Thursday, May 28, 2015

"angin" yang melenakan

Seekor monyet sedang nangkring di pucuk pohon kelapa. Dia nggak sadar lagi diintip sama tiga angin gede.
Angin Topan, Tornado sama Bahorok.
Tiga angin itu rupanya pada ngomongin, siapa yang bisa paling cepet jatuhin si monyet dari pohon kelapa.
Angin Topan bilang, dia cuma perlu waktu 45 detik.
Angin Tornado nggak mau kalah, “30 detik”, katanya.
Angin Bahorok senyum ngeledek dan bilang, “15 detik juga jatuh tuh monyet”.
Akhirnya satu persatu ketiga angin itu maju.
Angin TOPAN duluan, dia tiup sekenceng-kencengnya, Wuuusss… Merasa ada angin gede datang, si monyet
langsung megang batang pohon kelapa. Dia pegang sekuat-kuatnya. Beberapa menit lewat, nggak jatuh-jatuh
tuh monyet. Angin Topan pun nyerah.
Giliran Angin TORNADO.
Wuuusss… Wuuusss… Dia tiup sekenceng-kencengnya. Ngga jatuh juga tuh monyet. Angin Tornado jg nyerah.
Terakhir, Angin BAHOROK. Lebih kenceng lagi dia tiup.
Wuuuss… Wuuuss… Wuuuss… Si monyet malah makin kenceng pegangannya. Nggak jatuh-jatuh.
Ketiga angin gede itu akhirnya ngakuin, si monyet memang jagoan. Tangguh. Daya tahannya luar biasa.
Ngga lama, datang angin Sepoi-Sepoi. Dia bilang mau ikutan jatuhin si monyet. Keinginan itu diketawain sama
tiga angin lainnya. Yang gede aja nggak bisa, apalagi yang kecil.
Nggak banyak omong, angin SEPOI-SEPOI langsung niup ubun-ubun si monyet. Psssss… Enak banget. Adem…
Seger… Riyep-riyep matanya si monyet. Nggak lama ketiduran dia trus lepas lah pegangannya ..
kemudian, jatuhlah si monyet.
Boleh jadi , ketika kita:
Diuji dengan KESUSAHAN…
Dicoba dengan PENDERITAAN…
Didera. dengan MALAPETAKA...
Kita kuat, bahkan lebih kuat dari sebelumnya...
Tapi jika kita diuji dengan :
.....KENIKMATAN...
.....KESENANGAN...
.....KELIMPAHAN....
.....POPULARITAS...
.....PUJIAN......
Disinilah kejatuhan itu terjadi.
WASPADALAH......WASPADALAH.........

Wednesday, May 27, 2015

"Setan" modern...

Renungan
Imam Masjidil Haram Asy-Syaikh Su’ud asy-
Syuraim dalam sebuah khutbah jum’at beliau
berkata :
"Adakah dari kita yang tidak melihat perubahan
dalam kehidupannya setelah masuknya Whatsapp,
Facebook, Instagram dan yang lainnya dalam
kehidupan ???
Bacalah !
Peringatan penting !!!
Hal ini merupakan Ghazwul fikri yang menyerang
akal, namun sangat disayangkan, kita telah tunduk
padanya dan kita telah jauh dari dien islam yang
lurus dan dari dzikir kepada Allah. Kita telah
menjadi penyembah-penyembah Whatsapp, Twitter,
Facebook, Instagram dan semacamnya.
Kenapa hati kita mengeras !!!
Itu karena seringnya kita melihat cuplikan video
yang menakutkan dan juga kejadian-kejadian yang
di share di Whatshapp. Hati kita kini mempunyai
kebiasaan, yang tak lagi takut pada suatu pun.
Oleh karenanya hati mengeras bagai batu.
Kenapa kita terpecah belah dan kita putus tali
kekerabatan !!! Karena kini silaturrahmi kita hanya
via Whatsapp saja, seakan kita bertemu mereka
setiap hari, namun bukan begini tata cara
bersilaturrahim dalam agama Islam kita.
Kenapa kita sangat sering mengghibah manusia,
padahal kita tidak sedang duduk dengan
seorangpun !!!
Itu karena saat kita mendapatkan satu message
yang berisi ghibahan (gosip) terhadap seseorang
atau suatu kelompok, dengan cepat kita sebar ke
grup-grup yang kita punya, dengan begitu cepatnya
kita mengghibah, sedang kita tidak sadar berapa
banyak dosa yang kita dapatkan dari hal itu.
Sangat disayangkan, kita telah menjadi para
pecandu..!
��Kita makan, handpone ada ditangan kiri kita...
��Kita duduk-duduk bersama teman-teman, HP ada di
genggaman...
��Berbicara dengan ayah dan ibu yang wajib kita
hormati, akan tetapi handphone ada di tangan
pula...
��Sedang menyetir, HP juga ada di tangan...
Sampai anak-anak kita pun telah kehilangan kasih
sayang dari kita, karena kita telah berpaling dari
mereka dan lebih mementingkan handphone...
Dan masih banyak lagi...
Aku tidak ingin mendengar seseorang yang
memberi pembelaan pada teknologi ini. Karena
sekarang, jika sesaat saja HP kita tertinggal, betapa
kita merasa sangat kehilangan. Andai
perasaan seperti itu ada juga pada "shalat dan
tilawatul Qur'an kita"...
Adakah dari kita yang mengingkari hal ini?
Dan siapa juga yang tidak mendapatkan perubahan
negatif di kehidupannya setelah masuknya teknologi
ini pada hidupnya dan
setelah ia menjadi pecandu ?
demi Allah, siapakah yang akan menjadi teman kita
nanti di kubur ?
Apakah HP ??
Mari kita sama kembali pada Allah, jangan sampai
ada hal yang menyibukkan kita dari dien kita, kita
tak tahu berapakah sisa umur kita..!⌛
��Allah berfirman :
‏( ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜًﺎ ‏)
“ Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-
Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit” [Qs.Thoha : 124 ] .
Kirim pada teman-teman anda...
Percayalah padaku, kalau kebanyakan manusia
dalam keadaan lalai tentang hal ini ...
��Jangan anda sembunyikan nasihat ini, agar tidak
menjadi seseorang yang menyembunyikan ilmu...
��Apakah kita salah satu pecandu itu ?
Wal 'iyaadzubillaah...
Astaghfirulloh...
Semoga handphone yang kita miliki adalah wasiilah
untuk kebaikan dan bukan wasiilah dalam
keburukan...

Wednesday, May 6, 2015

Bahagia itu diri sendiri....!!!!


Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.
Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.. mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal…
“Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.”
“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .”
Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
Yang kita butuhkan adalah Hati yang Bersih dan Ikhlas serta Pikiran yang Jernih, maka kita bisa menciptakan rasa “Bahagia” itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.”
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Al Lukman : 12)

Hamzah bergaya dengan burung hantu