
Tuesday, October 28, 2014
menyuap [i] dan disuap [i] itu rasanya menyenangkan....!!!!

Anak itu melihat dan melakukan
Sebuah kisah untuk mengingatkan kita agar selalu memberikan contoh yang baik untuk anak kita. Kenapa???? Karena ANAK AKAN BELAJAR DAN MELAKUKAN APA YANG DIA LIHAT. Sayangi orang tua kita yang telah renta karena itu adalah sebuah contoh yang akan dipelajari dan dilakukan anak kita jika diri kita telah menjadi renta.

Suatu ketika disaat jemarinya yang sudah tua tidak dapat lagi memegang mangkuk. Mangkuk itu jatuh dan pecah. Menantu perempuannya mencaci-makinya habis-habisan. Tapi, kakek tua itu hanya bisa diam dan pasrah. Ia membiarkan semuanya terjadi. Lalu Menantunnya tidak ingin lagi ada mangkuk yang pecah dirumahnya maka ia membelikan sebuah piring yang terbuat dari kayu dengan harga yang tidak terlalu mahal. Kini dengan piring kayu itu kakek tua itu harus makan. Dengan begitu Ia lebih tenang karena sangat mustahil untuk pecah di buat si kakek.
Suatu hari anaknya yang masih berumur 5 tahun sedang belajar menggambar dan hasilnya seperti sebuah piring. "Apa yang sedang kamu buat, Nak ?" tanya ayahnya. "Saya sedang membuat sebuah piring kayu ," jawab anaknya polos, "dengan piring ini ayah dan ibu akan makan, jika nanti saya sudah besar."
Ayah dan ibunya saling bertatapan teringat perlakuan mereka yang selama ini memberikan makan orang tuanya dengan piring kayu. Mereka mulai membayangkan hal tersebut terjadi kepada mereka. Tampa sengaja sang ibu menangis dan langsung memeluk anaknya. Sejak kejadian itu mereka selalu memapah sang kakek ke meja makan, untuk makan bersama. Jika ia lapar atau haus, mereka segera membawakan makanan dan minuman untuknya. Mereka tidak lagi mempersalahkan perlakuan sang kakek, meski harus selalu membersihkan sisa makan sang kakek yang selalu tumpah di meja makan.
***
Semoga cerita ini bisa menjadi pengingat bagi kita yang masih muda, bahwa kita juga akan menjadi seperti mereka yang sudah tua yang selalu membutuhkan pertolongan orang lain. Bahkan bisa jadi nantinya kita akan lebih menyusahkan anak-anak kita. Jadi tanamkan sifat kesabaran dan keikhlasan menerima semuanya , saling mengerti dan menyadari keadaan orang tua kita, agar nantinya anak-anak kita dapat memperlakukan kita dengan baik (Sekecil apapun hal yang kita lakukan hari ini akan berdampak di kemudian hari).
Tuesday, October 14, 2014
Monday, October 13, 2014
"Penghargaan" haruslah menghargai...!!

Nampak hebat memang, tetapi benarkah hal itu sebuah "penghargaan"??. Coba kita lihat sebuah kasus, jika anda sakit dan harus istirahat sehari saja untuk memulihkan kondisi, walapun tidak pulih 100%. Dengan begitu kesempatan anda untuk mendapatkan bonus 100 ribu akan hilang. Belum lagi ketika anda berada dalam keadaan dimana ada keluarga yang sedang memiliki hajat, adik anda menikah misalnya. Hal ini membuat anda harus memilih antara tetap masuk kerja dengan kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan 100 ribu. Atau memilih untuk mengikuti dan berpartisipasi dengan keluarga dalam hajat tersebut?. Silahkan anda pilih, hidup adalah pilihan!!!hehyeeee...
Sepertinya "penghargaan" ini sedikit kurang menghargai kepentingan kita, sedikit kurang menghargai "kerepotan" kita yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut. Mungkin beda rasanya saat kita berangkat tiap hari ke kantor tetapi mendapatkan sedikit tunjangan transport dari sekolah tiap kita berangkat kerja, tentunya jika kita tidak datang maka transport itu juga tidak dapat kita miliki.
Sepertinya keduanya hampir sama, sama-sama HIDUP ADALAH PILIHAN....tetapi jika hanya tidak masuk sekali dalam sebulan entah gara-gara sakit atau ijin lalu kesempatan untuk mendapatkan bonus hilang rasanya kok ya......kurang menghargai kepentingan diluar kepentingan lembaga. Jika tiap datang ada anggaran transport berarti bawahan akan merasakan mendapatkan "penghargaan" harian bukan "penghargaan" bulan bersyarat....hehehe. Wallahu a'lam bi showab
Friday, October 10, 2014
Balasan sebaiknya beralasan....!!!! (reward 'n punishment)
Beberapa waktu lalu saya mengobrol dengan tetangga. Setelah kesana kemari sampai pada pembicaraan tentang pendidikan sekolah anaknya. Dimana anaknya berada di sebuah SD di kota Sragen. Sekarang dia berada di kelas 4. Tetangga saya menceritakan bahwa anaknya mendapatkan hukuman dari salah seorang gurunya.
"Mas....Mas, wingi Luthfi kon nulis istigfar 10 lembar karo gurune." kata tetangga saya. "Lha ngapa kok kon nulis 10 lembar mbak?" tanya saya. "Gara-gara lali ra nggowo buku tulis."
Saya membayangkan anak kelas 4 SD harus menulis 10 lembar istigfar yang berarti 20 halaman. Pemilihan reward dan punishment memang harus hati-hati. Karenanya reward dan punishment memang sangat penting dalam pendidikan anak. Tetapi jika kita salah menerapkan maka hasilnya akan jauh dari apa yang kita harapkan. Bagaimana sebaiknya kita membekali diri kita untuk memberikan reward maupun punishment. Awal tahun ajaran 2013/2014, saya mendapatkan tugas untuk mendapatkan membuat sebuah makalah dengan tema pendidikan. Saya memilih untuk membahas tentang reward dan punishment. Jika anda berkenan silahkan menengok makalah tentang reward dan punishment dengan klik disini.
Hamzah.....deal!!!!!
Beberapa hari yang lalu si Hamzah seperti biasa ikut ke masjid waktu sholat Magrib. Saya masih kesulitan untuk membuatnya tenang saat di masjid, khususnya saat sholat sedang ditegakkan. Di hari itu sengaja saya di sekolah download beberapa game adventure dan balap...kebetulan ada wifi di sekolah.....hehehe. Karena saya ingin membuat "deal" dengan si Hamzah. Siang, saya jemput dia di rumah pengasuhnya, saya lihatkan game yang sudah saya download. Dia tertarik juga, " Abi...maen truk njomplang (game balap truk)...". Saya kasih HP ke Hamzah asyik juga tu anak main....hehehe.
Adzan magrib berkumandang....!!!! saatnya kami ke masjid, tidak ketinggalan dengan si Hamzah. Disaat kami masuk pelataran masjid, saya gendong si Hamzah, "Dick, Hamzah nanti kalau sholat anteng yaach...sholat didekat abi, ampun (jangan) lari-lari dan teriak gih..!!!. Kalau rame gak ke masjid dua hari dan game yang tadi siang ilang semua...okey....deal??" bisik saya ke telingannya sambil saya kecup pipinya.
" Deal bi....." katanya.
Alhamdulillah, masuk masjid Hamzah dapat terkondisikan dengan baik. Diam dan berdiri di samping abinya untuk sholat.
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Labeling Rat..!!! Sekolah kami menerapkan program yang disebut dengan Rolling Class yang petama kali diterapkan di kel...
-
Anak anda kelas 2 SD? Pernah mendapatkan soal seperti ini? Kamu mandi sehari berapa kali?. Jawaban yang di betulkan pasti 2 kali. Kare...
-
Keinginan saya untuk membalas dendam karena tidak bisa menghatamkan Al Qur’an harus berlanjut. Kali ini saya menghajar bu...