Kemarin si Hamzah
main sama teman-temanya di teras rumah. Main
keretaan, yoyo dan mobil-mobian. Sejenak ketika saya berpalaing ke dalam
rumah, terdengar suara berantem. Ternyata si Hamzah dan
si Hakim [tetangga sebelah] sedang cekcok dan berebut
mainan mobil-mobilan.
“ini mobilku
ya… aku ambil
dari rumah tadi!” kata Hakim sambil teriak.
“ ini punyaku
ya, kamu ambil yach? ni liat (sambil menunjukan mainan mobil yang sejenis) sama khan?” balas Hamzah yang merasa benar. Memang
sih kemarin kita beli bersama
mainan 1 set mobil yang jumlahnya 10 buah mobil.
Ketika saya datang,
Mbah Putri sudah melerai mereka,
tapi si Hamzah
sempat “plakkkkkk..@#%*!!” memukul
si Hakim. Akhirnya saya
gendong si Hamzah, saya pisahkan
dari temanya dan saya biarkan
si Hakim menangis. Awalnya si Hamzah berontak,
namun tetap saya ajak gendong
dia dengan sedikit paksa. Saya peluk dia di
dalam kamar untuk menenangkanya. “ itu mobilku
ya biii…..” katanya sambil menahan tangis. “ okey dik
Hamzah diam dulu, jangan menangis!
Jangan marah, marah temanya
setan khan?” kata saya menenangkanya sambil memeluknya. Setelah agaka reda tangisnya,
mulai saya “masuk”.
“ coba dik
Hamzah nanti hitung dulu mobilanmu
yang beli kemarin. Kalau jumlahnya 10, berarti itu mobil punya
si Hakim. Kalau jumlahnya
cumin 9, dik Hamzah cari dulu. Kalau nggak ketemu juga,
mungkin memang yang di bawa Hakim itu
mobilanmu. Tapi ya sudahlah biarin
aja, biar dibalas sama
Allah, okey??”
Dia hanya terdiam,
sambil menjawab singkat, “iya bi….!!”
Kemudian saya minta
dia untuk minta maaf kepada
Hakim karena dia sudah memukulnya biar Allah juga sayang padanya, sebagai closingnya saya peluk dan
cium si Hamzah
kemudian kita “tos” pakai tangan.
Ketika dia berlalu saya ingin
melihat apa
yang dilakukanya dengan sembunyi di balik
jendela. Dia meminta maaf ke Hakim dan kemudian
bermain bersama lagi.
Hari itu saya belajar
bagaimana meredakan konflik anak saya
yang satu ini, hindarkan dulu dengan lawan atau
penyebab konflik, tenangkan dan samakan
“gelombang” kita. Jangan sampaikan nasehat ketika dia sedang
dalam keadaan emosi yang tidak stabil. Menghubungkan nasehat dengan keridhoan Allah.. Wallahu ‘alam bi showab.
No comments:
Post a Comment