Seorang pengusaha muda mengendarai sedan mewah menuju ke luar kota. Saat melewati perbukitan yang berkelok, ia melihat sebuah truk dari arah berlawanan. Ketika berpapasan di tikungan jalan, pengemudi truk melambat, membuka kaca jendela dan berteriak dgn keras, "SAPI !!"...
Pengusaha muda tadi tersinggung. Ia langsung membuka kaca jendela & membalas dgn penuh emosi, "Kamu yg SAPI!!". Ia terus memaki, "Sapi jelek tidak punya otak! Dasar Gembel!", kemudian menancap gas lagi.
Tiba-tiba, saat mobilnya melewati tikungan, ada puluhan sapi yg bertubuh besar, turun dari perbukitan & menyeberang jalan. Terlambat bagi si pengusaha utk menghentikan mobil nya. Akhirnya mobilnya menabrak sapi seberat 300 kg. Saat berusaha menghindari sapi lainnya, mobil mewah itu terguling & jatuh ke lembah.
Ternyata, teriakan sopir truk tadi bukan ejekan, justru "Peringatan" buat si pengusaha, bahwa ada kawanan sapi yg lewat di depan
Ego kita seringkali menjadi bibit yg bisa memicu emosi buta seperti kasus di atas.
Penyampaian yg tak sesuai dengan kaidah dianggapnya tidak layak, tidak sopan, kurang ajar. Padahal ia berada di luar kantor, di lingkungan yg berbeda, dengan sifat org yang berbeda pula. Tidak semuanya dapat disesuaikan dengan keadaan dirinya. Akibatnya malah merugikan diri sendiri.
MORAL STORY :
Betapa banyak orang yang memaknai "PERINGATAN'" sebagai "PENGHINAAN" krn kurang jernihnya pikiran atau kerendahan hati atau terburu-buru dalam emosi, sehingga merugikan diri sendiri