Thursday, October 26, 2017

Penyesalan itu penting....!!!!

Amarah membuat semua yang "wah" terlihat seperti sampah.
Saat amarah datang, kontrol diri justru menghilang.
Saat amarah menguasai, logika pun akan lari.
Saat amarah memuncak, ketenangan hati terasa teracak-acak.
Saat amarah tinggi, akal sehat akan mudah pergi.
Setelah amarah berlalu, penyesalan datang bagaikan hantu. Bertanya kenapa aku begini, kenapa aku begitu.
Penyesalan adalah titik balik, titik balik untuk mengembalikan semua yang "wah" terasa "wah", mengembalikan kontrol diri yang hilang, logika yang lari akan kembali, ketenangan hati yang teracak akan kembali pada rasa yang layak, akal sehat yang pergi akan datang menguasai kembali.
Penyesalan itu penting, sepenting air untuk ikan. Penyesalan itu penting, sepenting makanan untuk kekuatan. Penyesalan itu penting sepenting nasehat untuk jiwa.
Untukmu anaku, maafkan abimu yang membentak, berkata keras dan terkadang memukulmu. Seharusnya aku bisa lebih bersabar dalam mendampingimu, karena engkau adalah sebuah amanah dariNya yang harus di jaga. Robbii hablii sholihin.
#emosibikinsakithati
#bersabarituharus
#penyesalanu/lebihbaik
#hamzah4giveme

Wednesday, May 3, 2017

Untukmu Saudaraku Penuntut Ilmu


Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Saudaraku semoga kesehatan, keberkahan, keistiqomahan dan keselamatan tercurahkan kepadamu, kepadaku dan kepada kita semua. Alhamdulillah kondisi keluarga Indonesia sehat, baik dan semoga senantiasa dalam perlindungan dan selalu dalam naungan hidayah dari Allah Taala.
Wahai Saudaraku, kita tahu dunia ini adalah suatu tempat dimana ujian dan godaan akan terus kita alami sampai kita berpisah dengannya. Lapang sempit, sehat sakit, sukar sulit, lebih kurang, semua ujian bagi kita, naik tingkat atau justru terjun bebas keimanan kita saat menghadapi ujian tersebut. Semoga kita senantiasa dinaikan tingkat keimanan kita dalam kondisi apapun.
Jauhmu dari kami merupakan ujian kecil dari Nya, jauhmu dari kami adalah upaya untuk mencari ridhoNya. Bukankah bertemu dan berpisah karena Allah merupakan hal yang disukai dan diridhoi olehNya??  Semoga kamu tidak lupa untuk apa kamu di situ, semoga engkau selalu teringat tujuan utama kamu jauh dari kami. Ingat Saudaraku, Qorin mu selalu membisiki mu untuk menjauh dari Rabbmu, menjauhkanmu dari niat ikhlasmu dalam menuntut ilmu. Ingat selalu arah kompas mu, untuk apa kamu melakukan ini dan itu?. Pastikan arah kompasmu untuk Allah yang menguasai segala sesuatu.
Saat kaki tak bisa melangkah untuk memelukmu selalu ada tangan untuk menengadah sebagai pengobat rasa rindu dan cinta kepada saudaraku. Memohon kepada Rabb semesta Alam agar dirimu senantiasa berada di jalan yang mendatangkan keridhoaNya dan selalu dijauhkan dari segala yang mendatangkan murkaNya. Kita tahu bahwa doa merupakan senjata seorang muslim tak berat dibawa dan dapat digunakan kapan saja, doa merupakan sarana untuk kita saling mengasihi, menjaga dan melindungi.
Semoga ilmu yang kau dapatkan kelak bermanfaat untukmu dan seluruh umat yang  mencari keridhoan Allah. Sabarmu merupakan kunci untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Syukurmu merupakan penggerak hati untuk terus berburu ilmu. Dan ingat kemaksiatanmu yang bisa menutup semua pintu masuk ilmu kedalam relung hati dan jiwamu. Sungguh ilmu itu adalah sebuah pelita dan akan meredup bahkan padam dengan kemaksiatan yang ada.
Entah kapan kita akan berjumpa, entah kapan kita akan bertatap muka. Tapi selalu terlantun doa  agar kelak kita bisa bersama di tempat yang penuh dengan nikmat dan bahagia.
Kami tak tau kondisimu disana, tetapi selama kita berpegang teguh pada Allah dan Rosulnya maka yakinlah kebahagiaan akan terus bersemayam dalam dada. Tak pantas aku mengguruimu tapi ini merupakan nasehat yang ingin aku sampaikan sebagai saudaramu. Agar kelak aku mampu menjawab pertanyaan tentang apa yang sudah aku lakukan untuk saudaraku yang sedang menuntut ilmu.
Sakmene wae pesene soko kang mas mu, Ojo lali muhasabah kanggo opo awak iki diciptakno marang Gusti Kang Moho Kuoso. Sanajan awakmu adoh nengkono nanging doa sing iso nyedakno. Opo gunane awak cedak nanging ati adoh? Doa sarono kanggo nyedakno atiku lan atimu....hehehe.
Ojo lali doa kanggo keluarga Indonesia, mugo tansah paring Istiqomah anggone ibadah. Doa kanggo bapak ibu, kangmas mbakyu lan ponakanmu.
Sak iki rupamu koyo ngopo leee.....leeee!!
Yen sempet mbukak blog ku yach. Insya Allah update saben sasi
Wis gek ndang sinau, ibadah ojo wegah, dzikir ojo kikir. Mugo tansah pikantuk pitedah lan pitulungan saking Allah taala. Assalamualaikum warohmatullohi wa barokaatuh.

Guru......"sebuah_muhasabah"

Mari Kita Tanya Diri Kita! Apakah Aku Guru… !
yang rajin bersepatu
tapi malas baca buku
aku tak bisa meramu
pembelajaran yang bermutu
karena ilmuku cuman segitu
seperti berat untuk maju
seperti enggan tuk berpacu

Apakah Aku Guru… !
yang sering mencuri waktu
demi kepentingan pribadiku
kadang di kelas hanya termangu
memikirkan sawah ladangku
tak jarang pula jari tanganku
mengambil HP dalam saku
seperti tak peduli pada muridku
pintar ataukah dungu ?

Apakah Aku Guru… !
yang tak merasa khianat
walau kerap datang terlambat
bila bel istirahat berbunyi telat
aku protes dan mengumpat
bila gajiku terhambat
kedua alisku pasti terlipat
hanya hak yang sering diingat
sementara kewajiban hanya dicatat

Apakah Aku Guru… !
yang selalu memberi tugas
tapi jarang memperjelas
terkadang tinggalkan kelas
karena lelah dan malas
tak peduli belum apa tuntas
pelajaran yang harus dibahas
seakan kewajiban dan tugas
tak menjadi prioritas

Apakah Aku Guru… !
yang membanggakan sertifikasi
tanpa memikirkan prestasi
yang mengharapkan naik gaji
tanpa kwalitas yang mengimbangi
sungguh kutak mengerti
sesungguhnya apa yang kucari

Dan apakah aku Guru… !
yang mungkin tak layak ditiru
kasihan engkau muridku… !
lalu bagaimana nasibmu ?
maafkan aku… !

#Menampar_diri_agar_menjadi_Guru_sejati_#

Tuesday, March 28, 2017

Cerita saat si Hamzah demam

Beberapa hari yang lalu si Hamzah badanya panas. 39℃ angka yang ditunjukan termometer saat kami selipkan di ketiaknya. Cukup tinggi sehingga dia ndak banyak gerak seperti biasanya. Perlu ada pelajaran yang kita berikan dari setiap kejadian. Perlu kita ajarkan hikmah agar hidup lebih berkah. Perlu kita ajarkan manfaat tersembunyi dari apa yang terjadi agar hidup lebih nikmat.
" Panasmu bisa buat menebus dosa hamz, tapi syaratnya harus sabar?" bilang saya ke dia. Dia hanya diam karena kondisi memang lagi panas. Biasanya dia ngejar dengan pertanyaan " lha knapa???".
Akhirnya kita yang perlu "mancing" dengan bertanya, " tahu ndak kenapa hamz?"
"Ndak tahu bi....!" Katanya lemas.
"Kata Rosululloh orang yang sakit itu bisa menggugurkan dosanya hamz..!!. Dosa ndak sopan sama orang tua, teriak-teriak dan dibilangin "ngeyel", suruh ngaji ndak mau dan masih banyaaaakkkk lagi."
[Dalilnya Nih tak kasih......]
“Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim no. 2575).

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).

“Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhari)

Menjelang tidurnya kita biasa cerita sebelum tidur. Kali ini saya cerita tentang seorang sahabat Rosululloh yang meminta sakit demam tapi sakit tersebut tidak mengganggu ibadahnya. Dialah Ubay bin Ka'ab.
Ubay bin Ka’ab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Nabi. Ia berasal dari kaum Anshar dari suku Khazraj. Ia masuk islam dalam Ba’iah Aqabah. Kecerdasan dan kearifannya membuatnya menjadi hafidz atau penghafal Al Qur’an dan memperoleh kepercayaan Nabi sebagai salah satu dari penulis wahyu Allah.

Pada suatu hari, Rasulullah SAW berkata kepadanya, “Hai Ubay bin Ka’ab, aku dititahkan untuk menyampaikan Al Quran kepadamu.” Dengan hati-hati ia menanyakan kepada Rasulullah saw., ”Wahai Rasulullah, ibu-bapakku menjadi tebusan anda! Apakah kepada anda disebut namaku?” Rasulullah saw. menjawab, “Benar! Namamu dan turunanmu di tingkat tertinggi.”

Lihatlah, siapa sahabat yang mulia ini, hingga Allah pun secara khusus memerintahkan Nabi untuk menyampaikan Al Qur’an kepadanya dengan menyebut namanya. Tentulah ornag yang cerdas dan bisa memahami hikmah dengan sempurna yang pantas diberi amanah Al Qur’an.

Dengan kecerdasan dan pemahaman yang dalam akan penghambaan diri di dalam islam ini pulalah ia memilih untuk menderita sakit demam sepanjang hidupnya.

Suatu ketika ada seorang lelaki yang bertanya kepada Nabi saw.tentang penyakit yang dialaminya, dan apa yang akan diterimanya karena penyakitnya tersebut. Nabi saw. bersabda, “Itu adalah penghapus dosa (kaffarah).”

Ubay yang saat itu hadir, seketika bertanya, “Walau sakit yang sedikit, wahai Rasulullah!”

“Ya,” Kata Nabi saw., “Walau hanya tertusuk duri, atau yang lebih ringan dari itu.”

Suatu ketika Ubay bin Ka’ab merasakan demam, ia teringat akan sabda Nabi SAW tersebut, maka ia pun berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta, agar Engkau tidak menghilangkan demam panas ini dari tubuh Ubay bin Ka’ab, hingga aku bertemu dengan-Mu. Tetapi janganlah demam ini menghalangi aku dari shalat, puasa, haji dan jihad di jalan-Mu.”

Tuesday, March 14, 2017

Takut Dosa

Suara isak tangis seorang anak dengan lirih mengusik suasana khusuk jamaah magrib di kala itu. Selepas salam seorang anak kecil datang menghampiri ku, ternyata si Hamzah yang tadi terisak. Okey.....perlu dicari tahu apa yang terjadi sampai dia terisak.
Sampai rumah kita "introgasi" si dia, " Ham, tadi di masjid kok nangis emang knapa?"
"Aku didorong sama Syahrin sampai jatuh...." jawabnya.
" lha ko ndak kamu balas kenapa??" Tanya saya lanjut.
Jawabnya singkat, padat dan entah dari mana, "aku takut dosa bi....".
Lha ini anak baru 5 tahun, dapat jawaban dari mana, yang ngajarin siapa. Tapi seneng juga denger jawabnya, semoga senantiasa tertanam dalam benak dan hatimu nak. Karena dewasa ini semakin menipis rasa takut akan dosa. Semakin besar keangkuhan untuk menantang dosa. Perlu keistiqomahan iman yang tertanam dalam hati untuk menjauhinya.
Perlu dilatih rasanya kepekaan hati ini untuk mendeteksi dosa yang terkadang berbungkus indahnya kata maupun tingkah laku.
Perlu ilmu untuk mendeteksi ini perbuatan dosa atau sesuatu yang boleh dikerjakanya.
Akhirnya saya kuatkan si Hamzah. "Kalau kamu mau memaafkan maka kamu ndak usah dibalas tapi juga ndak boleh nangis. Kalau Hamzah tidak terima di dorong, saat terjatuh.... bangun dan balas"
Kami berfikir kenapa dia kami bolehkan untuk membalas. Karena jika memang dia dalam posisi yang benar maka harus mempertahankan kebenaran tersebut, jika dia kamu tidak salah maka jangan mudah untuk mengalah dan menyerah.
Biasanya sih kita selalu komunikasi kalau ada "kejadian" yang bisa kita ambil hikmah dan pelajaran darinya.
Semoga engkau, aku dan keluarga kita senantiasa takut untuk berbuat dosa. Berani untuk membela kebenaran, jangan mengalah dan menyerah saat kita tidak salah..aamiin.

Monday, March 6, 2017

Kembali menulis.....

Saat kita "ingin" sesuatu, awalnya akan terbayang hal-hal yang akan menggagalkan "ingin" tersebut. Maka perlu dipaksa agar hal negatif yang terbayang tidak menjadi bayang-bayang yang selalu mengikuti kemanapun kita pergi. Seorang teman menasehatkan bahwa  "langkah pertama akan menentukan langkah berikutnya". Tergantung kita  mau atau tidak, yakinlah saat kau "mau" pasti "mampu". Minimal jika gagal kita "mampu" menemukan penyebab kegagalan. Pun jika berhasil kita telah mampu menemukan jalan keberhasilan.
Dalam "mau" ada satu penyakit yang menjangkiti yaitu "inkonsistensi" atau rasa bosan yang menghantui. Contoh mudah saat kita ingin bisa berenang maka kita perlu berlatih, namun saat ditengah jalan kita bosan untuk berlatih dan bahkan berhenti karena kebosanan tersebut maka tak mampu kita untuk berenang.
Sama halnya menulis, lama sudah saya tak mengisi blog untuk sekedar menulis. Ada titik inkonsistensi selam sekian bulan. Maka perlu tuh dipaksa biar "in" dalam "inkonsistensi" nya hilang. Yang tinggal hanyalah konsistensi untuk berusaha menulis kembali.......!!! "Nulis iku iso marai ngomong tambah lamis". Ayooo nulis yo........Bismillahi arrahman arrahim...let's go!!! Mulailah menulis....karena bahasa tulis beda dengan bahasa "bicara".

Hamzah bergaya dengan burung hantu