Pada awalnya kami akan melakukan proses penyapihan untuk si
Hamzah pada umur 23 bulan (1 tahun 11 bulan/ 2 tahun kurang 1 bulan) tepatnya
bulan Oktober. Tetapi siMbah Putri
mengingatkan kami untuk menggenapkan 2 tahun umur si Hamzah. Saya teringat
dengan firman Allah Ta’ala dalam QS
Luqman ayat 14 menjelaskan yang artinya ".......
dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
[1180]
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Akhirnya kami memutuskan untuk menunda proses penyapihan sampai si
Hamzah berumur 2 tahun. Masa penyapihan katanya sih masa yang cukup
sulit dan berat bagi ibu dan balita. Tenang.....kita coba dengan komunikasi dua
arah yang biasa kita lakukan dengan si Hamzah, semoga berhasil dengan baik.
STOP ngASI..!!!Hiiiiii |
November di tanggal yang ke 13 tahun 2013 adalah genap si
Hamzah berumur 2 tahun. Waktunya kami memulai proses penyapihan kepadanya.
Tahap pertama yang kami lakukan adalah mempersiapkan si Hamzah secara
psikologis.
Kami menyiapkan psikologis Hamzah jauh hari sebelum tanggal 13 November, ketika memasuki awal November di tanggal pertama kami sering menginformasikan ke dia, “dik, tanggal 13 sudah umur dua tahun, mimik uminya sudah yach??”. Di kesempatan lain ketika si Hamzah ngASI, Umi seirng menanyakan “mimiknya buat siapa dik??? Buat adik ba....”. Biasanya Hamzah menyahut dengan “....yi”. “tanggal 13 dik Hamzah mimiknya cukup yach???” tambah uminya.
Kami menyiapkan psikologis Hamzah jauh hari sebelum tanggal 13 November, ketika memasuki awal November di tanggal pertama kami sering menginformasikan ke dia, “dik, tanggal 13 sudah umur dua tahun, mimik uminya sudah yach??”. Di kesempatan lain ketika si Hamzah ngASI, Umi seirng menanyakan “mimiknya buat siapa dik??? Buat adik ba....”. Biasanya Hamzah menyahut dengan “....yi”. “tanggal 13 dik Hamzah mimiknya cukup yach???” tambah uminya.
“adik tinggal sepuluh hari lagi mimiknya Umi mpun lho
nggih..??” dalam setiap kesempatan kita sering menghitung waktu mundur masa
penyapihan kepada dik Hamzah.
Teruss.....kami melakukan komunikasi itu, terutama menjelang
tidurnya di malam hari. Sepanjang perjalanan ke sekolahnya
pun kami selalu komunikasikan hal tersebut dengan dik Hamzah. “dik Hamzah ngASI Umi buat adik genti yach, dik
Hamzah mimik uminya tinggal 5 hari lagiiii...yeeee. Tos dulu noooo....” si
Hamzah pun memukulkan tangannya ke tangan saya.
Hari itu datang juga, 13 November 2013 pukul 04.00 WIB si
Hamzah sudah terbangun, seperti biasa dia minta ngASI. Umi pun juga seperti biasa memberikan ASI ke Hamzah, tetapi
tidak lupa Umi mengatakan ke Hamzah, “adik Hamzah hari ini terakhir mimik Umi
Na lho nggih!!! Adik Hamzah sekarang sudah dua tahun. Mimiknya gentian buat
adik.” Pagi itu semua berjalan seperti biasa, pagi hari ketika saya mengantar
si Hamzah ke sekolah saya kuatkan pernyataan Umi. “Dik Hamzah sekarang udah dua
tahun...yeee, berarti dik Hamzah mimik Umi Na udah cukup yach???”. Ekspresi si
Hamzah saya liat dari spion speda motor cuman diem aja, saya ulangi lagi di
bagian terakhir aja, “Dik Hamzah mimik Umi Na udah cukup nggih?? Ngih dik...”.
“nggih...” jawabnya simpel aja.
Sepulang sekolah si Hamzah masih ngASI sama Umi, siang itu
sekali lagi kita informasikan ke Hamzah bahwa hari ini adalah hari terakhir dia
minum nenen Umi. Saat sore tiba,
setelah mandi dan makan. Si Umi kemudian memberikan buah mahoni yang rasanya
pahit ke nenen nya. Saat si Hamzah
minta minum di merasakan ASI yang tak senikmat sebelumnya. Sambil menyemburkan
ludahnya keluar, kayak orang gede aja nih adik....hehehe. “mimik Umi mpun
mboten enak tho dik??? Dik Hamzah mimiknya mpun gih?”. Sepertinya dia tahu jika
deadline ngASI nya dalah hari ini.
Kemudian si Hamzah hanya pun tak merengeng
lagi. Sesekali dia ingin minum ASI, uminya mengingatkan nenennya pahit, nggak enak. Si Hamzah pun menuruti kata-kata
uminya, campur aduk perasaan saat itu. Senang karena si Hamzah tidak rewel,
terharu karena dia dengan cepat bisa menerima keadaan untuk melepaskan
kebiasaan ngASI yang selama ini dia lakukan.
Malam hari pun tiba, si Hamzah agak sulit tidur tetapi
alhamdulillah tidak rewel. Bahkan dia tidak merengek untuk ngASI ke Umi lsgi.
Hanya saja pola tidurnya sedikit terganggu. Walaupun jarum jam sudah
menunjukkan pukul 21.00 WIB namun mata si Hamzah belum juga mau terpejam.
Mainan mobil, liat laptop..pokoknya adaaa aja kegiatannya. 21.30 akhirnya tidur
juga tuh anak...Alhamdulillah!!!!
Perjuangan belum berakhir!!!!!. Malam hari dia terbangun, minta ngASI Umi???
Passtiii....!!!! setelah dijelaskan Umi nya si Hamzah nurut juga...hehehe. Dia
hanya minta minum teh, susu, atau air putih...kami buatkan ke tiga menu minuman
tersebut!!!! Seetelah minum Hamzah belum mau tidur tetapi dia “main”
lagi....begitu seterusnya....pernah dia terbangun jam 22.00 baru tidur lagi jam
1 malam. Pola tidurnya memang kacau selama proses penyapihan ini. Di siang
haripun tidurnya cuman sebentar.
Mungkin karena kurang tidur, serta kondisi cuaca yang tidak
mendukung (pancaroba), dan asupan vitamin yang kurang ideal sehingga saat
proses penyapihan si Hamzah terkena sakitbatuk, pilek dan badannya panas. Kami
memberikan pengobatan tradisional berupa kunyit di campur dengan madu. Tetapi
tidak kunjung sembuh juga padahal sudah 3-4 hari panasnya naik turun. Sakitnya
Hamzah menjadikan sebuah ujian yang cukup berat saat masa penyapihan, naluri
seorang ibu, Umi seakan-akan ingin menghentikan proses penyapihan Hamzah.
Tetapi saya katakan, “ntar kalau di hentikan apa nggak kasihan ma Hamzah?
Seandainya di hentikan nanti kalau memulai proses lagi akan lebih sulit. Jalani aja....sabar!!!!!”
Alhamdulillah semua berjalan lancar. 23 November 2013 bisa dikatakan proses penyapihan Hamzah sudah berhasil dan kelar...hehehe. Alhamdulillah wallohu a’lam bi showab....!!!!
Alhamdulillah semua berjalan lancar. 23 November 2013 bisa dikatakan proses penyapihan Hamzah sudah berhasil dan kelar...hehehe. Alhamdulillah wallohu a’lam bi showab....!!!!
No comments:
Post a Comment