Kehilangan
atau
Ayah Ada Ayah Tiada
Aku
kehilangan
Tapi
tidak tahu apa yang hilang
Aku
kehilangan
Di
setiap berangkat sekolah
Mungkin
inilah kiranya
Apa
yang dikatakan bunda
Ayah
ada
Ayah
tiada
Inilah salah satu puncak episode
suara hati anak-anak terhadap peran ayahnya. Puncak kehampaan pada hidup mereka
selama dua puluh empat jam. Berayah ada berayah tiada. Anak-anak berpamitan
kepada ayahnya. Anak-anak mencium tangan ayahnya secara khusyu’ karena
anak-anak tahu persis bahwa mereka akan berpisah dengan ayahnya berjam-jam
lamannya.
Namun sayangnya, prosesi
perpisahan pagi hari bagi para ayah bukanlah moment penting. Ketika bersalaman
atau berpamitan, kadang sang ayah hanya memberikan tangan saja tetapi tak
memberikan pandangan mata. Kadang para ayah sambil memainkan telepon genggam
dan sejenisnya. Sehingga anak-anak mendapatkan ayahnya secara fisik tapi tidak
secara psikologis.
No comments:
Post a Comment