Nampak hebat memang, tetapi benarkah hal itu sebuah "penghargaan"??. Coba kita lihat sebuah kasus, jika anda sakit dan harus istirahat sehari saja untuk memulihkan kondisi, walapun tidak pulih 100%. Dengan begitu kesempatan anda untuk mendapatkan bonus 100 ribu akan hilang. Belum lagi ketika anda berada dalam keadaan dimana ada keluarga yang sedang memiliki hajat, adik anda menikah misalnya. Hal ini membuat anda harus memilih antara tetap masuk kerja dengan kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan 100 ribu. Atau memilih untuk mengikuti dan berpartisipasi dengan keluarga dalam hajat tersebut?. Silahkan anda pilih, hidup adalah pilihan!!!hehyeeee...
Sepertinya "penghargaan" ini sedikit kurang menghargai kepentingan kita, sedikit kurang menghargai "kerepotan" kita yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut. Mungkin beda rasanya saat kita berangkat tiap hari ke kantor tetapi mendapatkan sedikit tunjangan transport dari sekolah tiap kita berangkat kerja, tentunya jika kita tidak datang maka transport itu juga tidak dapat kita miliki.
Sepertinya keduanya hampir sama, sama-sama HIDUP ADALAH PILIHAN....tetapi jika hanya tidak masuk sekali dalam sebulan entah gara-gara sakit atau ijin lalu kesempatan untuk mendapatkan bonus hilang rasanya kok ya......kurang menghargai kepentingan diluar kepentingan lembaga. Jika tiap datang ada anggaran transport berarti bawahan akan merasakan mendapatkan "penghargaan" harian bukan "penghargaan" bulan bersyarat....hehehe. Wallahu a'lam bi showab
No comments:
Post a Comment