Thursday, September 11, 2014

"resistor" kehidupan

ini t
Dulu ketika saya masih duduk di bangku SMP, ada sebuah mata pelajaran yang bernama elektronika. Berbicara tentang alat alat listrik, komponen elektronika dan bermuara pada praktek pembuatan sebuah produk elektro semacam amplifier, adaptor, sampai pada radio dan tape recorder. Hal itu teringat kembali ketika saya mengajar di SMP yang kebetulan di beri tugas untuk mengajar Prakarya (Materi baru dalam kurikulum 2013). Dimana salah satu materinya berkaitan dengan elektronika dan komponennya.
Ada sebuah komponen elektro yang ternyata bisa saya ambil hikmah dan pelajaran darinya. Dia adalah komponen yang bernama RESISTOR. Sebuah komponen yang berfungsi sebagai penahan atau penghambat arus listrik. Komponen ini memiliki gelang yang warna warni dalam tubuhnya. Hicomeokuhibiuapu (hitam coklat merah orange kuning hitam biru ungu abu-abu putih) dimana tiap warna memiliki nilai tersendiri. Besarnya hambatan pada resistor ditunjukan oleh gelang berwarna yang melingkar dalam tubuhnya. Komponen elektronik yang paling "cantik" dibanding dengan komponen yang lain. Tetapi fungsinya adalah sebagai penghambat arus listrik.

Apa yang bisa kita pelajari dari resistor???

Dalam kehidupan ini kita memiliki tanggung jawab, tugas, tujuan atau mimpi-mimpi yang ingin kita capai. Tetapi ketahuilah bahwa banyak hambatan yang akan membuat kita terlena ataupun lupa akan tugas, tanggung jawab dan tujuan yang sudah kita susun sedemikian rupa, sehingga hilanglah kesempatan untuk mencapai tujuan hidup kita. Saya memiliki seorang teman yang terobsesi dengan binis/kewirausahaan, dia banyak menimba ilmu kesana kemari kepada pengusaha yang sudah sukses dari berbagai macam jenis usaha. Secara teori dia telah memahaminya, bagaimana membuat usaha, menjalin relasi dan egala macem yang berhubungan dengan wirausaha. 
Tetapi dia terlena dengan kesuksesan sang pengusaha tanpa melihat jerih payah, derita dan cobaan yang dialami sebelum kesuksesanya.. 
Dalam kehidupan beribadah pun demikian, katakanlah ketika mendengar adzan, kebetulan kita sedang melihat acara kesayangan di TV. "Akh...sebentar baru adzan, belum iqomah liat dulu acaranya, nanggung sebentar lagi selesai." Ketika terdengar iqomah pun terkadang kita juga maih malas untuk berangkat ke masjid, akhirnya telat dech,,,,,, dan mungkin bisa saja tidak kebagian sholat berjamaah gara-gara sampai masjid sholat sudah selesai.
Ketika sholat Subuh telah berkumandang, sayup-sayup terdengar dalam kantuk kita. Suasana yang dingin menjadi "resistor" pada diri kita untuk berangkat ke masjid memenuhi panggilan sang Muadzin. Dingin akan terasa nikmat ketika kita menyelimuti tubuh kita dengan selimut yang tebal. Selimut telah menajadi "resistor" dalam diri kita untuk menjalankan perintah Allah berupa panggilan sholat Subuh...Wallahu A'lam..
Tanggung Jawab manusia kepada Alloh adalah untuk beribadah dan menghambakan diri kepadNYa. Namun kepandaian setan menciptakan "resistor" dalam kehidupan ini dengan tipu daya setan yang snagat luar biasa. Membalut keimanan menjadi sebuah hal yang tabu, dan menjadikan kemaksiatan sebagai sebuah hal yang modern dan membahagiakan. Mari kita kembali intropeksi diri ini, kita cari "resistor" kehidupan yang berada dalam hidup kita. Terutama dalam hati kita.....Wallohu a'lam bi showab.  

No comments:

Post a Comment

Hamzah bergaya dengan burung hantu