Friday, January 22, 2016

Sapiiiii.....!!!!!


Seorang pengusaha muda mengendarai sedan mewah menuju ke luar kota. Saat melewati perbukitan yang berkelok, ia melihat sebuah truk dari arah berlawanan. Ketika berpapasan di tikungan jalan, pengemudi truk melambat, membuka kaca jendela dan berteriak dgn keras, "SAPI !!"...

Pengusaha muda tadi tersinggung. Ia langsung membuka kaca jendela & membalas dgn penuh emosi, "Kamu yg SAPI!!". Ia terus memaki, "Sapi jelek tidak punya otak! Dasar Gembel!", kemudian menancap gas lagi.

Tiba-tiba, saat mobilnya melewati tikungan, ada puluhan sapi yg bertubuh besar, turun dari perbukitan & menyeberang jalan. Terlambat bagi si pengusaha utk menghentikan mobil nya. Akhirnya mobilnya menabrak sapi seberat 300 kg. Saat berusaha menghindari sapi lainnya, mobil mewah itu terguling & jatuh ke lembah.
Ternyata, teriakan sopir truk tadi bukan ejekan, justru "Peringatan" buat si pengusaha, bahwa ada kawanan sapi yg lewat di depan

Ego kita seringkali menjadi bibit yg bisa memicu emosi buta seperti kasus di atas. 
Penyampaian yg tak sesuai dengan kaidah dianggapnya tidak layak, tidak sopan, kurang ajar. Padahal ia berada di luar kantor, di lingkungan yg berbeda, dengan sifat org yang berbeda pula. Tidak semuanya dapat disesuaikan dengan keadaan dirinya. Akibatnya malah merugikan diri sendiri.

MORAL STORY :
Betapa banyak orang yang memaknai "PERINGATAN'" sebagai "PENGHINAAN" krn kurang jernihnya pikiran atau kerendahan hati atau terburu-buru dalam emosi, sehingga merugikan diri sendiri

Manisnya masih terasa


Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang membezuknya setiap hari & menghabiskan waktu ber-jam² bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya & membimbingnya ber-jalan² di taman, lalu membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa tenang bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yg datang memberi obat & memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Tuhan telah memberkahi Bapak dg anak yg berbakti. Setiap hari ia datang utk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”

Tanpa berkata, lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dg nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya ber-angan² seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim di lingkungan tempat tinggal kami. Suatu ketika saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Maka sayapun membujuknya & membelikan permen utknya. Setelah itu saya tak pernah berbincang lagi dgnya.

Ketika ia tahu bahwa saya & istri saya hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari utk memastikan kami baik² saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya & istri saya tinggal di rumahnya & membawa saya ke rumah sakit utk berobat. Saya pun bertanya, “Nak, mengapa engkau menyusahkan diri mengurus kami?”

Sambil tersenyum ia menjawab, “Manis permennya masih terasa di mulut saya.”

Orang yg baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yg baik pula dr Sang Pencipta. Maka, jangan memikirkan untung atau rugi ketika mempunyai kesempatan utk membantu orang yg memerlukan bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dg hati yg tulus & ikhlas. Karena apa yg kita tanam pasti akan kembali kpd kita pula, bahkan berkelimpahan lebih dr apa yg kita minta.

Friday, January 8, 2016

Joko Suoro

Ada seorang anak bernama Joko, lengkapnya Joko Suoro. Ini anak sukanya teriak-teriak sambil sedikit marah, kalau minta sesuatu sama ibunya sering kali disertai dengan merengek dan marah. Bahkan tidak jarang menangis. Saat bermain pun dia sering minta sama temenya untuk begini lah, begitu lah. Suatu hari dia sedanh bermain sama temenya bernama Hamzag "Hamzahhhh.... ayo sepedaan di lapangan sama aki.." ajak Joko. Hamzah pun mau ikut sepedaan sama si Joko...,"ookey........".
Mereka pun main sepeda tetapi si Joko, sering menyuruh Hamzah. " Zah, kamu ambil batu trus dibuat lintasan, ayo  cepet....!!!!!". " Kim, ambilkan sandalku.. Kim ayo ke sana..!!!". Joko, terus menyuruh Hamzah. Lama kelamaan Hamzah kesel juga, " Aku capek Ko, kamu suruh terus. Kamu main sendiri aja".
Dengan agak sedikit marah Joko berkata ke Hamzah, " Yaudah..... ayo tak belikan minuman!".
"Minuman?? Beneran Ko??" Hamzah tampak senang.
"Udahh..... ayoo!!"
Mereka akhirnya ke sebuah warung dan membeli 2 es teh. Satu untuk Joko, satu untuk Hakim.
"Ayo...cepetan Zah, jangan lama-lama gitu lho!" teriak Joko sambil agak marah. Karena kecapean Hamzah, dia masih istirahat.  Karena tidak segera beranjak, Si Joko mau menghampiri Hamzah. Dengan marah dia mengayuh sepeda sambil minum es, karena pandanganya tertuju ke Hamzah, si Joko tidak memperhatikan jalan. Tak sadar di depanya ada polisi tidur, akhirnya sepeda Joko hilang kendali dan terjatuh. "Gubrakkkkkkk........!!!!!" Sebelum terjatuh, sedotan untuk minum kena tenggorokanya.
"Aaaa...uuuhh....aa....it....!" Sambil meringis memegangi tenggorokanya. Si Joko nggak bisa bicara dengan bebas karena tenggorokanya sakit.
Sampai di rumah dia dinasehati sama ibunya, " itu peringatan buat kamu, jangan suka teriak, marah dan membentak orang Ko....!"
Joko pun hanya meringis dan berjanji nggak akan teriak dan mudah marah lagi. Kurang lebih 2 minggu tenggorokanya masih sakit, terlebih ketika menelan makanan. Itu peringatan bagi anak yang suka marah dan teriak. #suatumalam_bersama hamzah. Sebuah cerita karena dia masih "suka" marah dan teriak sambil nangis.

Hamzah bergaya dengan burung hantu