta selalu terpilih menjadi yang terakhir.
Pernikahan
menikah dengan Butet Sitakbaikdantakburuk
Anak-anak
ucok si orangbiasa junior dan butet sitakbaiktakburuk, dengan kecerdasan pas-pasan.
Pekerjaan          
45 tahun mengabdi di perusahaan yang biasa saja. Perusahaan yang mati segan, namun hidup tidak mampu. Ucok menduduki posisi dan jabatan yang tidak strategis, serta cenderung makan gaji buta. Ini pula yang menghantarkan keluarganya dalam kehidupan yang biasa-biasa saja.
Riwayat hidup
ucok tidak pernah menggunakan kesempatan yang ada. Selalu ingin hidup enak tanpa usaha dan tidak pernah menemukan bakat apalagi menggunakannya. Novel yang ia sukai berjudul “Langit Biru tanpa Awan” yaitu cerita tentang kehidupan yang tanpa masalah dan aman bebas dari kerja kerras dan kesulitan
Prestasi
ucok hidup tanpa tujuan, hasrat, keyakinan, kemauan dan teman.
Motto hidup
aku tidak pernah salah karena aku tidak pernah mencoba.

Pujilah secara terbuka dan kritik secara sembunyi

Mencoba memasuki dunia mereka


Dalam sebuah kelas IV di sebuah SD terdengar riuh, para siswa sedang merayakan ulang tahun Guru kesayangan mereka. Beberapa anak memberikan ucapan selamat, yang lain memberi kartu ucapan bahkan tidak sedikit yang memberikan hadiah kepad sang Guru. Tidak disangka, seorang anak yang berasal dari keluarga miskin memberikan sebiah bingkisan kecil sebagai ucapan selamat ulang tahun kepada gurunya. Sebagai anak dari seorang buruh tani, tentu teman-temannya bertanya dari mana ia mendapatkan uang untuk membeli bingkisan tersebut.
Anak ini memberikan bingkisan di urutan terakhir, sehingga seluruh temannya berteriak, “ Buka..buka...buka!”. Mereka meminta kepada ibu guru untuk membuka karena ingin mengetahui apa isi bingkisan yang diberikan kepada bu Guru, sekaligus untuk mengejeknya. Dengan tersenyum perlahan-lahan, ibu guru membuka bingkisan yang diberikan sisiwanya tersebut. Dari bingkisan tersebut, diambilnya sebuah parfum yang tinggal setengah isinya dan disemprotkan ke tubuhnya. Setelah itu, diambilnya lagi sebuah kalung yang kusam dan warnanya mulai pudar. Kalung itupun oleh bu Guru langsung dikenakan di lehernya. Semua murid terdiam dan si anak yang memberikan kalung tersebut nampak berkaca-kaca. Dengan tersenyum ibu guru mengatakan, “ Terima kasih anakku, ibu suka dengan hadiah yang engkau berikan. ” Semua murid bertepuk tangan.
Setelah kelas bubar, si anak menghampiri ibu guru dan mengucapkan banyak terima kasih bu guru mau menerima bingkisan darinya. “ Mengapa engkau memberikan parfum dan kalung yang kurang lengkap nak?  ”, tanya bu guru dengan lembut. Si anak pun menjawab dengan nada sedih, “ beberapa bulan yang lalu ibuku meninggal dunia. Barang-barang itu adalah miliknya, aku sangat bahagia ibu guru mau menerima bingkisan yang saya berikan. Saya merasa putus asa dan berfikir tidak akan melanjutkan sekolah lagi. Saya ingin menjadikan itu sebagai kenang-kenangan buat ibu guru.” Si anak pun menghela nafas panjang dan terlihat matanya mulai berkaca-kaca. “ setelah  ibu guru menerima hadiah saya, semangat saya seperti terlahir kembali bu, terima kasih bu guru”, tambah si anak tadi.
Lima tahun kemudian bu guru tadi menerima surat dari si anak yang memberi bingkisan tadi, “terima kasih bu! Saya saat ini sudah menamatkan SMP. Semua ini karena  ibu pernah menerima bingkisan sederhana ketika saya kelas IV.”  Terus sampai dia ketika lulus SMA mengirimkan surat yang sama kepada Bu Guru tadi. Bahkan, 6 tahun kemudian ibu guru ini menerima foto wisuda anak didiknya yang sederhana tersebut. Dibalik foto itu tertulis, “ untuk ibu guruku tercinta. Baju toga ini adalah karena ibu pernah menerima hadiah ulang tahun dari saya ketika kelas IV SD dulu, yang telah memacu semangat saya untuk terus semangata dalam menuntut ilmu. Jika Alloh menghendaki mohon do’a ibu guru saya akan melanjutkan ke jenjang doktoral. ” Tanpa terasa air mata si ibu guru menetes terharu sekaligus bangga dan bahagia.
Memberikan pujian kepada orang lain memang tidak membutuhkan biaya, namun banyak yang lebih suka mencela dari pada memuji. Dalam konsep hubungan manusia dikenal dengan 3P (Penerimaan, Persetujuan dan Penghargaan).
Pertama penerimaan,  seseorang akan meyadari potensi dirinya jika keberadaannya di suatu lingkungan diterima secara optimal.
Kedua adalah persetujuan, kesulitan seseorang adalah menyetujui pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat dirinya. Cara terbaik adalah menyetujui terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan.
Ketiga, penerimaan dan persetujuan kan memberikan penghargaan yang luar biasa kepada orang lain. Sehingga sebenarnya kita sedang berinvestasi loyalitas orang lain kepada kita ketika kita mampu menghargai apapun yang dilakukan.

Thursday, January 3, 2013

2013

      Perayaan tahun baru sudah berlalu, sekarang kita memasuki tahun 2013. Dalam perayaan tahun baru identik dengan foya-foya dan pemborosan. Alhamdulillah saya termasuk orang yang tidak tertarik dengan perayaan semacam itu. Ketika perayaan malam tahun baru banyak sekali terjadi kemaksiatan hampir di seluruh dunia. pemborosan sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Memang setan sangat pintar mengemas sebuah kemaksiatan agar nampak begitu indah dan menrupakan sebuah kebaikan. Berapa banyak kembang api yang sudah di hamburkan. Sebuah informasi dari televisi bahwa Ancol, sebuha tempat hiburan dan wisata yang cukup terkenal di Indonesia telah menghabiskan uang 500 juta untuk pesta kembang api dalam perayaan malam tahun baru 2013. 
     Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam. 
       Okezone.com menyebutkan bahwa di Jakarta hotel-hotel melati sudah penuh saat malam pergantian tahun, yang lebih mencengangkan ternyata pengguna kamar-kamar hotel itu adalah pasangan muda-mudi. Pertanyaanya adalah untuk apa mereka menyewa kamar hotel, padahal mereka belum memiliki ikatan pernikahan. Lengkap sudah kemaksiatan di tahun baru. 
      Sebagai seorang muslim tentunya kita harus menjadikan perubahan waktu dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, minggu bulan dan tahun sebagai hal yang bermanfaat baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Karena sungguh nikamt yang banyak dilupakan anak Adam adalah nikmat "sehat dan waktu luang". Marilah kita isi waktu yang kita lewati untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah. Semoga Alloh selalu menautkan hati kita untuk beribadah kepada_Nya. Aamiin.
      Di malam tahun baru kami sekeluarga mendapatkan ujian kesabaran, ketenangan, keikhlasan dan pendewasaan dari Allah. Si Hamzah anak kami yang pertama terserang demam, malam itu panas tubuhnya mencapai 39,6 derajat celsius. Saya dan istri dimalam itu tidak tidur karena Si Hamzah sedikit-sedikit bangun. Kami obati dia menggunakan bawang merah dan kami kompres. Rupanya hal itu belu karenm banyak memberikan perubahan pada si Hamzah. Kami berdzikir dan berdo'a kepada Alloh untuk kesembuhan anak kami. Terdengar suara pawai sepeda motor sangat ramai di jalan raya, walaupun cuaca dalam keadaan gerimis. Walaupun demikian kami anggap itu sebuah pendewasaan buat kami untuk menyongsong tahun baru. Kami berharap itu adalah sebuah cobaan dan ujian dari Alloh SWT karena sayang kepada kami, dan kami berharap itu bukanlah adzab untuk kami. AMBIL PELAJARAN DI SETIAP KEJADIAN

Hamzah bergaya dengan burung hantu