Wednesday, December 30, 2015

100 keindahan akhlak Rosululloh

100 AKHLAK dalam Keindahan PRILAKU RASULULLAH *
Semoga bermanfaat...
Al-Imam Jakfar Shadiq RA berkata :
"Saya tidak ingin seseorang meninggal dunia sementara ia belum mengetahui sebagian perilaku Rasulullah Saw."
1. Ketika berjalan, beliau berjalan secara pelan-pelan dan wibawa.
2. Ketika berjalan, beliau tidak menyeret langkah kakinya.
3. Pandangan beliau selalu mengarah ke bawah.
4. Beliau senantiasa mengawali salam kepada siapa saja yang dilihatnya... tidak ada seorangpun yang mendahuluinya dalam mengucapkan salam.
5. Ketika menjabat tangan seseorang, beliau tidak pernah melepaskannya terlebih dahulu.
6. Beliau bergaul dengan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap orang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang paling mulia di mata Rasulullah.
7. Bila memandang seseorang, beliau tidak memandang sinis bak pejabat pemerintah.
8. Beliau tidak pernah memelototi wajah seseorang.
9. Beliau senantiasa menggunakan tangan saat mengiyaratkan sesuatu dan tidak pernah mengisyaratkan dengan mata atau alis.
10. Beliau lebih banyak diam dan baru akan berbicara bila perlu.
11. Saat bercakap-cakap dengan seseorang, beliau mendengarkan dengan baik.
12. Senantiasa menghadap kepada orang yang berbicara dengannya.
13. Tidak pernah berdiri terlebih dahulu selama orang yang duduk bersamanya tidak ingin berdiri.
14. Tidak akan duduk dan berdiri dalam sebuah pertemuan melainkan denganu mengingat Allah.
15. Ketika masuk ke dalam sebuah pertemuan, beliau senantiasa duduk di tempat yang akhir dan dekat pintu, bukan di bagian depan.
16. Tidak menentukan satu tempat khusus untuk dirinya dan bahkan melarangnya.
17. Tidak pernah bersandar saat di hadapan masyarakat.
18. Kebanyakan duduknya menghadap kiblat.
19. Bila di hadapannya terjadi sesuatu yang tidak disukainya, beliauu senantiasa mengabaikannya.
20. Bila seseorang melakukan kesalahan, beliau tidak pernah menyampaikannya kepada orang lain.
21. Tidak pernah mencela seseorang yang mengalami kesalahan bicara.
22. Tidak pernah berdebat dan berselisih dengan siapapun.
23. Tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali bila orang tersebut bicara sia-sia dan batil.
24. Senantiasa mengulang-ulangan jawabanya atas sebuah pertanyaan agar jawabannya tidak membingungkan pendengarnya.
25. Bila mendengar ucapan yang tidak baik dari seseorang, beliau tidak mengatakan mengapa si fulan berkata demikian, tapi beliau mengatakan, bagaimana mungkin sebagian orang mengatakan demikian?"
26. Banyak bergaul dengan fakir miskin dan makan bersama mereka.
27. Menerima undangan para abdi dan budak.
28. Senantiasa menerima hadiah, meski hanya seteguk susu.
29. Melakukan silaturahmi lebih dari yang lain.
30. Senantiasa berbuat baik kepada keluarganya tapi tidak melebihkan mereka dari yang lain.
31. Senantiasa memuji dan mendukung pekerjaan yang baik dan menilai buruk dan melarang perbuatan yang jelek.
32. Senantiasa menyampaikan hal-hal yangu menyebabkan kebaikan agamau dan dunia masyarakat kepada mereka dan berkaliu-kali mengatakan, "Orang-orang yang hadir hendaknya menyampaikan segala yang didengarnya kepada orang-orang yang tidak hadir."
33. Senantiasau menerima uzur orang-orang yang punya uzur.
34. Tidak pernah merendahkan seseorang.
35. Tidak pernah memaki atau memanggil seseorang dengan gelar yang jelek.u
36. Tidak pernah mengutuk orang-orang sekitar dan familinya.u
37. Tidak pernah mencari-cari aibj orang lain.
38. Senantiasa menghindari kejahatan masyarakat, namun tidak pernah menghidar dari mereka dan beliau selalu bersikap baik kepada semua orang.
39. Tidak pernah mencaci masyarakat dan tidak banyak memuji mereka.
40. Senantiasa bersabar menghadapi kekurangajaran orang lain dan membalas kejelekan mereka dengan kebaikan.
41. Selalu menjenguk orang yang sakit, meski tempat tinggalnya dipinggiran Madinah yang sangat jauh.
42. Senantiasa menanyakan kabar dan keadaan para sahabatnya.
43. Senantiasa memanggil nama sahabat-sahabatnya dengan panggilan yang terbaik.
44. Sering bermusyawarah dengan para sahabatnya dan menekankan untuk melakukannya.
45. Senantiasa duduk melingkar bersama para sahabatnya, sehingga bila ada orang yang baru datang, ia tidak bisa membedakan di antara mereka yang manakah Rasulullah.
46. Akrab dan dekat dengan para sahabatnya.
47. Beliau adalah orang yang paling setia dalam menepati janji.
48. Senantiasa memberikan sesuatu kepada fakir miskin dengan tangannya sendiri dan tidak pernah mewakilkannya kepada orang lain.
49. Bila sedang dalam shalat ada orang datang, beliau memendekkan shalatnya.
50. Bila sedang shalat ada anak kecil menangis, beliau memendekkan shalatnya.
51. Orang yang paling mulia di sisi beliau adalah orang yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain.
52. Tidak ada seorangpun yang putus asa dari Rasulullah Saw. Beliau selalu mengatakan, "Sampaikan kebutuhan orang yang tidak bisa menyampaikan kebutuhannya kepada saya!"
53. Bila ada seseorang membutuhkan sesuatu kepada beliau, Rasulullah Saw pasti memenuhinya bila mampu, namun bila tidak mampu beliau menjawabnya dengan ucapan atauh janji yang baik.
54. Tidak pernah menolak permintaan seseorang, kecuali permintaan untuk maksiat.
55. Beliau sangat menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak.
56. Rasulullah Saw sangat menjaga perasaan orang-orang asing.
57. Beliau selalu menarik perhatian orang-orang jahat dan membuat mereka cenderung kepadanya dengan cara berbuat baik kepada mereka.
58. Beliau senantiasa tersenyum sementara pada saat yang sama beliau sangat takut kepada Allah.
59. Saat gembira, Rasulullah Saw memejamkan kedua matanya dan tidak banyak menunjukkan kegembiraannya.
60. Tertawanya kebanyakan berupa senyuman dan tidak pernah tertawa terbahak-bahak.
61. Beliau banyak bercanda namun tidak pernah mengeluarkan ucapan sia-sia atau batil karena bercanda.
62. Rasulullah Saw mengubah nama yang jelek dengan nama yang baik.
63. Kesabarannya mendahului kemarahannya.
64. Tidak sedih dan marah karena kehilangan dunia.
65. Saat marah karena Allah, tidak seoranpun yang akan mengenalnya.
66. Rasulullah Saw tidak pernah membalas dendam karena dirinya sendiri melainkan bila kebenaran terinjak-injak.
67. Tidak ada sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah selain bohong.
68. Dalam kondisi senang atau susah tidak lain hanya menyebut nama Allah.
69. Beliau tidak pernah menyimpan Dirham maupun Dinar.
70. Dalam hal makanan dan pakaian tidak melebihi yang dimiliki oleh para pembantunya.
71. Duduk dan makan di atas tanah.
72. Tidur di atas tanah.
73. Menjahit sendiri pakaian dan sandalnya.
74. Memerah susu dan mengikat sendiri kaki ontanya.
75. Kendaraan apa saja yang siap untuknya, Rasulullah pasti mengendarainya dan tidak ada beda baginya.
76. Kemana saja pergi, beliau selalu beralaskan abanya sendiri.
77. Baju beliau lebih banyak berwarna putih.
78. Bila memakai baju baru, maka baju sebelumny pasti diberikan kepada fakir miskin.
79. Baju kebesarannya khusus dipakai untuk hari Jumat.
80. Ketika memakai baju dan sandal, beliau memulainya dari sebelah kanan.
81. Beliau menilai makruh rambut yang awut-awutan.
82. Senantiasa berbau harum dan kebanyakan pengeluarannya untuk minyak wangi.
83. Senantiasa dalam kondisi memiliki wudu dan setiap mengambil wudu pasti menyikat giginya.
84. Cahaya mata beliau adalah shalat. Beliau merasa menemukan ketenangan dan ketentraman saat shalat.
85. Beliau senantiasa berpuasa pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
86. Tidak pernah mencaci nikmat sama sekali.
87. Menganggap besar nikmat Allah yang sedikit.
88. Tidak pernah memuji makanan dan tidak juga mencelanya.
89. Memakan makanan apa saja yang dihidangkan kepadanya.
90. Di depan hidangan makanan beliau senantiasa makan makanan yang ada di depannya.
91. Di depan hidangan makanan, beliau yang paling duluan hadir dan paling akhir meninggalkannya.
92. Tidak akan makan sebelum lapar dan akan berhenti dari makan sebelum kenyang.
93. Tidak pernah makan dua model makanan.
94. Ketika makan tidak pernah sendawa.
95. Sebisa mungkin beliau tidak makan sendirian.
96. Mencuci kedua tangan setelah selesai makan kemudian mengusapkannya ke wajah.
97. Ketika minum, beliau meneguknya sebanyak 3 kali. Awalnya baca Bismillah dan akhirnya baca Alhamdulillah.
98. Rasulullah lebih memiliki rasa malu daripada gadis-gadis pingitan.
99. Bila ingin masuk rumah, beliau meminta izin sampai tiga kali.
100. Waktu di dalam rumah, beliau bagi menjadi tiga bagian : satu bagian untuk Allah, satu bagian untuk keluarga dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Sedangkan waktu untuk dirinya sendiri beliau bagi dengan masyarakat.

Holiday is happy day

Alhamdulillah kami sekeluarga yang sama-sama bekerja di sekolah dapat liburan semester 1. Kali ini kita refresh ke Sondokoro Karanganyar. Mampu menghilangkan sedikit penat yang berlipat, semoga mendatangkan manfaat dan meningkatkan semangatttt......aamiin.

Monday, December 28, 2015

Melayani itu membahagiakan

Hari ini di TASPEN Solo mengantar keluarga bulik untuk mengurus pensiunan suami yang meninggal seminggu lalu. Senang rasanya bisa membantu walaupun dengan naik kijang merah tua rasa merci...hehehe. Ada yang menarik dari kantor TASPEN Solo, selain tempatnya bersih, pegawainya ramah ternyata ada beberapa fasilitas untuk pengujung.
Yang pertama, ada layanan untuk minuman gratis, berupa air putih, teh maupun kopi. Ada juga layanan pijat refleksi untuk pengunjung yang menunggu antrian. Tampak sederhana mungkin, tapi bagi saya cukup istimewa, kenapa istimewa? Karena sangat jarang sekali kita jumpai adanya kantor dengan fasilitas yang memanjakan para pelanggan.
Ini kantor berani menggaransi pelayanan yang cukup singkat ada baner yang bertuliskan, " apabila kami melayani lebih dari satu jam, (jika berlas memenuhi syarat) maka anda berhak mendapatkan sebuah payung dari kami". Sebuah standar dan konsekwensi dari sebuah kantor yang siap dengan layana primanya. Sebuah pelajaran dari kantor TASPEN Solo.b

Wednesday, December 2, 2015

Sopir Mobil "Molen" yang dermawan.

"Kriiiing.....kring.....hughhhh...hghhhh!!!!" Suara telp berdering. Diangkatlah itu telp sama Pak Marno. " Assalamualaikum, ada apa bos". "Segera kirim,cor satu "molen" yach!". "Siap boss......!!!" Jawab Pak Marno singkat.
Pak Marno bergegas berangkat, tak lupa ambil kunci dan surat-surat buat perjalanan. Pak Marno berangkat ke depo pengisia cor bangunan, setelah selesai berangkat dia menuju tempat dibangunya sebuah pabrik.
Sampai Pak Marno di sebuah lampu "bangjo", kebetulan menyala merah. Ketika berhenti di lampu merah, pak Marno melihat seorang ibu-ibu tua, dengan pakaian kotor, rambut mulai memutih dan terlihat kecapekan. Dia meminta belas kasihan para pengguna jalan. Ternyata pak Marno, melihat dan membayangkan seandainya orang tersebut adalah keluarganya. " Pak, kasihani saya pak, dari tadi pagi belum makan." kata ibu tua dan mengagetkan pak Marno. Dengan segera pak Marno ambil uang dan dikasihkan ibu tersebut. " Ini buk, buat beli makan yach biar badanya nggak sakit" kata pak Marno sambil memberikan sejumlah uang.
" tiiiinnntinnnn.....tiinnnnn!" Suara klakson dari belakang, ternyata lampu sudah menyala hijau. Pak Marno melanjutkan perjalanan.
Sekitar 2 km perjalanan, Pak Marno kembali terkena lampu merah. Kali ini pak Marno melihat seorang anak kecil dengan sandal jepit yang sudah usang, kaos yang kusam, celana yang kotor dan wajah yang kasihan. Ini anak juga meminta minta di sepanjang jalur lampu merah, kembali Pak Marno terbayang akan wajah anaknya, keponakanya dan anak kecil yang dia kenal.
Sungguh kasihan itu anak, sambil pak Marno menyiapkan uang untuk diberikan ke anak tersebut. Ternyata lampu sudah hijau, sebelum anak itu sampai ke mobil Molen pak Marno.
Akhirnya Pak Marno melemparkan uang ke anak itu saat melintas di sampingnya mengenai wajahnya. Sepintas terlihat dari kaca spion, si anak mengajungkan jempol dan membungkukan badanya, mungkin itu sebagai pertanda ucapan terima kasihnya.
Pak Marno pun tersenyum sambil nyopir "molen".
"Allohu Akbar....Allahu Akbar" terdengar adzan dhuhur berkumandang, Pak Marno mencari masjid untuk istirahat sebentar dan mengerjakan sholat. Akhirnya setelah beberapa waktu ada masjid, dan Pak Marno menepikan dan memarkir mobil "molen". Ambil air wudhu lanjut sholat, selesai bersiap melanjutkan perjalanan.
Saat memakai sepatu, Pak Marno melihat seorang ibu yang menggendong anaknya sambil mengais, mencari sesuatu di bak sampah. Nampaknya ibu ini seorang pemulung. Pak Marno pun mendekati ibu itu, "lagi nyari apa bu...???
Sambil terkaget ibu itu menjawab, "mencari botol bekas sama plastik bekas pak, buat di jual lagi".
Pak Marno perhatianya tertuju, pada si anak kecil yang di gendongnya kemudian bertanya, "apa nggak kasihan anaknya buk".
"Kalau nggak begini kita nggak bisa makan pak," jawab si ibu dengan sedih.
Karena tidak tega pak Marno mengambil dua lembar uang lima puluh ribuan dan dikasihkan ke ibu tersebut. " ini buk, buat beli makanan untuk ibu dan anak ibu, sekarang ibu pulang. Hari ini cukup nyari sampahnya. Kasihan anak ibu"
Si ibu sangat terharu sambil meneteskan air matanya, " terima kasih pak.... Semoga Alloh memudahkan rizki dan urusan bapak. Terima kasih ya pak....terima kasih!"
"Iya buk sama-sama, sekarang ibu pulang istirahat dan saya akan melanjutkan perjalanan"
Pak Marno melanjutkan perjalanan dengan mengendarai mobil molenya. Pak Marno berlalu dengan perasaan gembira karena bisa berbagi dengan orang-orang yang di laluinya.
Ternyata perasaan bahagia saat berbagi itu perlu latihan, makanya kita harus melatih diri untuk berbagi, dimulai dari hal yang paling kecil dan mudah. #mobilmolen_hamzahmariberbagi.

Hamzah bergaya dengan burung hantu