Thursday, January 30, 2020

Orang Tua 1/2 Matang

ORANGTUA “MOGOL”
(SETENGAH MATANG)

Oleh: Abdul Kholiq

Pernah makan nasi yang belum sepenuhnya masak? Masakan semacam itu dalam bahasa jawa disebut dengan masakan “mogol”. Bila dimakan bisa menyebabkan sakit perut namun bila dibuang sayang.

Orangtua “mogol” dalah orangtua yang …
Disebut Ayah-Ibu hanya karena disebabkan telah memiliki anak.
Bisa punya anak, tetapi belum bisa mendidiknya
Bisa melahirkan anak, tetapi belum bisa mandiri mengurusnya
Bisa memberi makan anak, tetapi belum bisa mengenyangkan jiwanya
Bisa memarahi anak, tetapi belum bisa meminta maaf kepadanya
Bisa menyuruh anak, tetapi belum bisa menyemangatinya
Bisa memproteksi anak, tetapi belum bisa mengimunisasi mentalnya
Bisa menuntut anak, tetapi belum bisa menumbuhkan tanggung jawabnya
Bisa berwibawa di depan anak, tetapi belum bisa ramah kepadanya
Bisa memaksa anak, tetapi belum bisa mengarahkannya

Orangtua “mogol” adalah orangtua yang …
Dewasa fisiknya, tetapi belum dewasa mentalnya
Umurnya sudah tua, tetapi belum matang mentalnya
Sudah bâligh, tetapi belum bâligh sepenuhnya
Sudah bâligh, tetapi belum âqil

Kedewasaan sering diartikan oleh orang dengan kata “bâligh”. Kata bâligh dalam pandangan kebanyakan orang mengandung arti kedewasaan secara fisik, misalkan mimpi basah (ihtilam) bagi laki-laki dan menstruasi (haidh) bagi perempuan. Sehingga siapa saja laki-laki yang sudah mimpi basah dan perempuan yang sudah menstruasi disebut sebagai orang yang sudah dewasa, dan siap untuk berperan serta melekat padanya hak dan kewajiban sebagaimana orang dewasa lainnya. Namun tidaklah demikian memaknai bâligh yang sebenarnya.
Baligh bukanlah hanya sekedar dapat membuahi dan melahirkan anak,
Baligh bukanlah hanya sekedar sudah sempurna fungsi organ seksualitasnya.

Terdapat tiga kata bâligh dalam al-Qur`an. Ketiganya disebutkan dalam konteks yang berbeda dan kalau digabungkan maka akan mendapatkan pengertian yang saling melengkapi.

1. Bâligh yang disebutkan dalam kalimat “balagha al-hulum” [QS. An-Nur: 59]. Kalimat ini mengandung kedewasaan seseorang dalam konteks kedewasaan fisik yang ditandai dengan ‘mimpi basah’.

2. Bâligh yang disebutkan dalam kalimat “balaghû al-nikâh” [QS. An-Nisa`: 6], yang berarti sudah cukup umur untuk menikah, yang ditandai dengan al-rusyd (cakap dan pandai). Kata bâligh di sini memberi pengertian tentang kedewasaan seseorang dalam konteks tanggung jawab, khususnya tanggung jawab dan kecakapan dalam mengelola harta, serta tanggung jawab yang terkait dengan mental, pikiran dan psikologis seseorang.

3. Bâligh yang disebutkan dalam kalimat “balagha asyuddah” [QS. al-Ahqaf: 15, dan QS. al-Qashash: 14], yakni telah sempurna kekuatannya, akalnya, dan pandangannya. Bâligh dalam ayat ini berbicara dalam konteks kematangan seseorang. Dalam hal ini bâligh bisa diibaratkan seperti buah yang secara alamiyah telah matang di pohonnya sehingga siap untuk dipetik atau dipanen. Jika buah yang belum matang dipetik lalu dimakan, kadang dapat membuat perut sakit atau seringkali tidak ada manfaatnya.

Ketiga pengertian bâligh tersebut jika dikolaborasikan, maka makna bâligh adalah bukan dewasa secara fisik saja, tetapi juga kedewasaan yang lebih penting lagi yaitu al-rusyd (kecakapan dan kepandaian) dan asyuddah (telah sempurna kekuatannya, akalnya, dan pandangannya).

Al-rusyd dan asyuddah itulah yang dinamakan âqil

Sudah âqil kah kita orangtua?
Anda yang lebih tahu jawabnya

Rujukan:
1. Al-Qur’an surat An-Nur ayat 59

‎وَإِذَا بَلَغَ الأطْفَالُ مِنْكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh (dewasa), maka hendaklah mereka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” (QS. An-Nur:59)

2. Al Qur’an surat An-Nisa’ ayat 6

‎وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ
“Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas, maka serahkanlah kepada mereka hartanya” (QS. An-Nur:6)

3. Al-Qur’an surat Al-Ahqaf ayat 15, dan Al-Qashash ayat 14

‎…حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ …
“... sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, ia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku …” (QS. Al-Ahqaf:15)

‎وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Dan setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat ihsan” (QS> Al-Qashash:14)

Wallahu ta'ala a'lam

♻Bebas save & share, insyaAllah berpahala jariyah
✅Jangan lupa diamalkan
l

_"Barangsiapa mengajak kepada suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya". (HR. Muslim no. 3509)_

Mendidik Karakter Gen-Z

📱 *MENDIDIK KARAKTER GEN-Z* 📱

Oleh: Abdul Kholiq

📌 _Apakah Gen-Z itu?_
📌 _Bagaimana perilaku Gen-Z terhadap Gadget?_
📌 _Bagaimana sikap orangtua terhadap Gen-Z?_
📌 _Bagaimana menumbuhkan karakter Gen-Z?_
📌 _Bagaimana menjaga karakter Gen-Z?_
📌 _Awas kecanduan Gadget!_
📌 _Jangan salah mendidik Gen-Z !_

🖱 _*Apakah Gen-Z itu?*_

Gen-Z atau Generasi Z adalah generasi yang lahir pada tahun 1995 dan seterusnya, disebut juga Generasi NET atau Gen Net ada juga yang menyebut juga Gen C. Generasi ini lahir saat internet telah berkembang pesat dalam kehidupan manusia. Mereka lahir dalam keadaan tidak mengetahui masa kehidupan tanpa internet, komputer, dan handphone. Dengan kata lain, generasi ini lahir pada era digital, sehingga dalam kehidupan mereka selalu terkoneksi dengan dunia on line.

Akibat selalu terkoneksi dengan dunia online itulah maka generasi Z merupakan generasi yang benar-benar berbeda, terputus, terjadi gap dan seolah tidak ada keterkaitan perkembangannya dengan generasi-generasi sebelumnya, sehingga generasi Z memiliki karakter yang jauh berbeda dengan generasi sebelumnya yaitu gen-X dan gen-Y yang belum banyak mengenal dunia internet.

🖱 _*Bagaimana perilaku Gen-Z terhadap Gadget?*_

Karena ketersediaan akses internet yang mudah dimanapun dan kapanpun, akhirnya Gen-Z memiliki dua perilaku pokok, yaitu ingin menuntaskan rasa penasaran dan kebebasannya.
1⃣ *PENASARAN*
Mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap media internet, karena ketersediaan informasi lengkap tentang berbagai hal menarik yang mudah didapatkan dimanapun dan kapanpun. Karena rasa penasaran yang sangat tinggi, maka dengan berbagai cara mereka berusaha untuk mengakses internet walau dihalangi atau dilarang sekalipun. Karena bagi mereka media internet adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Dengan demikian sehingga mereka memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan generasi sebelumnya:

💡Lebih menguasai berbagai pengetahuan
💡Lebih mahir dalam menggunakan teknologi digital
💡Dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus
💡Lebih cepat dalam mengambil keputusan
💡Cenderung serba instan

2⃣ *KEBEBASAN*
Karena media internet bagi mereka adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari hidup mereka, maka mereka menuntut adanya kebebasan dalam penggunaannya, sebagaimana mereka menuntut kebebasan untuk hidup. Dalam menggunakan media internet, kebebasan yang mereka inginkan antara lain:

🔓 Bebas memilih konten yang disukainya
🔓 Bebas mengembangkan potensi dirinya
🔓 Bebas mengekspresikan jati dirinya
🔓 Bebas bersosial media

Walau bagaimanapun keadaan generasi pada zaman digital ini , mereka tetaplah manusia yang terlahir dalam keadaan fitrah (1). Mereka terlahir memiliki kecenderungan kepada tauhid, condong kepada Islam, dan menyukai kebaikan (2).

🖱 _*Bagaimana sikap orangtua terhadap Gen-Z?*_

Generasi Z memiliki banyak kecenderungan positif, namun di sisi lain muncul akibat yang cenderung negatif yang harus disikapi oleh orangtua dengan bijaksana. Secara fitrah gen-Z memiliki tiga karakter, yaitu taat, pembelajar, dan berpotensi. Agar karakter-karakter tersebut tumbuh indah di dunia digital ini, maka orangtua hendaknya memberikan kepercayaan kepada mereka berupa pengakuan terhadap jati diri Gen-Z dan kemudian membimbing mereka dengan pembersamaan terhadap aktifitas mereka.

🖱 _*Bagaimana menumbuhkan karakter Gen-Z?*_

Penumbuhan karakter Gen-Z dilakukan dengan memberikan *pengakuan* kepada mereka.

🌷 *PENGAKUAN*
Mereka terlahir dalam keadaan condong kepada kebaikan, maka hendaknya orangtua berpikir positif bahwa tidak ada anak nakal. Kenakalan mereka adalah cara mereka menuntaskan egosentris, cara mereka belajar, dan cara mereka menumbuhkan potensi uniknya meskipun belum tampak buahnya. Dengan memberikan pengakuan kepada mereka dan memberikan kepercayaan kepada mereka, dapat lebih menumbuhsuburkan karakter-karakter mereka, baik karakter keimanan, karakter belajar, maupun karakter bakat mereka.

1⃣ *Karakter keimanan*
Anak yang diberi kepercayaan dari orangtuanya, maka anak akan merasa dirinya adalah anak yang baik dan bisa dipercaya, maka secara fitrah anak akan senantiasa menjaga kepercayaan tersebut untuk melakukan hal-hal yang dibolehkan syariat dalam berselancar dengan internet. Hal ini akan menguatkan moral anak atau karakter keimanan anak.

2⃣ *Karakter belajar*
Anak yang diberi kepercayaan dari orangtuanya akan lebih bergairah dalam belajar tanpa rasa takut akan gagal atau berbuat salah, karena gagal dan salah adalah kewajaran dalam proses belajar. Dengan demikiaan anak akan menjadi pembelajar yang tangguh sesuai dengan gaya belajarnya.

3⃣ *Karakter bakat*
Anak yang diberi kepercayaan dari orangtuanya akan lebih leluasa mengembangkan potensi uniknya (bakat), disisi lain media internet menyediakan banyak hal terkait potensi uniknya tersebut, sehingga potensi bakat anak akan lebih berkembang melalui media internet tersebut.

🖱 _*Bagaimana menjaga karakter Gen-Z?*_

Menjaga karakter Gen-Z agar tidak tersimpangkan, dilakukan dengan *membersamai* mereka.
🌷 *PEMBERSAMAAN*
Tidak cukup hanya dengan memberikan kepercayaan saja, karena tanpa pembersamaan dikhawatirkan anak akan melakukan penyimpangan akibat pengaruh dari kebebasan internet yang didalamnya juga terdapat banyak keburukan. Dengan adanya pembersamaan setelah pemberian kepercayaan, maka diharapkan karakter-karakter anak yang tumbuh akan lebih terjaga dari penyimpangan-penyimpangan akibat pengaruh-pengaruh buruk media internet, sehingga akan terjaga karakter imannya, karakter belajarnya, dan karakter bakatnya. Pembersamaan dalam hal ini tidak dapat disamaartikan dengan pengawasan ketat sehingga mengganggu kebebasan anak. Dengan membersamai anak ketika berselancar di dunia internet, diharapkan orangtua dapat mengetahui aktifitas anak sehingga orangtua dapat memberikan perhatian, mendengar, menjawab pertanyaan anak, memberikan empati, mengarahkan, membimbing, berdialog, dan banyak hal lain yang dapat dilakukan orangtua terhadap anak.

1⃣ *Karakter keimanan*
Banyak sekali konten yang dapat merusak moral anak yang terpampang pada media internet, baik tentang pemahaman agama yang menyimpang, pornografi, berita dusta (hoax), dan konten yang dapat merusak moral lainnya. Dengan adanya pembersamaan orangtua terhadap anaknya maka orangtua dapat memberikan arahan mana yang salah dan benar, memberikan penjagaan, perlindungan, dan motivasi anak untuk menjadi pribadi yang bermoral dan taat beribadah kepada Allah ta’ala.
2⃣ *Karakter belajar*
Dengan banyaknya konten media internet yang menarik dan mudah didapatkan, akan menjadikan rasa penasaran anak meningkat berlebihan. Hal ini akan menjadikan anak lupa waktu sehingga sering disebut dengan istilah kecanduan gadget atau kecanduan media internet. Diantara kecanduan media internet antara lain adalah kecanduan game online. Dengan pembersamaan ini maka anak akan terbantu untuk membatasi dirinya, dengan mengingatkan waktu makan, waktu ibadah, waktu istirahat, dan aktifitas offline lainnya, sehingga karakter belajar anak tetap tumbuh indah tanpa melampaui batas.
3⃣ *Karakter bakat*
Menemukan potensi berupa bakat bukanlah hal mudah, maka dengan pembersamaan ini anak akan terbantu oleh orangtuanya untuk menemukan potensi bakat uniknya, Kemudian orangtua dapat membimbing anak untuk fokus pada potensi bakat tersebut dan menyiasati potensi keterbatasannya. Dengan terfokus pada kelebihan, maka anak akan mempelajari hal-hal yang dibutuhkannya saja, sehingga tidak banyak hal sia-sia yang dilakukannya.

🌷 _*Awas kecanduan Gadget!*_

Sebagaimana telah dimaklumi bahwa cara belajar Gen-Z menggunakan gadget, cara bersosial mereka, belanja mereka, diskusi mereka, alarm, jam, peta, dan fasilitas-fasilitas hidup lainnya ada pada gadget. Sehingga dari bangun tidur sampai tidur lagi mereka selalu bersama gadget. Mereka tidak dapat lepas dari gadget, karena gadget merupakan perangkat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.
Apakah itu yang dinamakan kecanduan?

Disisi lain ada seorang anak bermain game online pada gadget hingga lupa sholat, makan terlambat, mandi tidak teratur, dan ketidakteraturan hidup lainnya, jika dijauhkan dari gadget bereaksi dengan reaksi yang berlebihan, berontak, marah.
Apakah itu yang dinamakan kecanduan?
Tentu saja kasus yang kedua inilah yang dinamakan kecanduan gadget.
Bagaimana cara mengatasinya?
Mengatasinya dengan pembersamaan untuk menjaga karakter mereka. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.

Jangan tergesa menyimpulkan bahwa anak telah kecanduan gadget atau kecanduan game. Jika diukur dengan ukuran gen-X, maka jika anak Gen-Z lebih menyukai bermain game dengan gadgetnya dibanding bermain dengan aktifitas fisik, pastilah anak Gen-Z dihukumi kecanduan. Padahal bisa jadi perilaku anak tersebut adalah wajar-wajar saja bagi Gen-Z.

Bersamailah ananda ketika mereka berselancar di dunia internet, berilah apresiasi terhadap apa yang mereka lakukan, dengarkan keluhan mereka, dampingi mereka, peluk ciumlah mereka, jagalah mereka, dan berilah mereka jaminan, maka orangtua akan dapat membantu menumbuhkan kesadaran anak, sehingga anak akan menggunakan gadget dengan bijaksana.

🌷 _*Jangan salah mendidik Gen-Z !*_

Hal yang perlu dihindari dalam mendidik karakter Gen-Z antara lain:

1⃣ *Sterilisasi*
Anak disterilkan dari dunia internet, baik dalam bentuk pelarangan, ancaman, hukuman, atau sejenisnya. Hal ini akan melukai fitrah anak, yang dikhawatirkan akan menjadi tidak tumbuhnya karakter-karakter anak karena luka tersebut.

2⃣ *Pembiaran*
Pembiaran akan menjadikan anak tidak terarah, tak terkendali, dan bimbang tentang dirinya. Hal ini akan menjadikan karakter-karakter anak tumbuh tak terarah sehingga akan memunculkan perilaku-perilaku merusak pada diri anak.

_*KESIMPULAN:*_
Dalam mendidik karakter Gen-Z, orangtua harus berlaku bijak bahwa Gen-Z tak dapat terpisahkan dengan media internet. Karena media internet adalah bagian dari hidup mereka. Maka yang harus dilakukan orangtua adalah memberikan kepercayaan kepada mereka dalam penggunaan media internet, kemudian membersamai mereka dalam aktifitas mereka. Memberikan kepercayaan kepada mereka untuk menumbuhkan karakter-karakter mereka, dan membersamai mereka untuk menjaga karakter-karakter mereka dari penyimpangan.

Segala sesuatu yg dibutuhkan manusia untuk hidup berhak dipelajari oleh generasi ini, selama mereka membutuhkan dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Apalagi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam telah bersabda:

‎أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ
‎دُنْيَاكُمْ

_“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu.” (HR. Muslim, no. 2363)_

Dari generasi ke generasi selalu ada perubahan zaman seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat mempengaruhi karakter diri dan sosial.Gen-X yang telah melahirkan Gen-Z harus lebih siap menghadapi dan menerima kondisi zaman Gen-Z.

_*Catatan kaki:*_
(1) Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

‎كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
_"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi" (HR. Muslim)_

(2) Dijelaskan dalam sebuah hadits qudsi:

‎إِنِّيْ خَلَقْتُ عِبَادِيْ حُنَفَاءً ، فَاجْتَالَتْهُمُ الشَيَاطِيْنُ عَنْ دِيْنِهِمْ
_“Sesungguhnya Aku (Allah) menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan hanif (condong kepada tauhid), kemudian syetan-syetan menyesatkan mereka dari agamanya”._
(dikutib dari tafsir Ibnu Katsir)


Wallahu ta'ala a'lam

♻Bebas save & share, insyaAllah berpahala jariyah
✅Jangan lupa diamalkan

_"Barangsiapa mengajak kepada suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana pelakunya". (HR. Muslim no. 3509)_

Tuesday, January 28, 2020

Kalimat Tauhid dan Hijabmu

Nak.....pegang teguh kalimat Tauhid yang menyatakan tiada Rabb selain Allah.
Nak.....tetap jaga apa yang perintah Rabbmu dan jauhi semua larangan.
Nak.....jadikan kalimat tauhid sebagai petunjuk mu dalam berfikir, merasa dan berjalan.
Nak.....penuhi akalmu, hatimu dan setiap gerakmu dengan kalimat tauhid
Nak.....gerahmu dalam berhijab harus kau pertahankan sebagai bukti dihatimu ada keinginan mencari ridho dari Rabbmu
Semoga Allah berikan istiqomah kepada kalian berdua.....Istiqomah sampai nyawa berpisah....aamiin.

Wednesday, January 15, 2020

Kalau Bukan Milikmu Tinggalkan!!!

Masih tentang Az Zahra Camp Quran 1 yang kami adakan akhir tahun kemarin. Seperti biasa, kita selalu mempersiapkan sebuah event, jauh hari sebelumnya. Pun dengan kami sebagai panitia. Sebulan sebelum acara dilaksanakan kami melakukan survey tempat untuk kegiatan. Saya bersama beberapa teman mengadakan survey menuju tempat yang sudah kami tentukan. Dengan naik Panther '02 Bismillah kami menuju tempat yang berada di lereng gunung Lawu, tepatnya di Segoro Gunung, Ngargoyoso, Karanganyar. 
Kami mencari  rumah sewa yang bisa kami manfaatkan untuk acara kami. Setelah beberapa saat kami menemukan rumah yang cukup representatif untuk kegiatan kami. Kami memilih dua rumah yang berdekatan cukup untuk putra dan putri. Diantara rumah tepisahkan dengan sebuah kebun yang ditanami dengan berbagai macam sayur, ada wortel, sawi, seledri dan "Jipan". 
Ada salah seorang teman kami yang iseng cabut wortel yang ada di kebun itu. Dia cuci wortel kemudian dia makan wortel itu. Tetapi temen saya di tegur oleh si Hamzah anak saya. "Pakdhe Marno i makan wortel ndak bilang yang punya. dosa dhe....!".
Awalnya teman saya tenang aja, ndak begitu memperhatikan apa yang disampaikan Hamzah. Dilain kesempatan Hamzah bicara ke saya, " Bi, Pakdhe Marno i nyolong wortel." " Kok bisa le....sudah ijin sama yang punya kali...??". " Ndak yo....wong tadi pas jalan ambil wortel, dicucui trus dimakan e..!" tambahnya.
Nampaknya Pakdhe Marno menyaksikan apa yang Hamzah katakan kepada saya. Kemudian teman saya mengembalikan sisa wortel yang dia makan, ditanam lagi ke dalam tempatnya tadi. Namun, ternyata hal itu terekam dalam memori Pakdhe Marno, ada kegelisahan yang bergejolak di dalam dirinya. Kenapa dia sampai di tegur sama anak kecil? Padahal apa yang dikatakan oleh Si Hamzah selalu ditanamkan ke anak-anaknya. "Tidak boleh kau ambil barang yang bukan milikmu. Jangan....!!! karena itu bukan hakmu". Tetapi justru hari itu Pakdhe Marno melakukan kesalahan dengan melanggar apa yang selalu ditanamkan dan dikatakan kepada anak-anak nya.
Waktu berlalu, Pakdhe Marno sebenarnya bukan bagian dari kepanitiaan maka tidak ada dalam daftar sebagai pendamping. Entah kenapa kemudian saya sebagai ketua kegiatan berfikir untuk memasukan beliau dalam daftar panitia. Kemudian saya usulkan beliau untuk ikut serta dalam kepanitian kepada kepala sekolah. Dan alhamdulillah, Allah mengijinkan untuk ikut kedalam daftar kepanitiaan.
Pakdhe Marno adalah seorang Cleaning Servis di sekolah kami. Saya masukan beliau ke bagian perkap. Ketika saya sampaikan itu nampak Pakdhe Marno begitu senang, langsung di jawab " Ya Siap....!!!.
Ternyata kegelisahan Pakdhe Marno selama survei mendapatkan titik terang, beliau akan ikut serta dalam kepanitiaan Az Zahra Camp Qur'an 1. Tujuan yang utama beliau adalah ingin minta maaf kepada pemiliki kebun, untuk mencari pengesahan wortel yang beliau makan. Bahkan beliau berujar seandainya ndak ikut Az Zahra Camp maka beliau akan mendatangi sendiri suatu saat nanti untuk mencari pengesahan sebuah wortel yang telah dimakanya. Kemudian saya bisa mengambil beberapa hikmah dari ikutnya Pakdhe Marno, Allah yang menggerakan saya untuk memilih beliau menjadi tambahan panitia dalam acara kami. 
Beberapa hikmah / pelajaran dari beliau yang dapat saya ambil diantaranya :
- Saat hati bersih, ketika ada barang yang subhat/ haram masuk kedalam dirinya maka akan mudah terdeteksi.
- Hidayah/peringatan dari Allah dapat datang dari siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Dalam hal ini Pakdhe Marno diperingatkan oleh seorang anak kecil, Si Hamzah.
- Selalu berusaha untuk melatih hati agar senantiasa "sensitif" terhadap setiap perbuatan dosa, dan segera menangkap jika hidayah sudah berada di depan mata. 
- Saat hati sedang peka, kita akan merasa tidak tenang saat melakukan dosa, perasaan akan gelisah. 
* Sebuah curhatan dari Pakdhe Marno karena wortel dan teguran Si Hamzah
Makasih Pakdhe Marno, darimu saya belajar....Tuh Pakdhe Marno anak muda yang pakai jaket item, peci putih, mengepalkan tangan dan berbaju orange...hehehe.

Tuesday, January 7, 2020

Az Zahra Camp Qur'an 1




Di penghujung 2019 kami mengisinya dengan kegiatan muqoyam qur'an yang kami adakan bersama para santri PPTQ Az Zahra Sragen. Kebetulan saya diberikan amanah untuk menjadi koordinator dalam mengadakan acara tersebut. Mulai dari penentuan waktu tempat dan teknisnya. Kerjasama dengan team dengan memberikan kepercayaan penuh pada setiap bidang dan selalu berusaha menjaga perasaan agar team berjalan baik dan menyenangkan.
Survei tempat kami lakukan, satu tempat yang menjadi tujuan kami adalah sebuah bukit yang bernama Segoro Gunung, Ngargoyoso, Karanganyar. Lokasi di lereng Lawu dibawah wahana Paralayang yang cukup dingin dan tenang.
Kita pilihkan tempat yang cukup nyaman, view dari rumah villa cukup indah melihat kebawah namapak dataran rendah dengan berbagai bangunan  dan kerlip lampu indah di malam hari. Tepat di atas rumah yang kami sewa adalah hutan pinus yang khas dan indah nuansa alamnya.
Tujuan kami yang utama adalah menutup akhir tahun dengan bergaul bersama Al Qur'an. Sehingga akhir tahun kami menjadi satu moment yang penuh dnegan keberkahan dan keridhoan Allah Ta'ala. selain itu kami ingin menjauhkan santri dari hiruk pikuk perayaan tahun baru yang sama sekali tidak ada contoh dari Rosululloh. Justru banyak yang mengahbiskan dengan foya-foya, kemaksiatan dan kesiasiaan belakan.
alhamdulillah acara lancar dengan pencapaian tertinggi 1/2 juz yang berhasil di selesaikan santri. Santri bahagia, ustadz/zah pun bersuka cita....hehehe.




Monday, January 6, 2020

Tenang yang menular....hehehe.

Pernah merasa panik dan ditambah panik oleh kepanikan orang lain yang kita cipatakan???. Pernah melihat teman kita yang terlihat tenang padahal ada masalah besar di depanya dan kahirnya kita jadi tenang???
Pernah melihat anak kecil memanjat pohon dengan tenangnya justru kita yang jadi panik????
Panik dan tenang pada hakikatnya kita sendiri yang menciptakan, kemampuan kita mengolah emosi dan besarnya rasa berserah kita sangat berpengaruh pada hal itu. Disamping itu pengalaman yang pernah dialamai menjadi faktor lain yang menjadikan kita tenang atau panik dalam kondisi tertentu. 


Hamzah bergaya dengan burung hantu